Virus Corona

Siapkan Skenario New Normal Bidang Pariwisata, Kementerian Sempurnakan Fasilitas dengan Program CHS

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wisatawan. Sejumlah wisatawan asal Malaysia tiba di Pelabuhan Internasional Batam Center, Batam, Selasa (28/1/2020). Kemenparekraf telah menyusun sejumlah skenario untuk menyesuaikan pada tatanan new normal di bidang pariwisata.

TRIBUNWOW.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menyusun sejumlah skenario untuk menyesuaikan pada tatanan new normal di bidang pariwisata.

Program yang disusun tersebut adalah Cleanlines, Health and Safety atau yang disingkat CHS.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penangangan Dampak Covid-19 di sektor Pariwisara dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Ari Juliano melalui keterangan tertulis.

Bahas Wacana Pembukaan Sektor Pariwisata New Normal, Jokowi: Risikonya Besar, Harus Dikalkulasi

Dilansir Kompas.com, Minggu (31/5/2020), Ari mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek lebih lanjut terkait kesiapan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk menjalankan skenario new normal tersebut.

“Sebab, protokol new normal akan menjadi acuan para pelaku parekraf dalam menjalankan usahanya,” ujar Ari, Minggu (31/5/2020).

Selain itu, program CHS yang telah dipersiapkan tersebut akan berfokus pada aspek kebersihan, keamanan dan kesehatan.

Tujuannya agar para pengunjung dapat dengan nyaman berwisata tanpa takut adanya risiko penularan Virus Corona.

“Penerapan protokol normal baru bertujuan agar wisatawan dapat tetap berkunjung dengan tenang dan nyaman karena fasilitas pariwisata kini makin disempurnakan dengan standar bersih, sehat, dan aman yang terverifikasi,” lanjutnya.

Protokol yang disusun kemenprekraf tersebut nantinya akan menjadi standar baru, tapi juga diharapkan bisa meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah Internasional.

Tak hanya mengatur untuk dapat meningkatkan inovasi digital, protokol tersebut juga akan mengatur tata cara pengawasan aktivitas wisatawan, penerimaan tamu, akses masuk bandara dan penyediaan fasilitas kesehatan.

Sesuai arahan dari presiden, penetapan protokol kepariwisataan tersebut akan dijalankan secara bertahap dan terukur.

Pelaksanaannya juga akan diawasi secara ketat mulai dari simulasi, sosialisasi, publikasi dan tahapan uji coba.

Agar pemberlakuan skenario tersebut dapat berlangsung dengan baik, perlu adanya dukungan dari daerah untuk mengawasi tingkat penularan Virus Corona di wilayahnya.

"Ke depan sesuai arahan presiden, setiap pemerintah daerah tetap harus memperhatikan betul kondisi laju penyebaran Covid-19 di daerahnya,” terangnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menjelaskan mengenai program CHS tersebut.

"Program CHS atau program kebersihan, kesehatan dan keamanan ini akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata dan ekonomi kreatif serta kementerian atau lembaga terkait," ujar Wishnutama, Jumat (29/5/2020)

"Kesiapan daerah dan dukungan dari para pelaku industri dan ekonomi kreatif merupakan salah satu faktor utama dalam pelaksanaan protokol kenormalan baru ini."

Pelaksanaan tahapan-tahapan ini harus diawasi dengan ketat dan disiplin serta mempertimbangkan kesiapan daerah,"pungkasnya.

Jokowi Minta Sektor Pariwisata Beradaptasi dengan New Normal: Pandemi Mengubah Tren Wisata Dunia

Presiden Meminta Penerapan New Normal Tidak Tergesa-gesa

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), menginstruksikan pada seluruh jajarannya untuk tidak terburu-buru membuka kembali sektor pariwisata.

Jokowi meminta adanya perhitungan secara cermat mengenai kesiapan destinasi wisata untuk dibuka kembali saat pandemi masih berlangsung.

Ia juga memerintahkan agar tahapan pelaksanaan pembukaan sektor wisata tersebut diawasi dengan ketat agar sesuai dengan tatanan normal baru.

Oleh karenanya, Jokowi meminta segenap jajarannya untuk fokus pada pariwisata dan wisatawan dari dalam negeri terlebih dahulu.

Dilansir akun YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/5/2020), Jokowi saat itu memimpin Rapat Terbatas Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam rapat tersebut, Jokowi membahas mengenai wacana akan dibukanya kembali sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

Namun tentu saja hal tersebut akan dijalankan secara bertahap dan terukur, sesuai dengan tatanan baru yang harus diterapkan.

Untuk itu, Jokowi menginstruksikan pada jajaran terkait agar menyusun strategi tertentu berkaitan dengan pelaksanaan pariwisata dengan penerapan normal baru.

"Kita harus siapkan strategi khusus dalam promosi pariwisata kita, di era new normal ini," kata Jokowi.

Sebelum menangani pariwisata internasional, Jokowi meminta agar pembukaan tersebut dijalankan secara bertahap dan berfokus pada wisatawan dalam negeri terlebih dahulu.

"Saya kira kita perlu fokus terlebih dahulu untuk mendorong pariwisata domestik, wisatawan domestik."

Agar dapat mengimplementasi wacana pembukaan tempat wisata secara bertahap, Jokowi menginstruksikan untuk melakukan identifikasi pada lokasi wisata yang bebas Covid-19.

"Saya minta diidentifikasi daerah-daerah wisata, daerah tujuan destinasi wisata yang memiliki R0 di bawah satu, Rt di bawah 1 sehingga betul-betul secara bertahap kita bisa membuka sektor pariwisata tapi sekali lagi dengan pengendalian protokol yang ketat," ujarnya.

Secara khusus Jokowi meminta pada Menteri Bidang Pariwisata agar mempersiapkan program promosi pariwisata yang produktif dan aman dari Virus Corona.

"Saya minta Menteri Pariwisata menyiapkan program promosi pariwisata di dalam negeri yang aman Covid termasuk menggencarkan promosi produk-produk lokal dan atraksi pariwisatanya," ucap Jokowi.

Ia juga meminta segenap jajarannya untuk mempersiapkan dan mengawasi dengan sangat ketat kesiapan pembukaan pariwisata tersebut.

"Tetapi sekali lagi, tolong ini lapangannya diikuti dengan ketat sebelum kita membuka, sehingga wisatawan baik domestik maupun luar bisa berwisata dengan aman dan masyarakat bisa produktif utamanya bagi pelaku-pelaku pariwisata," lanjutnya.

Namun Jokowi meminta wacana pembukaan pariwisata tersebut dilakukan secara perlahan sembari mengawasi tahapan-tahapan yang telah disampaikan.

"Mengenai waktunya kapan, ini tolong tidak usah tergesa-gesa, tapi tahapan-tahapan yang saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik," tandasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-03:55:

(TribunWow.com)

Sebagian artikel ini merupakan olahan dari Kompas.com dengan judul "Sambut "New Normal", Kemenparekraf Fokus pada Aspek Program Bersih, Sehat, dan Aman" dan"Persiapkan "New Normal", Kemenparekraf Susun Program CHS dengan Libatkan Pelaku Parekraf"