TRIBUNWOW.COM - Kota Surabaya menjadi episentrum baru penyebaran Virus Corona di Jawa Timur bahkan Indonesia.
Lebih dari setengah total kasus Corona di Jawa Timur berasal dari Surabaya.
Dilansir TribunWow.com, Surabaya bahkan menjadi klaster dengan tingkat penularan tertinggi di Indonesia.
Terbaru Surabaya mencatatkan penambahan 206 kasus baru pada Minggu (7/6/2020).
• Mahfud MD Akui Penerapan New Normal Timbulkan Kontroversi: Tapi Kalau Menunggu Tak Ada Habisnya
Berdasarkan laman resmi Covid-19 Jawa Timur, infocovid19.jatimprov.go.id, total jumlah kasus positif di Surabaya mencapai 3.124
Sedangkan secara keseluruhan, kasus di Jawa Timur mencapai 5.940, setelah mendapatkan penambahan 284 kasus baru.
Head Medical Badan Intelijen Negara (BIN), Dokter Sri Wulandari mengatakan telah menggelar rapid test massal di Surabaya bersama dengan Pemkot setempat.
Dikutip dari acara Kabar Siang tvOne, Minggu (7/6/2020), Sri Wulandari mengatakan sudah ada sekitar 8.000 perserta yang ikut melakukan rapid test sejak sembilan hari terakhir.
Dari 8.000 perserta itu, disebutnya ada sekitar 1.300 yang hasilnya dinyatakan reaktif COvid-19.
"Dari hari pertama sampai hari kesembilan ini total sekitar ada 7.000 lebih hampir 8000 yang mengikuti rapid," ujar Sri Wulandari.
"Dan untuk reaktifnya ada sekitar 1.300-an," jelasnya.
• 74 Perawat di Jawa Timur Positif Covid-19, Ketua DPW PPNI: Bukan Teman-teman yang Menangani Pasien
Dirinya mengatakan setiap harinya bisa melakukan pengetesan terhadap 500-600 peserta atau bahkan lebih.
Kemudian menurutnya, yakni sekitar 20-30 persennya hasilnya reaktif.
Itu artinya kurvanya masih terbilang cukup tinggi.
"Untuk yang peserta rapid bervariasi, tetapi tetap di atas angka 500-600, bahkan kemarin kita main satu titik saja seribu lebih," katanya.
"Kurvanya setiap tempat pasti yaitu 20-30 persen, masih tinggi," pungkasnya.
Simak videonya:
Pasien Sembuh Meningkat
Kabar baik datang dari Kota Surabaya, Jawa Timur, yang mencatatkan 519 pasien positif Covid-19 sembuh dalam 5 hari terakhir.
Peningkatan kesembuhan para pasien tersebut selain karena optimalnya perawatan oleh tenaga medis, juga dikarenakan hasil tes Covid-19 yang kini dapat diketahui dengan cepat.
Pasalnya, setelah mengalami penumpukan uji tes sementara waktu, kini hasil pemeriksaan swab bisa dilakukan tanpa harus menunggu lama.
Dengan begitu, warga yang sempat tertahan karena harus menanti hasil swab kedua, sudah dapat dinyatakan sembuh dengan segera.
• Pakar Kesehatan Setuju Episentrum Corona Sudah Pindah di Surabaya: Bukan Sesuatu yang Mengagetkan
Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/6/2020), Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menyatakan catatan terakhir pasien positif yang sembuh mencapai jumlah 132 orang.
Hal ini berarti sudah ada total 519 pasien yang sembuh sejak tanggal 1 hingga 5 Juni 2020.
"Hari ini ada 132 orang yang sembuh, terdiri dari Asrama Haji 95 dan RS Husada Utama 37 orang. Kalau kemarin yang sembuh dan dipulangkan itu ada 70 orang, dari Asrama Haji saja," ungkap Febria, Jumat (5/6/2020).
Diketahui, kesembuhan paling banyak terjadi pada tanggal 3 Juni, dimana pasien yang dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 240 orang.
Sementara pada Senin (1/6/2020), pasien yang sembuh sebanyak 17 pasien,dan hari berikutnya sebanyak 60 pasien sembuh.
"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," terang Febria.
Menurutnya, identifikasi pasien melalui tes secara PCR (polymerase chain reaction) sempat terhambat karena petugas kewalahan menghadapi sampel yang menumpuk.
• Bahas New Normal, Mahfud MD Singgung Kondisi Kebalikan DKI Jakarta dengan Jawa Timur dan Surabaya
Namun kini pemerintah kota Surabaya beserta jajarannya dapat melakukan uji tes secara lebih cepat.
Sehingga, kondisi pasien yang ternyata sduah sembuh dapat segera diumumkan dan pasien yang ternyata terjangkit bisa segera mendapat penanganan sebelum menular.
"Memang swab kemarin sempat tertunda, jadi kita lakukan swab ulang. Tapi sekarang bisa cepat, karena kemarin terhambat karena labnya lama kemudian antre, kalau sekarang bisa cepat," tutur Febria.
"Mudah mudahan ke depan makin tinggi tingkat kesembuhannya," imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menuturkan bahwa peningkatan jumlah pasien tersebut tak lepas dari peran mobil PCR yang diperbantukan di Surabaya.
"Adanya dukungan mobil PCR ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," ujar Risma
(TribunWow/Elfan Nugroho/Noviana)