TRIBUNWOW.COM - Robby, pelaku pembunuhan satu keluarga di Balaraja Kabupaten Tangerang memberikan ancaman terhadap sang istri sebelum membunuh membunuh kedua anaknya dan bunuh diri.
"Kamu akan menyesal karena tidak akan bertemu dengan anak-anak lagi," ucap Robby, Jumat (12/6/2020).
Ucapan sadis itu ditirukan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat menyambangi TKP pembunuhan di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Usut punya usut, Robby tega mengakhiri dua buah hatinya berinisial NC (14) dan GA (3) pada Kamis (11/6/2020) dini hari karena cekcok dengan istrinya, Lala.
• Tanggapi Kejanggalan Saor Siagian soal Kasus Novel Baswedan, Masinton: Gak Usah Melebar ke Mana-mana
Namun, setelah membunuh keduanya, Robby pun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang penuh limbah plastik.
"Penyebab R melakukan ini yang pertama adalah sejak pertengahan puasa, R sering cekcok mulut," jelas Ade.
"Berdasarkan keterangan ibu mertua, R ada pengancaman pembunuhan terhadap istrinya dan akhirnya istri korban meninggalkan rumah ini," tambah dia.
Ikhwal pertengkaran keduanya pun terjadi sekitar mideo bulan Juni 2020 yang membuat Lala minggat dari rumah.
Cekcok kembali memanas saat Lala pulang ke TKP pada Rabu (10/6/2020) sekira pukul 22.00 WIB dan Robby mengancam akan membunuh anak-anaknya.
"Beberapa jam sebelum kejadian jam 22.00 WIB ada cekcok lagi antara R dan istri, saat cekcok itu korban kembali mengancam istri akan melakukan pembunuhan," ucap Ade.
Dari hasil keterangan mertua dan keluarga pelaku, Robby memang diketahui mempunyai penyakit darah tinggi.
"Sejauh ini keterangan ibu mertua, bahwa pelaku punya sifat tempramental. Sudah pernah dua kali ancaman pembunuhan kepada istri," tutur Ade.
• Ibu Biologis Mayat Bayi yang Dibungkus Plastik Ditangkap setelah Terekam CCTV, Terancam 15 Tahun
Sementara, Kapolsek Balaraja AKP Tegus Kuslantoro mengatakan kalau sang ayah, Robby menjadi pelaku utama.
Kendati demikian, Robby pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.
"Dapat diduga Robby terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh kepada TribunJakarta.com.
Kemudian, Robby diduga langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.
"Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," sambung Teguh.
Robby tega membantai buah hatinya sendiri diduga karena masalah rumah tanggal dengan istrinya, Lala, sehari sebelum kejadian.
Menurut Teguh, keduanya yang sempat cekcok heboh itu dilerai keluarga membuat Lala kebur ke rumah saudaranya.
"Lala pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara pelaku kembali masuk ke rumah (TKP) beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," papar Teguh.
• Saor Siagian Sebut Peradilan Bersandiwara soal Kasus Novel Baswedan: JPU Tak Menghadirkan Ini
Awal Peristiwa Tragis
Warga Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang digegerkan temuan jasad satu keluarga.
Peristiwa berdarah itu membuat tiga anggota keluarga yang terdiri dari ayah dan dua anaknya meninggal dunia pada Kamis (11/6/2020).
Warga awalnya mendengar ledakan dasyat dari rumah tersebut sekira pukul 02.00 WIB.
Warga pun berinisiatif mendobrak pintu dan menemukan api menyala dari dalam rumah.
Mereka menemukan sang ayah bernama Robby yang ditemukan gantung diri.
Kemudian dua anaknya sendiri berinisial NC (14) laki-laki yang tewas dalam keadaan terlilit tali tambang.
Lalu GA (3) yang meninggal dalam keadaan tenggelam di dalam tong air.
"Benar, kasus masih dalam penyelidikan," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Kamis (11/6/2020).
Dugaan Pelaku
Sementara, Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro mengatakan diduga pelaku sementara adalah Robby sang ayah yang menggantungkan dirinya.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lantaran masih dalam pendalaman.
"Dugaan sementara pelaku adalah ayahnya sendiri (Robby) karena masih pendalaman," ucap Teguh.
Diduga sementara, kejadian berdarah tersebut berawal dari cekcok Robby dengan istrinya, Lala.
Menurut Teguh, Lala tidak menjadi korban pembunuhan karena tidak berada di lokasi kejadian saat Robby diduga melancarkan aksinya.
"Si istri infornya ke rumah orang tuanya," tutup Teguh.
Warga Dobrak Rumah
• Ridwan Kamil Gratiskan SPP untuk SMA Sederajat untuk Tahun Ajaran Baru 2020/2021
Kapolsek Balaraja, AKP Teguh Kuslantoro mengatakan kalau saksi mendengar suara ledakan yang dahsyat dari rumah korban saat kejadian.
"Pukul 01.30 WIB terdengar ledakan dari rumah pelaku yang didengar oleh tetangganya, Nanang, yang kemudian bersama tetangga lainnya menghampiri rumah korban," kata Teguh kepada TribunJakarta.com, Kamis (11/6/2020).
Saat Nunung bersama tetangga lainnya menghampiri rumah korban mendapati rumahnya terkunci dari dalam.
Sehingga, para tetangga mendobrak masuk dan mendapati pemandangan yang mencengangkan.
"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik, kemudian mereka berusaha memadamkan api. Ditemukan pula diduga pelaku Robby tergantung di dalam kamar depan," terang Teguh.
Kemudian anak pertama bernisial NC (14) ditemukan di dalam kamar sebelahnya tergeletak sambil terlilit tali tambang dilehernya.
Di ruangan yang berbeda pula ditemukan GA (3) yang tenggelam di bak air dalam keadaan kepala di dasar bak.
Dugaan Ayah Habisi Anak
Teguh menduga kalau peristiwa berdarah tersebut saat diduga pelaku, Robby menghabisi kedua anaknya sendiri kemudian mengakhiri nyawanya sendiri dengan gantung diri.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut lantaran masih dalam pendalaman.
"Dugaan sementara pelaku adalah ayahnya sendiri (Robby) karena masih pendalaman," ucap Teguh.
Diduga sementara, kejadian berdarah tersebut berawal dari cekcok Robby dengan istrinya, Lala.
Menurut Teguh, Lala tidak menjadi korban pembunuhan karena tidak berada di lokasi kejadian saat Robby diduga melancarkan aksinya.
"Si istri infornya ke rumah orang tuanya," tutup Teguh.
Aura Horor Rumah Robby
Rumah yang menjadi tempat eksekusi pembunuhan tersebut berlokasi di pelosok bilangan Kecamatan Balaraja.
Lokasi tersebut berada di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Bahkan untuk mencapai lokasi tersebut memakan waktu sekira 60 menit dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja.
Sesampainya di lokasi, rumah yang sudah dikelilingi garis polisi itu tampak janggal.
Selain nampak seperti rumah yang setengah jadi karena belum dicat, TKP tersebut dikeliling ilalang tinggi bak hutan.
Bahkan rumah tersebut nyaris seperti tidak memiliki tetangga lantaran tidak menempel dengan rumah di sampingnya yang berjarak sekira 20 meter.
Penerangan jalan umum pun tidak terlihat di sekelilingnya, sampai harus menapak jalur sempit beralaskan tanah dan rumput untuk mencapai rumah milik Robby yang tewas gantung diri.
Aura horor pun ditambah dengan cerita pembunuhan misterius satu keluarga penghuni rumah tersebut pada Kamis (11/6/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Kapoltesta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi ketiga korban sedang menunggu hasil autopsi.
"Olah TKP masih berlangsung dan jenazah akan diautopsi," kata Ade kepada TribunJakarta.com.
Maka dari itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan asal muasal tragedi berdarah di Balaraja itu.
"Sampai dengan saat ini penyebab kematian ketiga orang di TKP masih dalam penyelidikan," sambung Ade.
Kendati demikian, melihat dari kondisi ketiga korban, Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro menduga Robby sang ayah menjadi dalam pembunuhan kedua buah hatinya.
Kemudian diduga mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruangan yang penuh limbah sampah plastik di rumahnya.
"Dugaan sementara pelaku adalah ayahnya sendiri (Robby) karena masih pendalaman," ucap Teguh.
Kronologi Peristiwa Berdarah
Peristiwa berdarah penuh misteri terjadi di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Satu keluarga tewas diduga menjadi korban pembunuhan yang masih menjadi misteri siapa dalangnya.
Kejadian tersebut terjadi di Kampung Sukamantri RT 02/09, Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang hari Kamis (11/6/2020) sekira pukul 02.00 WIB.
Walau masih menjadi misterius, namun Kapolsek Balaraja AKP Tegus Kuslantoro menduga kuat kalau sang ayah, Robby menjadi pelaku utama.
Kendati demikian, Robby pun turut tewas mengenaskan dengan cara gantung diri di ruangan penuh limbah plastik di rumahnya.
"Dapat diduga Robby terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC (14)," terang Teguh kepada TribunJakarta.com.
Kemudian, Robby diduga langsung membunuh anak bungsungnya, GA (3) dengan cara menenggelamkannya ke dalam tong berisi air sampai kehabisan nafas.
"Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," sambung Teguh.
Robby tega membantai buah hatinya sendiri diduga karena masalah rumah tanggal dengan istrinya, Lala, sehari sebelum kejadian.
Menurut Teguh, keduanya yang sempat cekcok heboh itu dilerai keluarga membuat Lala kebur ke rumah saudaranya.
"Lala pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara pelaku kembali masuk ke rumah (TKP) beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," papar Teguh.
Teguh Kuslantoro melanjutkan kalau saksi mendengar suara ledakan yang dahsyat dari rumah korban saat kejadian.
"Pukul 01.30 WIB terdengar ledakan dari rumah pelaku yang didengar oleh tetangganya, Nanang, yang kemudian bersama teta
ngga lainnya menghampiri rumah korban," kata Teguh.
Saat Nunung bersama tetangga lainnya menghampiri rumah korban mendapati rumahnya terkunci dari dalam.
Sehingga, para tetangga mendobrak masuk dan mendapati pemandangan yang mencengangkan.
"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik, kemudian mereka berusaha memadamkan api. Ditemukan pula diduga pelaku Robby tergantung di dalam kamar depan," terang Teguh.
Sementara, Kapoltesta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi ketiga korban sedang menunggu hasil autopsi.
"Olah TKP masih berlangsung dan jenazah akan diautopsi," kata Ade kepada TribunJakarta.com.
Maka dari itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan asal muasal tragedi berdarah di Balaraja itu.
"Sampai dengan saat ini penyebab kematian ketiga orang di TKP masih dalam penyelidikan," sambung Ade.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Pesan Terakhir Pembunuh Sadis Satu Keluarga di Kabupaten Tangerang kepada Sang Istri