Demo Meninggalnya George Floyd

Sosok Penyelamat 80 Orang Demonstran George Floyd yang Terlibat Bentrokan dengan Polisi

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahul, sosok penyelamat 80 demonstran George Floyd yang terlibat bentrokan dengan polisi

TRIBUNWOW.COM - Bentrokan pecah saat polisi menutup akses keluar para demonstran yang menuntut kematian George Floyd.

Kericuhan tersebut terjadi di Washington D.C. pada malam hari yang membuat polisi menangkapi sejumlah demonstran.

Para demonstran pun berlarian setelah polisi menembakkan gas air mata hingga terjadi aksi saling pukul.

Sejumlah demonstran melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. (AFP/Seth Herald)

Saat berlarian, mereka bingung tak tahu harus ke mana.

Saat itu ada Rahul Dubey, pemilik rumah yang berada di sekitar area bentrokan.

Raffi Ahmad Ingin Sewa Studio Ruben Onsu dengan Harga Teman, Nagita Slavina: Makanan Dikasih?

Dilansir TribunWow.com dari Instagram @bbcindonesia, Rahul menceritakan kronologi sebanyak 80 demonstran ia tampung di rumahnya, Kamis (4/6/2020).

"Apakah kami boleh berlindung di sini?" tanya seorang demonstran pada Rahul.

"Silakan," kata Rahul.

"Ini rumah saya dan kalian dipersilakan tinggal selama apapun yang kalian butuhkan," tambahnya.

Ia lalu menceritakan kronologi para demonstran pembela George Floyd masuk ke rumahnya.

"Saya melihat dari balik pintu dan mendengar orang-orang berteriak suasana hancur dan kacau," kata Rahul.

Sementara terlihat dalam video, para demonstran berlarian menuju ke rumah Rahul.

Wapres Maruf Amin Imami Salat Jumat di Rumah Dinas, Anggota Paspampres hingga Jubir Jadi Jamaahnya

Mereka saling berdesakan menghindar dari kejaran para polisi.

Gas air mata dan tindakan kekerasan juga sempat tersorot.

"Mereka berlarian menyelamatkan diri, lalu saya membuka pintu rumah," kata Rahul.

"Saya mendengar letusan, teriakan, dan berbagai jenis benturan benda keras."

"Seketika itu juga saya melihat orang saling dorong tak beraturan."

Rahul menceritakan para demonstran yang ia tolong mulai sempoyongan.

Mereka terlihat kacau karena serangan gas air mata. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)