TRIBUNWOW.COM - Pasca kejadian penyerangan dan pembacokan yang dilakukan oleh kelompok John Kei, Nus Kei yang menjadi korban dalam insiden tersebut sempat mengatakan akan berdamai.
Atas dasar itu, Ketua Tim Kuasa Hukum John Kei, Anton Sudanto mempertanyakan kata damai yang disampaikan oleh Nus Kei.
Dilansir TribunWow.com, Anton Sudanto mengaku sudah mendengar ucapan yang keluar dari mulut Nus Kei yang juga sudah banyak dimuat oleh media-media.
• Ceritakan Rentetan Permasalahan dengan John Kei, Nus Kei: Puncaknya pada Tahun 2016
Menanganggapi hal itu, Anton Sudanto mulanya memberikan apresiasi tersendiri kepada Nus Kei.
Terlebih, dirinya juga memahami bahwa Nus Kei dan John Kei adalah memiliki hubungan saudara.
"Terkait damai, tadi Bung Nus bicara, bukan tadi bahkan, sudah dua hari ini begitu kencangnya di media A, di media B, media C," ujar Anton dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Rabu (24/6/2020).
"Bahwa ya ingin damailah sebagai paman haruslah kita damai, kami sebagai orang tua," lanjutnya.
"Kami apresiasi, kami penasihat hukum apresiasi, itu hak Bung, itu silakan Bung mau berkata apa saja," jelasnya.
Namun, Anton mempertanyakan bentuk damai yang disampaikan oleh Nus Kei.
Karena ia mengatakan sejauh ini belum ada tindakan nyata dari kata damai yang dikeluarkannya.
Terlepas dari kata damai tersebut, Anton mewakili kliennya mengaku akan bersikap koorperatif.
Ia juga menegaskan akan mengikuti semua proses penyidikan.
"Tapi implementasinya, apa yang harus kita damaikan, sedangkan Bung John ketika kejadian saja, sampai hari ini ditangkap, sudah ditahan itu di Polda tidak pernah bicara damai," ungkapnya.
"Kami taat hukum, kami koorperatif, apapun itu yang diminta penyidik kami siapkan," kata Anton.
• Kuasa Hukum Minta Nus Kei Tak Bawa-bawa soal Hijrah John Kei: Biarlah Tuhan yang Menjawab
Tanggapan Nus Kei
Menanggapi hal itu, Nus Kei memang mengakui bahwa ingin berdamai dengan John Kei.
Namun Nus Kei mencoba meluruskan arti kata damai yang dimaksudkan.
Dirinya tidak ingin ada yang menafsirkan berbeda, termasuk dari pihak Kuasa Hukum maupun dari John Kei sendiri.
Menurut Nus Kei, kata damai yang disampaikan karena melihat John Kei adalah bagian dari keluarga, terlepas dari perbuatan brutalnya.
Meski begitu, Nus Kei menegaskan bahwa bukan berarti proses hukumnya juga akan damai.
"Gini saya enggak mau dibilang itu, itu salah, sebenarnya gini, arah damai itu karena saya posisikan diri saya sebagai orang tua," kata Nus Kei.
"Jadi bukan berarti bahwa nanti saya datang ke sana minta damai, oh tidak," tegasnya.
"Anda perlu pahami itu."
Lebih lanjut, Nus Kei mengaku memang sudah tidak mempermasalahkan dan menerima semua perbuatan dari kelompok John Kei.
• Terungkap Sosok Anak Buah John Kei Berperan Besar dalam Penyerangan Nus Kei, Termasuk Bagi Tombak
Seperti yang diketahui, atas insiden tersebut satu saudaranya meninggal dalam pembacokan di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020) lalu.
Selain itu, kelompok John Kei juga menyasar rumah Nus Kei dengan tujuan juga untuk menghabisi yang bersangkutan.
Oleh karenanya, Nus Kei hanya meminta supaya John Kei mengakui perbuatannya dan mempertanggungjawabkan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Terkait dengan perbuatannya disebut sudah dimaklumi.
"Dia sudah melakukan suatu perbuatan merugikan saya, makanya saya bilang saya sudah menerima, dan dia harus mengakui perbuatan itu, makanya jadi tolong sampaikan ke beliau udahlah," ungkap Nus Kei.
"Tolong berjiwa besar mengakui bahwa telah melakukan perbuatan itu, biarlah proses ini berjalan cepat," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-6.09
Ceritakan Awal Mula Berselisih dengan John Kei: Puncaknya Tahun 2016
Nus Kei, yang merupakan korban penyerangan dari kelompok John Kei mengungkapkan runtutan permasalahannya dengan keponakannya tersebut.
Dilansir TribunWow.com, Nus Kei mengatakan bahwa awal mula masalahnya dengan John Kei adalah pada tahun 2013.
Yaitu ketika dirinya mendapatkan sebuah pekerjaan di Ambon, yakni berkaitan dengan masalah tanah.
Hal ini disampaikan Nus Kei dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Rabu (24/6/2020).
• Ini Pemicu Awal John Kei Lakukan Penyerangan dan Sebut Nus Kei Penghianat
Nus Kei mengakui bahwa sebelum adanya permasalahan itu, dirinya mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan John Kei.
Ia mengatakan sering bertemu dan juga saling berkomunikasi.
Bahkan ia mengaku sempat tinggal berdekatan dengan John Kei yakni di perumahan Tytyan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Namun setelah itu hubungannya menjadi renggang dan puncaknya terjadi pada tahun 2016.
"Waktu itu memang setiap hari bertemu, setiap saat berkomunikasi."
"Sekarang ketika kami mulai jarang berkomunikasi dan berpisah itu sejak tahun 2016," ujar Nus Kei.
"Jadi awalnya itu dari ada sebuah urusan, sebuah kasus di Ambon yang dikerjakan oleh adiknya almarhum tahun 2013," jelasnya.
Setelah adanya permasalahannya itu, Nus Kei mengatakan memilih untuk pindah, yakni di daerah Bintara, Bekasi.
Sebelum akhirnya kembali pindah dan menempati rumahnya saat ini di Kompleks Green Lake City, Tangerang yang menjadi lokasi penyerangan pada Minggu (21/6/2020).
• Kuasa Hukum John Kei Bantah Kliennya yang Suruh Anak Buah Serang Nus Kei: Ini karena Sama-sama Kei
"Jadi saya lanjutkan itu dan puncaknya pada 2016 ketika saya masih di Tytyan sama-sama," kata Nus Kei.
"Dari situ saya pindah ke Bintara, lanjut itu," tambahnya.
"Sampailah saya pindah ke tempat yang terjadi kemarin tiga hari yang lalu."
Sementara itu sebelum adanya kejadian penyerangan, Nus Kei mengaku sudah mencoba memperbaiki hubungannya dengan John Kei.
Bahkan niat baik tersebut sudah dilakukan sejak keponakannya bebas dari Lapas Nusakambangan pada Desember 2019 lalu.
Namun menurutnya, hal itu tidak mendapatkan tanggapan dari pihak John Kei.
Dikatakannya, bahwa belum lama ini, pihak dari John Kei, termasuk lawyersnya, yakni John Refra Kei, justru meminta supaya dilakukan pertemuan.
"Saya sudah berupaya melakukan itu, sejak beliau keluar dari Nusakambangan pada Desember 2019," akunya.
"Tetapi beliau tidak mau menanggapi, bahkan ada teman-teman juga dari lawyers dari pihak John Refra, menghubungi saya," jelasnya.
• Mengaku Merasa Ketakutan, 1 DPO Anak Buah John Kei Menyerahkan Diri: Khawatir Dapat Aksi Balasan
Tetapi Nus Kei mengaku meminta supaya pertemuan itu dilakukan di tempat netral.
Dirinya tidak ingin pertemuan dilakukan di rumah John Kei di Tytyan.
Nus Kei lantas menyarankan supaya bertemu di Plaza Indonesia.
Namun dari John Kei dikatakan justru tidak memberikan tanggapan.
"Dan saya sudah bersedia, cuman begini saya minta tempat. Saya tidak mau kalau nanti pertemuan itu dilakukan di rumah dia di Tytyan," kata Nus Kei.
"Saya minta tempat yang paling netral untuk bertemu."
"Jadi saya minta waktu itu di Plaza Indonesia, tidak mendapatkan tanggapan, karena beliau maunya saya tetap harus ke Bekasi," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)