Terkini Daerah

Satu Keluarga Tewas, Ayah Diduga Bunuh Dua Anaknya lalu Gantung Diri, Terungkap karena Suara Ledakan

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga ditemukan tewas secara misterius di Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Keluarga yang terdiri dari seorang ayah dan dua anak di bawah umur tersebut meninggal di rumahnya sendiri.

TRIBUNWOW.COM - Warga Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dihebohkan oleh penemuan jenazah satu keluarga di rumahnya sendiri, Kamis (11/6/2020) dini hari.

Sang ayah yang berinisial RB (39) ditemukan tewas tergantung di kamar bagian depan.

Sementara anaknya NC (14) tewas dengan leher terikat dan anak lainnya, GA, yang masih berusia 3 tahun ditemukan tak bernyawa di dalam tong air.

Pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut menduga, bahwa RB telah membunuh kedua anaknya sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri.

Suasana rumah pembunuhan misterius satu keluarga di kawasan Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang yang sedang dilakukan olah TKP dari Polresta Tangerang, Kamis (11/6/2020). (TribunJakarta.com/ Ega Alfreda)

Dipukuli Pakai Kursi, Ibu Hamil di Maluku Nekat Bunuh Suaminya

Dilansir TribunJakarta.com, Kamis (11/6/2020), Kapolsek Balaraja AKP Teguh Kuslantoro mencurigai sang ayah sebagai dalang utama dalam peristiwa tersebut.

Namun, Teguh mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena masih dalam proses penelusuran.

"Dugaan sementara pelaku adalah ayahnya sendiri (RB) karena masih pendalaman," ucap Teguh.

RB diperkirakan telah membunuh anak-anaknya terlebih dahulu, baru kemudian bunuh diri.

"Dapat diduga RB terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anak pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang ke leher NC," ujar Teguh.

Setelah itu, RB yang gelap mata nekat membunuh anaknya yang masih balita dengan cara menenggelamkan bocah tersebut di tong berisi air dalam kamar mandi.

"Setelah meninggal, pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," lanjutnya.

Ungkap 130 Anak di Jawa Timur Positif Covid-19, Gugus Tugas: Satu Meninggal, Umur 1,6 Tahun

Dugaan tersebut diperkuat dari kesaksian warga sekitar yang sempat mendengar adanya suara ribut dari rumah RB pada malam sebelum kejadian.

Ternyata RB dan istrinya, LA, terlibat dalam pertengkaran hebat hingga harus dilerai oleh keluarganya.

Warga pun melihat LA meninggalkan rumahnya dan menuju ke kediaman orangtuanya yang berjarak hanya 500 meter dari lokasi.

"LA pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara pelaku kembali masuk ke rumah (TKP) beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," terang Teguh.

Setelah pertengkaran tersebut, dini hari sesudahnya, seorang tetangga mendengar adanya suara keras dari rumah RB.

"Pukul 01.30 WIB terdengar ledakan dari rumah pelaku yang didengar oleh tetangganya, Nanang, yang kemudian bersama tetangga lainnya menghampiri rumah korban," tuturnya.

Warga yang tak bisa masuk lantaran pintu rumah dikunci, nekat mendobrak pintu tersebut.

Betapa terkejutnya mereka saat mendapati api yang berkobar membakar limbah plastik.

Mereka kemudian menemukan RB dan kedua anaknya dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik, kemudian mereka berusaha memadamkan api. Ditemukan pula diduga pelaku RB tergantung di dalam kamar depan," terang Teguh.

Anak sulung RB, NC, ditemukan tak bernyawa dengan leher terlilit tali tambang di kamar sebelahnya.

Sedangkan anak bungsunya, GA, ditemukan meninggal dengan kepala di dasar bak air dalam kamar mandi.

Terkait penemuan itu, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan bahwa pihaknya telah mengevakuasi jenazah tersebut.

Setelah ditemukan, ketiganya langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan dan otopsi.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus lebih lanjut dengan melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.

Namun, sang istri, LA, belum dapat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian karena masih dalam keadaan syok akibat kejadian tersebut.

"Olah TKP masih berlangsung dan jenazah akan diautopsi," ungkap Ade.

"Sampai dengan saat ini penyebab kematian ketiga orang di TKP masih dalam penyelidikan," imbuhnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(TribunWow.com)

Artikel ini merupakan olahan dari TribunJakarta.com dengan judul "Kronologis Lengkap Pembunuhan Misterius Satu Keluarga di Kabupaten Tangerang", "Kesaksian Tetangga Dengar Adu Mulut Sebelum Satu Keluarga Tewas, Istri Pulang ke Rumah Orangtua", "Sekeluarga Tewas Misterius di Tangerang: Awal Peristiwa Tragis, Istri Tak Jadi Korban, Dugaan Pelaku", dan "Pembunuhan Satu Keluarga di Balaraja Kabupaten Tangerang, Saksi Mendengar Suara Ledakan Dahsyat"