TRIBUNWOW.COM - Nyeri saat senggama banyak dialami oleh perempuan.
Medical Sexologist, dr Binsar Martin Sinaga, FIAS, mengatakan hal itu terjadi karena banyak faktor.
Hal itu diungkapkan dokter Binsar saat menjadi narasumber di acara Live Talkshow Tribunnews.com pada Kamis (2/7/2020).
• DPR Tunda RUU Kekerasan Seksual karena Sulit dan Waktu Sempit, Siti Aminah: Saya Tak Habis Pikir
Dokter Binsar menyebut nyeri saat senggama disebut Dyspareunia.
"Nyeri pada saat senggama itu muncul akibat beberapa faktor yang kita sebut Dyspareunia."
"Tadi Pak Cecep sudah menyebutkan kata-kata Dyspareunia yaitu nyeri pada saat senggama, nyeri ini akan muncul saat terjadi penetrasi penis ke dalam vagina," ujar dokter Binsar.
Satu di antaranya Dyspareunia adalah kurangnya hormon esterogen pada perempuan.
"Nyeri saat senggama ini akan disebabkan oleh beberapa hal atau faktor."
"Nomor satu adalah kekurangan hormon esterogen, menjelang menopause itu sering ya menopause sering terjadinya penuruna hormon esterogen," katanya.
Kurangnya penurunan hormon estrogen membuat dinding permukaan vagina kering hingga menyebabkan luka saat terjadi gesekan.
"Akibat penurunan kadar hormon esterogen hormon ini terdapat pada wanita akan mengakibatkan keringnya permukaan dinding vagina."
"Keringnya permukaan dinding sehingga pembasahannya tidak ada, sehingga menyebabkan pada waktu terjadinya penetrasi penis itu terjadi perlukaan itu nomor satu, kekurangan hormon esterogen atau penurunan hormon esterogen," jelasnya.
• Heboh Video Hubungan Seks di Mobil Dinas PBB, Banyak Staf yang Tersandung Kasus Eksploitasi Seksual
Lalu, penyakit bawaan juga bisa membuat dinding permukaan vagina kering.
Seperti penyakit hipertensi hingga diabetes militus.
"Nomor dua adalah yang namanya adanya penyakit yang mendasari pada wanita kita tahu."