Terkini Nasional

Tanggapi Tahun Ajaran Baru yang Dimulai 13 Juli 2020, KPAI: Orang Tua Menolak, Murid Setuju

Penulis: Vintoko
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

TRIBUNWOW.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengapresiasi keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) soal Penetapan Tahun Ajaran Baru 2020/2021.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Retno Listyarti saat menjadi narasumber dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Jumat (29/5/2020).

Mulanya pembawa acara meminta tanggapan pada Retno Listyarti soal putusan Tahun Ajaran Baru yang telah ditetapkan tanggal 13 Juli 2020.

Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Adaptasi New Normal, Sekolah di Kediri akan Masuk Seminggu Sekali, Kadin Pendidikan: 10-15 Anak

Menanggapi hal itu, Retno Listyarti mengatakan KPAI mengapresiasi keputusan Kemendikbud karena tidak memundurkan tahun ajaran baru.

"Tentu KPAI mengapresiasi keputusan ini, artinya ini tidak memundurkan tahun ajaran baru, tetapi kemudian menggunakan ini semua proses tetap, hanya sekolah tidak dibuka," ungkap Retno Listyarti.

Lebih lanjut, Retno Listyarti mengaku telah mengunggah angket untuk meminta pendapat masyarakat soal keputusan Kemendikbud.

"Dan ini sebenarnya sejalan dengan angket yang secara pribadi memang saya mengunggah angket untuk meminta pendapat publik, saya hanya ingin memfasilitasi kebijakan publik yang sedang terjadi ini, bagaimana pendapat masyarakat, jadi membuka ruang partisipasi orang tua, siswa, dan guru untuk bicara," kata Retno Listyarti.

Dirinya lantas menemukan fakta yang menarik bahwa sebagian besar orang tua murid tidak setuju sekolah kembali dibuka Juli saat di tengah pandemi Covid-19.

Orang tua murid, kata Retno Listyarti, memberikan usul agar sekolah kembali dibuka pada bulan September atau Desember.

"Yang mengejutkan adalah, dalam 32 jam, sejak (angket) itu diunggah di Facebook pribadi saya. Itu saya cukup terkejut karena ada 196 ribu orang tua, lebih yang mengungkapkan pendapatnya."

"Mayoritas orang tua, lebih dari 80 persen memang menolak sekolah dibuka pada tahun ajaran baru ini. Jadi Juli dibuka itu mereka keberatan, mereka memberikan beberapa usul, di antaranya September atau Desember. Ini sesuatu yang luar biasa," urai dia.

Jadwal Siswa di DKI Jakarta Masuk Sekolah Mulai 13 Juli, Berikut Kalender Pendidikan 2020/2021

Namun, Retno Listyarti mengungkap hasil angket dari para murid yang berkebalikan dengan hasil orang tua.

Retno Listyarti mengatakan para murid justru setuju sekolah kembali dibuka.

"Tapi murid, kami juga tanya sama murid. Ada 9800 murid yang mengisi, dan uniknya kebalikan, mereka setuju 80 persen masuk sekolah. Di guru juga kami tanya, guru 60 persen setuju sekolah, 40 persen tidak," ujar dia

"Ini menunjukkan PJJ seperti yang kemarin kita bicarakan, itu mungkin menjenuhkan, dan anak-anak ingin enggak lama-lama belajar dari rumah. Itu fakta yang menarik menurut saya." 

Simak videonya mulai menit ke 2:13:

Penjelasan Kemendikbud soal Tahun Ajaran Baru

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Kemendikbud memastikan tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada tanggal 13 Juli 2020.

Meski demikian, bukan berarti siswa diharuskan datang ke sekolah di tengah kekhawatiran pandemi Covid-19.

Hal ini ditegaskan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Plt. Dirjen PAUD Dikdasmen) Hamid Muhammad, Kamis (29/5/2020).

Ungkap Kendala Siswa jika New Normal Berlaku di Sekolah, KPAI: Dia Itu Diisolasi Tidak Bisa Sendiri

Hamid menyampaikan mengingat saat ini tengah terjadi pandemi COVID-19, tahun ajaran baru tidak sama dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah.

"Secara garis besar tanggal 13 Juli itu semuanya (tahun ajaran baru). Tanggal dimulainya ajaran baru, itu berbeda dengan kegiatan belajar mengajar tatap muka. Ini kadang-kadang rancu. Tahun ajaran baru jadi (dianggap) membuka sekolah. Tanggal 13 Juli, itu dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021," jelas Hamid.

Metode dan media pelaksanaan belajar dari rumah dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang dibagi kedalam dua pendekatan yaitu pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

"PJJ ada yang daring, ada yang semi daring, dan ada yang luring," kata Hamid.

(TribunWow.com/Vintoko)