Terkini Daerah

Kronologi Tewasnya 1 Keluarga di Tangerang, Diawali dari Ledakan hingga Ada Bayi Tenggelam di Bak

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah satu keluarga tewas mengenaskan Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

TRIBUNWOW.COM - R, seorang ayah dua anak warga Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar pada Kamis (11/6/2020).

R bersama dua anaknya yang masih kecil yakni N (13) dan GAB (3) ditemukan tewas di tiga tempat berbeda di rumahnya sendiri.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh pihak kepolisian, R diduga sebagai pelaku utama yang membunuh kedua anaknya sebelum akhirnya membunuh dirinya sendiri.

Rumah satu keluarga tewas mengenaskan Sukamantri RT 02/09 Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. (Tribun Jakarta)

 

Diduga Cekcok Hebat dengan Istri, Ayah di Tangerang Nekat Bunuh 2 Anaknya lalu Gantung Diri

Dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (12/6/2020), ketiga korban pertama kali ditemukan oleh tetangga mereka pada Kamis (11/6/2020) dini hari.

Awalnya sekitar pukul 01.30 WIB, warga sekitar dikagetkan dengan suara ledakan dari dalam rumah korban.

Merasa curiga ada yang tidak beres pada kediaman R, warga lalu mengecek rumah korban dan mendobrak masuk rumah.

 Ketika pintu rumah terbuka, warga melihat R sudah dalam kondisi tergantung, anak sulungnya juga tergantung di tempat berbeda.

Sedangkan anak terakhir tenggelam di dalam bak kamar mandi dengan posisi terbalik.

"Di dalam rumah didapati api menyala pada tumpukan limbah plastik kemudian berusaha memadamkan api. Ditemukan pula pelaku R tergantung di dalam kamar depan sebelah kanan di atas tumpukan limbah," urai Kapolsek Balaraja seperti dikutip dari Tribunnews.com.

"Anak pertama NC ditemukan dalam kamar depan sebelah kiri dengan tali masih terikat pada leher dan anak kedua GAB ditemukan di dalam tong air di kamar mandi dengan posisi kepala dibawah kaki keatas," sambungnya.

Warga yang terkejut menemui tetangganya tewas langsung melaporkan hal tersebut kepada Polsek Balaraja.

Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, R diduga lebih dulu membunuh dua anaknya sebelum gantung diri.

"Diduga alm R (pelaku) terlebih dahulu melakukan pembunuhan terhadap anaknya pertamanya dengan cara melilitkan tali tambang keleher alm NC dan memasukan anak keduanya alm GAB ke dalam tong berisi air dengan posisi kepala dibawah kaki ke atas, setelah meninggal, Pelaku melakukan bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan tali tambang," papar Kapolsek Balaraja.

Kini kepolisian masih menggali informasi lebih lanjut sembari menunggu hasil otopsi tiga jenazah tersebut.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Jumat (12/6/2020), Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKP Ivan Adhitira mengatakan motif pasti alasan R membunuh dua anaknya lalu bunuh diri masih diselidiki.

Sementara ini diketahui dari keterangan warga sekitar, R sehari-hari bekerja sebagai pengepul limbah, sedangkan istrinya LM bekerja di pabrik.

Berdasarkan pengamatan dari wartawan TribunJakarta.com, rumah yang ditempati R berada di daerah terpencil dan berjauhan dari tetangganya.

Lingkungan di sekitar TKP dipenuhi dengan ilalang yang tinggi sehingga memberikan kesan tak terawat.

Tetangga paling dekat R berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya.

Update Remaja 16 Tahun Diduga Dicoki Obat Lalu Diperkosa 5 Pria di Tangerang, Kini Meninggal Dunia

R Diduga Bunuh 2 Anaknya Sendiri

Berdasarkan hasil penyelidikan dari olah TKP dan saksi, peristiwa berawal saat R dan istrinya LM bertengkar hebat pada Rabu (10/6/2020) malam.

Cekcok tersebut terus berlangsung hingga akhirnya LM dan R dilerai oleh keluarga mereka.

Di hari yang sama LM akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah orangtua kandungnya.

Pria Ini Justru Ngopi setelah Bunuh Ibu karena Tak Diberi Uang, Pura-pura Sedih di Depan Tetangga

Sedangkan R dan kedua anaknya menetap di rumah mereka.

"LM pulang ke rumah orang tua kandungnya yang tidak jauh dari TKP, sementara R kembali masuk kerumah (TKP) kemudian R beserta dua anaknya mengunci diri dalam rumah," kata Kapolsek Balaraja, Teguh Kuslantoro saat dikonfirmasi oleh Tribunnews.com, Kamis (11/6/2020).

Diketahui cekcok antara R dan LM bukan kali pertama terjadi.

Berdasarkan pengakuan dari mertua korban, R dan LM sudah kerap terlibat cekcok sejak satu bulan yang lalu.

"Dari keterangan mertua, memang betul keluarga itu sudah sering cekcok. Cekcoknya sudah sebulan dan faktor cekcoknya masih didalami," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).

Namun tidak diceritakan apa penyebab cekcok yang terjadi antara R dan LM.

Ibu dua anak itu tak mengira cekcok hebat yang terjadi antara dirinya dengan suaminya pada Rabu (10/6/2020) malam, adalah hari terakhir dirinya melihat R dan dua anaknya dalam kondisi hidup.

LM kini dalam kondisi syok setelah mengetahui suami dan dua anaknya tewas dalam kondisi tak wajar.

"Mertuanya sudah kita periksa. Kalau istrinya belum karena dia masih shock," ujar Kombes Pol Ade.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Anda juga bisa menghubungi Hotline Psychology Mobile RSJD dr. Arif Zainudin Surakarta 08122551001.

(TribunWow.com/Anung)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dan Kompas.com dengan judul Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Tangerang Kerap Bertengkar Sebulan Terakhir dan Tribunjakarta.com dengan judul Ayah dan Dua Anaknya Ditemukan Tewas di Dalam Rumah, Sebelumnya Sempat Cekcok dengan Istri