Virus Corona

Antisipasi 'Second Wave', Pemerintah Siapkan Sesuai Standar WHO, Doni Monardo: Risikonya Cukup Besar

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo saat menjadi narasumber dalam tayangan iNews, Minggu (7/6/2020). Doni memperingatkan penderita penyakit tertentu, terutama penyakit ginjal dan imunitas tubuh agar lebih waspada.

TRIBUNWOW.COM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo menerangkan persiapan yang telah dilakukan pemerintah.

Selain mempersiapkan kajian secara epidemologi, pemerintah pusat melalui tim Gugus Tugas senantiasa memperbaiki sistem penanganan Covid-19.

Hal ini merupakan langkah antisipatif agar tidak terjadi penularan Covid-19 gelombang kedua atau second wave saat masa new normal berlaku.

Ungkap Daftar Penyakit Penyerta Rentan Covid-19, Doni Monardo Bahas OTG: Kategori Pembunuh Potensial

Dilansir akun Youtube Official iNews, Minggu (7/6/2020), Doni mengatakan bahwa yang dipersiapkan pemerintah sesuai dengan anjuran badan kesehatan dunia atau WHO.

"Sesuai dengan standar WHO, setiap negara yang sudah melonggarkan aktivitas harus mempersiapkan banyak hal," kata Doni.

Ia mengatakan bahwa pemerintah utamanya harus menyiapkan analisa kondisi penyebaran pandemi di Indonesia beserta sistem deteksi Covid-19 yang memadai.

Selain itu juga kesiapan sistem pelayanan medis agar memungkinkan untuk menampung kasus-kasus positif bila ada penambahan.

"Yang pertama tentang kajian epidemologis, yang kedua tentang surveillances, yang ketiga tentang sistem pelayanan kesehatan," imbuhnya.

Menurutnya, data tentang epidemologi tersebut menjadi bahan bagi pakar pandemiologi untuk melakukan evaluasi demi menentukan langkah selanjutnya.

"Menyangkut masalah surveillances, kita masih mungkin masih belum optimal dalam melakukan surveillances. Mulai dari kemampuan testing kita juga belum begitu besar," tutur Doni.

Ia kemudian menyinggung instruksi dari Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang memberikan target pada Gugus Tugas terkait jumlah deteksi Virus Corona.

"Bapak presiden pada awal-awalnya menugaskan Gugus Tugas dan Kementerian Kesehatan setiap hari 10.000 (tes sampel). Butuh waktu beberapa minggu untuk bisa mencapai 10.000," ungkap Doni.

"Nah, sekarang sudah bisa diatas 10.000. Bapak Presiden minta ditingkatkan lagi menjadi 20.000. Nah ini pun perlu persiapan. Perlu peningkatan SDM, peningkatan alat perlengakapan di laboratorium dan manajemen pelaporan."

"Kemudian juga bagaimana sistem pelayanan kesehatan di setiap daerah. Fasilitas rumah sakit, kemudian tempat tidur untuk pasien Covid, tenaga medis, termasuk perlengkapan kesehatan," tandasnya.

Doni mengatakan bahwa seluruh faktor tersebut wajib dilaksanakan dan dikalkulasi untuk menghindari kemungkinan terjadinya penularan gelombang kedua.

Halaman
123