Terkini Nasional

Adian Napitupulu Beberkan Utang BUMN Rp 5 Ribu Triliun, Arya Sinulingga: Jauh Nih dari Kenyataan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi Adian Napitupulu seusai diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada Minggu (19/1/2020). Staf Khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi kritik politisi Adian Napitupulu. Kritik tersebut berujung pemanggilan Adian ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (12/6/2020).

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi kritik politisi Adian Napitupulu.

Sebelumnya Adian Napitupulu menulis surat terbuka yang berisi kritik terhadap kinerja BUMN yang dinaungi Menteri Erick Thohir.

Kritik tersebut berujung pemanggilan Adian ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (12/6/2020).

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang utang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Soal Adian Napitupulu Dipanggil Jokowi, Komisi VI Jawab Kritik ke BUMN: Jangan Recoki Erick Thohir

Dilansir TribunWow.com, Arya Sinulingga sebagai staf BUMN lalu menanggapi kritik tajam yang disampaikan politisi PDIP tersebut.

Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

"Kritik dari mana pun memang kami terima. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bang Adian yang sudah memberikan masukan ke BUMN," kata Arya Sinulingga.

Ia lalu menanggapi klaim Adian yang menyebutkan utang BUMN mencapai Rp 5.600 triliun.

Menurut dia, data tersebut tidak tepat.

"Tapi Bang Adian mungkin bisa berkoordinasi juga dengan teman-teman di Komisi VI supaya dapat data yang pas," komentar Arya.

"Kadang-kadang kalau cuma dapat data dari berbagai macam enggak pas, ya," lanjutnya.

Arya menegaskan segala kinerja BUMN selalu dilaporkan kepada Komisi VI DPR, termasuk laporan keuangan.

"Kami secara rutin melaporkan semua hal perkembangan BUMN kepada teman-teman di Komisi VI DPR," papar Arya Sinulingga.

"Seperti misalnya data utang BUMN. Kalau dikatakan utangnya Rp 5.600 triliun, ini 'kan datanya sangat jauh nih dari kenyataan," lanjutnya.

Arya menjelaskan jumlah utang BUMN tidak mencapai separuh dari yang disebut Adian Napitupulu.

"Sebenarnya utang BUMN itu sampai saat 2020 ini Rp 1.500-an triliun," ungkapnya.

"Jadi 'kan jauh dari 5.000 ke 1.500. Itu saja sudah dapat dilihat bahwa datanya jauh," tambah dia.

Sebelumnya Adian Napitupulu menuliskan surat terbuka yang berisi kritik terhadap BUMN.

Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki, Komisi VI: Dari Dulu BUMN Jadi Tempat Titipkan Orang

Dalam surat terbuka itu, ia mengungkapkan sejumlah fakta tentang BUMN, termasuk tentang utang.

Adian juga membandingkan jumlah utang BUMN Indonesia dengan total utang Malaysia.

"Jangan kaget ya, total utang BUMN sekitar Rp 5.600 triliun, sementara total utang luar negeri Malaysia ada di kisaran Rp 3.500 triliun," tulis Adian, seperti yang dikutip dari Wartakotalive.com, Sabtu (13/6/2020).

"Prok prok, ayo tepuk tangan karena BUMN ternyata juara, unggul Rp 2.100 triliun mengalahkan Malaysia."

"Mungkin ada yang coba ngeles dengan membedakan asal utang, tapi utang mau dari tetangga, dari mertua atau dari bank, utang ya tetap saja utang."

"Kenapa utang BUMN sedemikian besar? Ada yang bilang karena korupsi, ada yang katakan karena tidak efisien, tidak produktif, dan lain-lain."

Dana Talangan BUMN Rp 19,65 Triliun Harus Dikembalikan, Kemenkeu: Jangan Hanya Dipakai untuk Utang

Lihat videonya mulai menit 10:00

Komisi VI Sebut Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki

Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin menilai kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu banyak dicampuri.

Hal itu disampaikan Mukhtarudin untuk menanggapi politisi Adian Napitupulu yang menulis surat terbuka tentang kritik terhadap pemilihan jajaran direksi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Politisi PDIP itu juga menyoroti penggunaan dala talangan yang dikucurkan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada BUMN. 

• Imbau Pejabat Tak Bandel hingga Berani Korupsi terutama Dana Corona, Jokowi: Silakan Digigit Keras

Dilansir TribunWow.com, Mukhtarudin menanggapi hal tersebut dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

Awalnya, ia meminta agar jangan terlalu banyak pihak yang ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

"Tolong juga bahwa Erick ini jangan terlalu direcoki dengan hal-hal titipan yang membuat Erick tidak bisa bekerja secara profesional untuk memperbaiki BUMN," kata Mukhtarudin.

"Karena salah satu yang paling penting adalah bagaimana penentuan direksi, komisaris," jelasnya.

Ia menilai pemilihan jajaran direksi dan komisaris harus benar-benar bijak dan memiliki kriteria tertentu.

"Segala itu harus benar-benar mencari orang yang punya kapabilitas, integritas, dan jiwa enterpreneur untuk memperbaiki BUMN," tegas Mukhtarudin.

Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Mukhtarudin kemudian menjelaskan maksud ucapan sebelumnya tentang banyak pihak yang berusaha ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

Menurut dia, BUMN menjadi tempat mempekerjakan orang yang dinilai sudah tidak produktif bagi pemerintah.

"Apakah ada hubungannya begitu antara bagaimana Anda tadi ada saja pihak-pihak yang mengrecoki menteri BUMN dan pernyataan Anda berikutnya tadi penentuan Komisaris Direktur itu harus sangat-sangat bijak, kenapa Anda melihatnya ke sana?" tanya pembawa acara.

"Saya kira bukan rahasia umum lagi. Masalah BUMN ini dari dulu jadi tempat menitipkan orang-orang," ungkap Mukhtarudin.

"Yang sudah tidak produktif, di pemerintah titipkan ke sana. Itu fakta," paparnya.

Ia meminta Erick Thohir benar-benar dapat melakukan pembenahan di BUMN.

"Ke depan Erick sebagai Menteri BUMN benahi bentul-betul secara profesional," kata Mukhtarudin.

"Agar BUMN ini untung, jangan salah menempatkan orang. Harus punya kapabilitas, kapasitas, integritas, dan jiwa enterpreneur," tambahnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)