Terkini Nasional

Ramai Kasus John Kei, JJ Rizal Sebut Premanisme Sudah Ada sejak Zaman Batavia: Contohnya Si Pitung

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUPAPRES PENYERBUAN - Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana bersama jajaran penjabat Polda Metrojaya yang terkait saat jumpres penyerangan yang melibatkan kelompok John Kei dan kelompok Nus Kei di Polda Metrojaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020). 20 anak buah John Kei di tangkap di Bekasi setelah mengadakan penyerbuan ke Cluster Australia Green Lake City, Kota Tangerang, yang didahului dengan pembacokan yang mengakibatkan satu orang tewas.

TRIBUNWOW.COM - Sejarawan Universitas Indonesia (UI) JJ Rizal mengungkapkan fenomena premanisme sebetulnya sudah terjadi sejak zaman Batavia.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia ungkapkan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020).

Seperti diketahui, akhir-akhir ini ramai diberitakan aksi penyerangan kelompok John Kei terhadap rumah milik pamannya, Nus Kei, di di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).

Sejarawan JJ Rizal menerangkan sejarah premanisme di Indonesia, dalam acara Rosi, Kamis (25/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Soal Aksi John Kei, Debt Collector Ini Ungkap Filsafat dari Maluku: Kita Malu Melakukan yang Jahat

Menurut JJ Rizal, ada sejarah panjang dalam premanisme.

"Preman ini lebih tua bahkan daripada Batavia," ungkap JJ Rizal.

Ia menjelaskan pengertian awal pengertian preman berbeda dengan yang dipahami saat ini.

Menurut JJ Rizal, awalnya kata preman digunakan untuk menyebut orang yang merdeka.

"Kata preman pertama tidak identik dengan apa yang kita pahami hari ini. Preman itu artinya orang bebas, bukan budak. Freeman," paparnya.

Namun seiring berjalan waktu, muncul pemahaman negatif terhadap preman karena berselisih dengan pengertian jagoan.

"Kata itu kemudian menjadi punya muatan negatif karena ada identifikasi yang kerok atau kacau antara preman dengan jagoan," kata JJ Rizal.

Ia menuturkan jagoan adalah sosok yang jasanya dibayar untuk melakukan sesuatu.

"Baru muncul cerita-cerita di mana jagoan, yang juga berbeda dengan jago, artinya dia lebih seperti alat yang bisa dibeli karena punya kekuatan," jelasnya.

Pertanyakan Kata Damai Nus Kei, Kuasa Hukum John Kei: Implementasinya? Apa yang Harus Didamaikan?

JJ Rizal kemudian memberi contoh nama jagoan dari era Batavia yang masih dikenal sampai saat ini, yakni Si Pitung.

Ia menerangkan Si Pitung memang hidup dalam era banyak kriminal terjadi.

"Dari situ muncul nama-nama yang kemudian sampai hari ini, kalau orang bicara tentang jagoan, ada Si Pitung," kata JJ Rizal.

"Itu sangat legendaris, dari akhir abad ke-19. Tapi pada masanya, itu memang masa kriminal yang sangat besar," lanjutnya.

Menurut JJ Rizal, sosok Si Pitung memang sengaja dicitrakan sebagai preman oleh pemerintah kolonial.

Hal itu dilakukan untuk menunjukkan kekuasaan pemerintah kolonial terhadap perlawanan pribumi.

"Bukan hanya Pitung, ada yang lebih besar daripada Pitung, tapi pemerintah kolonial memilih Si Pitung," papar JJ Rizal.

"Dikonstruksi sedemikian rupa untuk menggambarkan bahwa kekuatan pribumi yang paling besar bisa ditaklukkan oleh mereka," tambahnya.

Kata Kriminolog soal Kasus John Kei, Sebut Fase Pergantian Kepemimpinan: Itu Sulit

Lihat videonya mulai dari awal:

Rencana Serangan John Kei

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan rencana penyerangan kelompok John Kei terhadap rumah milik Nus Kei.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan saat dihubungi dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di TvOne, Senin (21/6/2020).

Sebelumnya penyerangan dilakukan puluhan orang terhadap rumah Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020). 

• Nasib John Kei setelah Ditangkap karena Serang Anak Buah Nus Kei, Terancam Hukuman Mati

Awalnya, Yusri Yunus membenarkan ada hubungan keluarga antara korban dengan pelaku penyerangan.

"Memang mereka sekeluarga. Memang dia (Nus Kei) adalah paman dari John Kei, tapi memang umurnya tidak beda jauh," jelas Yusri Yunus.

Konflik diduga bermula dari adanya ketidakpuasan dengan pembagian hasil jual beli tanah.

Yusri menyinggung John Kei merasa dikhianati dengan hasil pembagian tersebut.

"Hasil pemeriksaan awal terhadap John Kei, dia merasa dikhianati oleh Nus Kei," paparnya.

"Salah satunya adalah itu, masalah tanah," tambah Yusri.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan penyerangan kelompok John Kei terhadap rumah Nus Kei, saat dihubungi dalam acara Sapa Indonesia Malam, Senin (22/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Selain penyerangan di Green Lake City, terjadi pula pembacokan pengendara sepeda motor di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat beberapa jam sebelumnya.

Pembacokan itu menewaskan Yustus Dowing Rahakbau (45) dan membuat Angki Rumatora (38) tertebas pada jarinya.

Yusri menyebutkan anggota John Kei memang sudah membagi tugas ke dalam dua kelompok.

"Memang ada dua titik. Mereka bagi dalam dua tim," kata Yusri.

Tim tersebut memang bertujuan mencari Nus Kei.

• Motif Pribadi Pembagian Hasil Tanah Sebabkan Penyerangan John Kei-Nus Kei, sebelumnya saling Ancam

Diketahui pada saat penyerangan Nus Kei tidak ada di rumah, hanya ada anak dan istrinya.

"Kelompok John Kei, mereka merencanakan mencari. Salah satu sasarannya adalah Nus Kei dan ada beberapa anggotanya yang lain," jelas Yusri.

Ia memaparkan kelompok John Kei dapat dituntut atas pengrusakan yang dilakukan terhadap rumah Nus Kei.

"Yang terjadi di Green Lake adalah kasus pengrusakan, karena memang yang dicari di sana adalah Nus Kei sendiri," kata Yusri.

"Jadi memang tidak ada pembunuhan di sana, tapi yang ada adalah pengrusakan rumah Nus Kei," lanjutnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)