Terkini Nasional

Keluarga John Kei Menanggapi Ajakan Berdamai dari Nus Kei, Mengaku Sempat Bertemu setelah Insiden

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Nus Kei (kiri) dan putri John Kei, Melan Refra (kanan). Mewakili keluarga, putri sulung John Kei, Melan Revra menyambut ajakan berdamai dari pihak Nus Kei, Jumat (26/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Keluarga John Kei menyambut baik ajakan perdamaian dari pihak Nus Kei sebagai korban penyerangan, Jumat (26/6/2020).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh putri sulung John Kei, Melan Revra yang saat itu menjenguk sang ayah di Polda Metro Jaya.

Mewakili keluarga, Melan mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa berseteru dengan pihak Nus Kei.

Ia bahkan sudah sempat bertemu dengan Nus Kei yang dipanggilnya opa, dan merasa hubungan mereka masih seperti biasa.

JUMPAPRES PENYERBUAN - Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Temui Ayah di Penjara, Putri John Kei Tak Bahas Masalah dengan Nus Kei: Bikin Papa Tambah Pusing

Dilansir tayangan KompasTV, Jumat (26/6/2020), Melan mengungkapkan bahwa penganiayaan dan penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei tidak melibatkan hubungan antar keluarga.

Melan mengatakan bahwa keluarganya dan keluarga Nus Kei tidak pernah ada hubungan yang buruk atau bahkan hingga bertikai.

Oleh sebab itu, ia dengan senang hati akan menerima uluran perdamaian dari pihak Nus Kei.

Melan bahkan bersedia jika harus bertemu dengan pihak Nus Kei ataupun keluarganya.

"Kalau dari pihak keluarga, damai itu memang selalu damai," kata Melan.

Ia kemudian menyebutkan bahwa selama ini hubungannya dengan keluarga Nus Kei selalu baik.

Sehingga bila ditanya akan berdamai atau tidak, Melan mengatakan bahwa selama ini memang sudah berdamai.

"Karena dari dulu saya emang nggak pernah merasa tidak berdamai sama mereka sih, jadi mau ngomong berdamai atau tidak emang merasanya berdamai terus," tutur Melan.

Saat ditanya kesediaan keluarga John Kei untuk bertemu dengan Nus Kei, Melan mengatakan bahwa ia secara pribadi bersedia bertemu.

Bahkan, Melan mengaku sempat bertemu dengan opanya tersebut setelah masalah ini terjadi.

Ia mengatakan pada saat bertemu dengan Nus Kei, hubungan mereka masih baik seperti biasa.

"Saya bersedia kok untuk bertemu," ungkap Melan.

"Waktu itu juga sempet bertemu sama opa, biasa-biasa aja sih," lanjutnya.

John Kei Ajukan Penangguhan Penahanan, Kuasa Hukum: Jaminannya Keluarga dan Rekan-rekan Pendeta

Diketahui, John Kei dan kelompoknya ditangkap setelah diduga melakukan penganiayaan dan penyerangan terhadap Nus Kei, Minggu (21/6/2020).

Sebelum menyerang rumah Nus Kei yang berada di Green Lake City, Cluster Australia No. 52, Cipondoh, Kota Tangerang, kelompok John Kei sempat melakukan penganiayaan di daerah Kosambi.

Dari insiden tersebut, satu korban dinyatakan meninggal, sementara satu orang lainnya terluka dengan jari yang terpotong.

Setelah melakukan penganiayaan di wilayah Kosambi, kelompok John Kei langsung melakukan penyerangan ke rumah Nus Kei.

Mereka mengobrak-abrik isi rumah pria tersebut dan berniat membakar rumah tersebut.

Hingga kini, polisi telah berhasil melakukan penangkapan pada John Kei dan anak buahnya, namun 7 orang pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-05:20:

Nus Kei Ingin Berdamai

Nus Kei, korban dari penyerangan yang dilakukan kelompok John Kei mengaku ingin berdamai dengan pelaku, Senin (22/6/2020).

Ia yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan John Kei mengatakan bahwa urusan tersebut sudah selesai.

Untuk menjaga persatuan keluarganya, Nus Kei memaklumi perbuatan John Kei dan akan berusaha berdamai dengan keponakannya tersebut.

Dilansir akun YouTube Produksi Warta Kota, Senin (22/6/2020), Nus Kei saat itu ditemui ketika keluar dari kompleks perumahannya di Green Lake City, Cipondoh, Tangerang.

Ia mengemudikan mobil berwarna hitam dan hendak menuju Polda Metro Jaya untuk bertemu dengan John Kei.

Mobilnya tersebut langsung dicegat oleh awak media yang telah menunggu di luar gerbang.

Meladeni para wartawan, Nus Kei membuka kaca mobilnya dan menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan.

Dalam kesempatan itu, ia menuturkan akan mencoba berdamai dengan John Kei.

Nus Kei yang masih berkerabat dekat dengan tersangka, merasa perselisihan keluarga tersebut harus diakhiri.

"Ya damai, damailah. Mau ngapain lagi? Kita ini keluarga lho, harus damai," ujar Nus Kei.

Pria tersebut mengaku memaklumi perbuatan keponakannya yang sudah melakukan pembunuhan dan menghancurkan harta benda yang ada di rumahnya.

"Dia sudah lakukan, barang saya udah selesai, saya sudah menerima, saya memaklumi," kata Nus Kei.

"Sudah selesai jadinya, ke depannya harus damai," imbuhnya.

Agar kejadian semacam itu tidak terulang kembali, Nus Kei berkata akan mengumpulkan sanak keluarganya yang ada di sekitaran Jakarta.

"Saya akan kumpulkan adik-adik saya yang lain kalau bisa seluruh orang Kei yang ada di Jakarta untuk berkonsiliasi, kita jalan ke depan jangan seperti ini lagi, jadi hidup damai," tuturnya.

Nus Kei mengaku belum melakukan komunikasi lebih lanjut dengan John Kei.

Namun ia tidak menolak bila akan dipertemukan dengan otak dibalik penyerbuan di rumahnya tersebut.

"Kalau memang dipertemukan, kenapa tidak? Kami kan keluarga, kalau ketemu lebih baik ya, lebih elok," katanya.

Nus Kei juga sempat mengungkapkan bahwa ia dan John Kei serta korban yang meninggal, ER, masih bersaudara.

"Semua saudara-saudara, keponakan, paman-keponakan. Yang meninggal keponakan saya juga, saudara juga. Panjang kalau jelasin silsilahnya. Tapi yang pasti masih satu garis, satu darah, satu keturunan," tandasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)