TRIBUNWOW.COM - Satu keluarga terkonfirmasi positif Virus Corona banyak terjadi di Surabaya.
Misalnya kasus tiga dari delapan anggota keluarga di Gubeng Surabaya diduga karena terpapar Virus Corona.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menilai satu keluarga mudah tertular Virus Corona karena keterbatasan ruang isolasi dalam rumah.
• Minta PSBB di Surabaya Tak Diperpanjang, Risma Tunggu Usulannya Diterima Khofifah
Hal itu diungkapkam Khofifah dalam acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV pada Kamis (4/6/2020).
Khofifah menceritakan bahkan ada empat anggota dari suatu keluarga meninggal akibat Virus Corona.
"Saya khawatir sekali dari awal karena memang ada kemudian basis keluarga yang satu keluarga itu terkonfirmasi positif itu semua."
"Hal itu terutama terjadi di Surabaya bahkan ada satu keluarga yang akhirnya empat anggota keluarga tidak tertolong semua," jelas Khofifah.
Khofifah mengatakan bahwa banyak keluarga yang tidak memiliki ruang yang cukup untuk melakukan isoalisi mandiri.
• Surabaya Klaster Baru Corona, Hasil Rapid Test Massal BIN dan Pemkot Total 1.300 Reaktif Covid-19
"Karena memang tidak semua memiliki ruang yang cukup, kamar yang cukup untuk dijadikan isolasi secara mandiri."
"Saya beberapa kali menyampaikan tidak semua warga kita memiliki rumah yang cukup luas yang tiap warga, tiap anggota keluarga memiliki kamar sendiri," jelasnya.
Mantan Menteri Sosial ini mengaku, dari awal sudah khawatir dengan fakta tersebut.
"Saya memang dari awal sudah khawatir ini akan menyebar ke anggota keluarga di dalam satu rumah itu," ucap dia.
Lihat video berikut mulai menit ke-2.20:
3 dari 8 Keluarga Meninggal Diduga Covid-19
Tiga dari delapan anggota keluarga diduga meninggal karena terpapar Virus Corona.
Kejadian tersebut terjadi di Gubang, Kertajaya, Surabaya.
Satu di antara yang meninggal itu sudah terkonfimasi positif.
• Surabaya Klaster Baru Corona, Hasil Rapid Test Massal BIN dan Pemkot Total 1.300 Reaktif Covid-19
Sedangkan, dua lainnya yang masih berstastus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sudah meninggal sebelum hasil swabnya keluar.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube metrotvnews pada Minggu (8/6/2020), tiga anggota keluarga yang meninggal adalah ayah, ibu serta anak sulung bersama dengan janinya.
Anak bungsu berinisial DW mengatakan, hal itu bermula dari kakak kandung bersama sang suami mengecek kandungan di rumah sakit.
Setelah itu, suami dari kakak sulungnya itu mengalami sakit selama tiga hari.
"Jadi awal pertama kali itu kakak saya itu kan kontrol kandungan ke rumah sakit."
"Setelah dari situ, itu terus suaminya kakak langsung sakit terus kemudian setelah suaminya kakak sakit terus sembuh itu kan sakitnya tiga hari," ujar DW.
Setelah suami dari kakak sulungnya itu sembuh, gantian kakak kedua kandungnya yang sakit.
Baru kemudian, kakak sulung yang hamil tersebut sakit.
• Harga Emas Merosot selama Pandemi Covid-19, Harga Turun hingga Rp 30.000 per Gram
"Setelah suami kakak sakit terus gantian kakak saya kedua saya yang sakit."
"Kemudian setelah kakak kedua saya sakit, baru kakak saya yang hamil itu yang sakit terus langsung mamah, baru itu papah," jelas DW.
DW menceritakan, mereka mengalami sakit demam, flu, hingga sesak nafas.
"Gejala awalnya itu sama kayak flu, meriang, panas, dan semuanya diakhiri dengan sesak nafas,' lanjutnya.
Kakak yang hamil itu sempat disarkankan pihak rumah sakit untuk rawat jalan di rumah, namun karena sesak nafas tak tertahankan mereka baru ke rumah sakit.
"Jadi kalau kakak itu sempat dilarikan ke rumah sakit yang pertama kali itu sama IGD disuruh rawat jalan."
"Terus kemudian besoknya kembali lagi karena sudah enggak kuat karena sesak nafasnya itu," cerita DW.
Sedangkan, Ayah dan Ibunya yang ikut sakit awalnya hanya menjalani rawat jalan.
Lantaran terjadi sesak nafas, mereka lantas dibawa ke rumah sakit.
• Sempat Disebut Zona Hitam, Surabaya Kini Catat 519 Pasien Positif Covid-19 Sembuh Hanya dalam 5 Hari
"Terus kalau Mamah sama Papah sama juga, pertama kali saya bawa ke IGD terus kemudian disuruh rawat jalan, karena memang sudah enggak kuat balik lagi ke rumah sakit," ungkap DW.
DW menceritakan, mulanya pihak rumah sakit belum memberi tahu hasil swab sang kakak sulung.
Pada 28 Mei baru diberi tahu oleh pihak puskesmas bahwa kakak sulungnya positif terpapar Virus Corona.
"Jadi kalau tes swabnya kan itu kan dilakukan sama pihak rumah sakit itu pihak keluarga sebetulnya enggak dikasih tau kalau kakak itu di swab pada saat itu."
"Jadi pada saat kritis di Rumah Sakit PHC itu ternyata kakak di swab kemudian tanggal 28nya itu keluarga ditelpon dari pihak puskesmas kalau hasil swabnya kakak itu positif Covid," jelas dia.
• Cara Membersihkan Bahan Makanan yang Dibeli dari Supermarket selama Wabah Covid-19
Lihat videonya mulai menit ke- 5:28:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)