TRIBUNWOW.COM - Pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan kekhawatiran setelah melakukan dialog dengan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Dilansir TribunWow.com, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa sebenarnya tujuannya berdialog dengan Refly Harun sekaligus untuk membersihkan namanya.
Ustaz Abdul Somad mengaku mendapatkan banyak tudingan miring, sehingga dirinya sering kesulitan untuk melakukan aktivitas dakwahnya.
• Harapan di 2024 setelah Jokowi, Refly Harun Sampaikan 4 Syarat Jadi Pemimpin: Jenis Manusia Ada Tiga
Bahkan, ia mengaku sering kali mendapatkan hadangan di sebuah tempat ketika ingin melakukan ceramah.
Termasuk juga perjalananannya ke luar negeri juga menjadi terganggu.
Hal ini disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam tayangan Youtube Refly Harun, Minggu (7/6/2020).
"Saya ini Bang Refly, saya ini kan di beberapa tempat dihadang, di beberapa tempat tidak boleh, tadi saya sudah ceritakan sebagiannya," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Visa-visa saya di luar negeri di cancel, visa entry yang sudah saya dapat dibatalkan, ada yang dapat di airport ada yang sampai di sana suruh pulang di beberapa tempat," jelasnya.
"Saya berharap dengan dialog dengan Doktor Refly Harun itu memperbaiki, itu memutihkan nama saya," harapnya.
Namun, menurut Ustaz Abdul Somad, setelah berdialog dengan Refly Harun, kemungkinan yang terjadi justru sebaliknya.
Dirinya beranggapan akan dikelompokkan ke dalam orang-orang yang melawan, dalam artian pemerintah, sama halnya yang sebelumnya dialami Refly Harun.
"Tapi nampaknya petang ini malah makin hitam?," kata Ustaz Abdul Somad.
"Karena saya pikir saya akan dikelompokkan dalam kelompok orang yang melawan," terangnya.
• Minta Refly Harun Calonkan Diri Jadi Presiden, Abdul Somad Terkekeh Beri Julukan Imam New Normal
Ustaz Abdul Somad lantas menjelaskan posisi Refly Harun menurutnya.
Ia mengaku bukan menganggap Refly Harun sebagai pengikut ataupun sebagai pembenci.
Namun sebagai seorang seorang Pakar Hukum Tata Negara yang pastinya mempunyai sikap independen atau tidak terpengaruh dengan siapapun.
Maka dari itu, dirinya meminta saran dari Refly Harun untuk menyikapi kemungkinan tersebut.
"Bagaimana? Saya tidak menganggap Bang Refly sebagai jamaah lover saya, dan tidak pula sebagai hater," ungkapnya.
"Saya menempatkan Doktor Refly Harun seorang Pakar Tata Negara yang pernah punya jabatan orang yang bebas, independen, pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 08.07:
UAS Ungkap Alasan Tolak Jadi Cawapres Prabowo
Ustaz Abdul Somad (UAS) mengungkap alasan dirinya tak mau menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto pada 2019.
Hal itu UAS ungkapkan melalui channel YouTube Refly Harun dalam video yang tayang pada Sabtu (6/6/2020).
Mulanya, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menyinggung soal isu kuat yang sempat menyebut UAS akan menjadi pendamping Prabowo pada 2019.
• Pernah Nyatakan Dukungan, UAS Ngaku Tak Kecewa Prabowo Masuk Kabinet: Semua Konsekuensi Saya Terima
"Tahun 2019 ya Ustaz digadang-gadang bahkan bukan hanya digadang- gadang bahkan sudah disebut jadi calon pendamping dari Pak Prabowo Subianto," ujar Refly Harun.
Bahkan, Refly menyebut pengawalan UAS kala itu seperti pengawalan pada cawapres.
"Ustaz sendiri dalam ceramah, 'pengawalan saya luar biasa ini seperti pengawalan pada calon wakil presiden'."
"Dan bahkan ILC (Indonesia Lawyers Club) yang saya hadiri juga bicara mengenai apa memasukkan Ustaz Somad sebagai unsur kejut," jelas Refly.
Refly menduga jika UAS mau menjadi Prabowo kala itu, mungkin saja bisa berdampak besar bagi politik di Indonesia.
"Saya dulu juga bilang, kalau biasa-biasa saja pasti kalah tapi kalau ada unsur kejutnya, terapi kejutnya munculnya Ustaz Abdul Somad mungkin bisa mengubah peta politik."
"Tapi kok ustaz enggak mau, orang semua mau jadi calon wakil presiden, walaupun kalah tetep calon wakil presiden," ungkapnya.
UAS lantas menceritakan pesan dari kakeknya bahwa dirinya harus bersekolah agama.
"Yang pertama Bang Rafly saya ini di antara 40 orang dari cucu kakek saya saya dilarang untuk sekolah umum kata kakek saya," jawab UAS.
"Cucuku yang satu ini musti sekolah agama nanti kalau umurku panjang aku yang membiayai sekolah dia, tapi kalau aku mati nanti kebun kelapa yang untuk membiayai sekolahnya," cerita UAS.
• Bayar Mahal Dukungan untuk Prabowo di Pilpres 2019, Ustaz Abdul Somad: Yang Saya Dapat Apa?
Bahkan, dirinya bersekolah agama hingga ke jenjang yang tinggi.
UAS mengaku, dirinya ingin terus mempelajari agama sampai akhir hayat.
"Jadi memang dari dulu saya sekolahnya di Madrasah, S1, S2 lanjut lagi sampai sekarang emang dalam kajian Islam, kajian agama, dan saya ingin sampai mati menjadi ustaz saja," ucapnya.
Ustaz 43 tahun itu menekankan, cita-citanya sejak dulu adalah menjadi seorang pendakwah.
"Tetap menjadi guru agama, nilai diri saya hanya ketika bisa menyampaikan hadis, ayat Quran, jadi imam di Surau, itu saja cita-cita saya Bang Refly, tidak lebih dari itu," katanya.
Ia menambahkan, apapun yang terjadi pada dirinya terkait Pemilihan Presiden 2019 merupakan bagian dari cobaan Tuhan.
"Lalu kemudian bahwa terjadi seperti ini saya anggap bagian dari ujian hidup saya, saya lebih banyak berperan kalau saya jadi guru agama saja, guru ngaji saja, saya kira begitu," tambahnya.
(TribunWow/Elfan Nugroho/Mariah Gipty)