TRIBUNWOW.COM - Ribuan kera dikabarkan telah mengambil alih kota Lopburi, Thailand, saat pemerintah mencanangkan status lockdown bagi warganya.
Populasi kera yang berjumkah sekitar 6.000 ekor tersebut berkeliaran di jalan-jalan dan membuat kerusuhan.
Primata tersebut telah bersarang di bioskop yang tidak digunakan dan tidak segan untuk berkeliaran di ruang-ruang publik.
• Kecanduan Alkohol, Kera Ini Mengamuk hingga Bunuh 1 Orang, Diduga Diberi Makan Daging Monyet
• Diberi Makan Buah, Monyet di India Terapkan Social Distancing
Mereka juga nekat menyerang siapa pun yang berani untuk mencoba mengusir mereka.
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari mirror.co.uk, kera-kera tersebut sebelumnya merupakan daya tarik wisata kota Lopburi.
Para pengunjung biasanya memberi mereka makanan dan mengambil foto para kera tersebut sebelum diberlakukannya lockdown.
Oleh sebab itu, masyarakat membiarkan kelompok kera tersebut berkeliaran karena dirasa masih dalam batas wajar.
Namun dengan berkurangnya kunjungan turis ke kota tersebut, para monyet menjadi kehilangan sumber makanan.
Sayangnya, beberapa penduduk berpikir cara terbaik untuk menenangkan monyet-monyet tersebut adalah dengan memberi mereka makanan cepat saji.
Tetapi ternyata pemberian makanan yang mengandung kadar gula tinggi tersebut justru memperburuk situasi.
Para kera tersebut malah semakin berperilaku agresif dan makin cepat berkembang biak sehingga jumlahnya semakin berlipat ganda.
Kera-kera meletakkan mayat kelompoknya yang mati di ruang proyeksi belakang bioskop, dan menyerang siapapun yang mendekat.
Bahkan, pada bulan Maret, kelompok monyet tersebut sempat terlibat dalam bentrokan yang besar setelah pasokan pisang telah habis.
Tanpa takut, primata tersebut menguasai jalan Kuil Prang Sam Yod di pusat kota Lopburi dan merusak segel karet di pintu mobil.
Seorang warga kota, Kuljira Taechawattanawanna, mengeluhkan situasi yang terjadi di kotanya tersebut.