TRIBUNWOW.COM - Lebih dari 100 orang di India utara telah tewas oleh puluhan serangan kilat dalam beberapa hari terakhir.
Jumlah tersebut dinyatakan sebagai rekor tertinggi kematian akibat sambaran petir selama beberapa tahun terakhir.
Oleh sebab itu, pihak berwenang telah mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, lantaran cuaca buruk tersebut diperkirakan masih akan berlangsung sementara waktu.
• Sosok 5 Tentara India yang Tewas Dalam Bentrok Perbatasan, Keluarga Bangga Anaknya Gugur Bela Negara
Dilansir bbc.com, Jumat (26/6/2020) tim manajemen bencana di negara bagian Bihar mengatakan 83 orang tewas akibat tersambar pertir di daerah tersebut.
Sementara 20 korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit karena menderita luka-luka.
Sedangkan, setidaknya 20 orang lagi dilaporkan tewas di Uttar Pradesh, wilayah yang berdekatan dengan Bihar.
Diketahui, serangan kilat sering terjadi di India selama hujan lebat.
Sambaran kilat tersebut biasanya disertai hujan dan badai yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada pohon dan bangunan.
Oleh karenanya, pihak berwenang telah memperingatkan warga untuk waspada dan tetap tinggal di dalam rumah.
Pasalnya, para ahli meteorologi memperkirakan cuaca akan menjadi lebih buruk ke depannya.
Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan upaya bantuan sedang diupayakan dan menyatakan belasungkawa kepada keluarga para korban.
• Bentrok di Perbatasan, India Klaim Pasukannya Dihajar Pentungan Paku dan Dimutilasi Tentara China
• Di Depan Kedua Anaknya, Wanita di India Diperkosa Sopir Dalam Bus yang Sedang Berjalan
Menteri Manajemen Bencana Bihar, Lakshmeshwar Rai mengatakan bahwa jumlah korban dalam insiden ini termasuk dalam peringkat tertinggi yang dicatat negara dalam beberapa tahun terakhir.
"Lebih dari setengah kematian terjadi di distrik utara dan timur negara bagian itu," kata Lakshmeshwar Rai.
Di Uttar Pradesh sebagian besar kematian terjadi di distrik Deoria dekat dengan perbatasan Nepal dan kota suci Prayagraj.
Sementara itu, dilansir newindianexpress.com, Kamis (25/6/2020), 18 korban sambaran petir di Bihar diketahui sedang menanam padi saat insiden tersebut berlangsung.
Tiga belas orang berasal dari distrik Gopalganj dan lima di distrik Siwan yang berdekatan.
Korban langsung meninggal di tempat saat petir menyambar mereka yang sedang bekerja di ladang.
Sumber mengatakan tujuh korban lainnya yang menderita luka bakar serius akibat kilat di Gopalganj, dirawat di rumah sakit pemerintah.
Menurut Biro Catatan Nasional, lebih dari 2.300 orang terbunuh oleh kilat di India pada tahun 2018, dan setidaknya 2.000 orang tewas dalam sambaran petir setiap tahun sejak 2005.
Bahkan, pada 2018 negara bagian Andhra Pradesh di India selatan mencatat 36.749 sambaran petir hanya dalam 13 jam.
Satu dari antara berbagai faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian adalah banyaknya orang India yang bekerja di luar ruangan sehingga membuat mereka lebih rentan.
Anjuran keamanan saat terjadi sambaran petir:
- Cari tempat berlindung di dalam gedung besar atau mobil;
- Jangan berada di tempat yang luas serta jauhi puncak bukit yang terbuka;
- Jika di sekitar anda tidak ada tempat untuk berlindung, buatlah tubuh anda menjadi target sekecil mungkin, seperti berjongkok dengan tangan, lutut dan kepala yang disembunyikan;
- Jangan berlindung di bawah pohon yang tinggi atau berdiri sendiri;
- Jika anda berada di atas air, pergi ke daratan dan lepas pantai, jauhi laut terbuka secepat mungkin.
(TribunWow.com)