TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD sempat membela pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Mahfud MD membela pernyataan Terawan yang menyebut bahwa doa adalah bagian dari kesembuhan Covid-19.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD saat menjadi penceramah dalam acara Halal bi Halal Idul Fitri 1441 H Universitas Sebelas Maret secara virtual pada Selasa (26/5/2020).
• Bahas New Normal, Mahfud MD Ungkap Meme Kiriman Luhut Pandjaitan: Corona Itu seperti Istri
Sementara itu, Terawan sendiri ikut terlihat dalam acara virtual tersebut.
Mulanya, Mahfud MD membalas sejumlah kritikan yang menyebut pemerintah lalai.
Ia bingung mengapa para pengkritik itu tidak segera melaporkan kejadian Virus Corona jika dirasa sudah menemukan bukti Covid-19 masuk pada Januari.
"Pemerintah ini lalai Januari sudah ada. loh kok enggak ada laporan, kok enggak lapor baru bilang sekarang," ujar Mahfud.
Mahfud lantas menyinggung bahwa jurnal Internasional juga sempat menyebut Indonesia bebas Virus Corona hingga 29 Februari 2020.
"Loh kita sampai Maret memang belum ada, jurnal Internasional tanggal 29 Februari hari terakhir di bulan Februari itu masih memuat Indonesia adalah satu-satunya negara besar di Asia Tenggara yang belum ada Corona, memang belum ada waktu itu," katanya.
Mahfud menegaskan pemerintah tidak pernah menyepelekan masalah Virus Corona.
Namun, pemerintah juga tidak ingin membuat masyarakat panik berlebihan.
Apalagi jumlah korban meninggal penyakit seperti TBC jauh lebih besar.
• Ucapan Syukur Mahfud MD Bisa Tetap Berlebaran di Tengah Pandemi Virus Corona
"Maksud saya saudara kita enggak pernah main-main, oleh sebab itu jangan main-main juga."
"Kita sudah sejak awal serius bahwa sejak awal kita mengajak tidak panik ya karena itu tadi sebenarnya orang mati karena influenza biasa itu jauh lebih besar dari karena Corona."
"TBC jauh lebih besar, demam berdarah jauh lebih besar, kita tidak menyepelekan, tapi kita ingin mengatakan jangan takut berlebihan," jelasnya.
Lalu, ia juga mengutip pernyataan tokoh Islam di bidang kesehatan, Ibnu Sina yang menyebut doa adalah pintu menuju kesembuhan.
"Kata Bapak Ilmu Kedokteran Ibnu Sina, itu mengatakan begini, kepanikan itu separuh dari penyakit, kesabaran itu separuh dari kesembuhan."
"Dan doa adalah pintu menuju kesembuhan," sambung Mahfud.
• Tegaskan Tidak akan Dicabut Larangan Mudik, Mahfud MD Minta Lembaga Terkait Awasi Masyarakat
Mantan Menteri Pertahanan ini menyebut, kutipan Ibnu Sinar tersebut yang dipakai Terawan di awal-awal masalah Virus Corona di Indonesia.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menyepelekan masalah Virus Corona.
"Itu sebabnya Pak Terawan itu dulu mengatakan bagaimana pak menghadapi, ya banyak berdoa lah, lah itu Ibnu Sina, itu Bapak Ilmu Kedokteran dalam Islam, itu Ibnu Sina yang dikutip oleh Pak Terawan itu."
"Bukan kita menyepelekan, tetapi sungguh-sungguh menghadapi Corona," tegas Mahfud.
Lihat videonya mulai menit ke-1:13:46:
Ali Ngabalin Ungkap Panduan New Normal
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin memberikan keterangan terkait panduan new normal di tempat kerja, Selasa (26/5/2020).
Dalam mempersiapkan penerapan tatanan normal baru atau yang disebut new normal, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah aturan untuk pelaku usaha.
Satu di antaranya aturan terkait tatanan normal baru atau new normal untuk perkantoran dan industri, yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Indonesia, Senin (25/5/2020).
• Singgung Tantangan Pelaku Usaha Terapkan New Normal, Sandiaga Uno: UMKM Kita Ternyata Tangguh
Aturan tersebut dikeluarkan untuk memberikan panduan bagi bidang usaha agar dapat beroperasi sesuai dengan protokol kesehatan.
Hal ini dilakukan agar roda perekonomian dapat berjalan seperti sedia kala, namun juga mengurangi potensi penularan Virus Corona di antara pekerja.
Dilansir iNews, Selasa (26/5/2020), Ali Ngabalin membeberkan bahwa pemerintah telah melakukan upaya-upaya penanganan pandemi Virus Corona, seperti mengeluarkan kebijakan baru.
"Dalam rangka mempersiapkan segala kemungkinan yang terkait dengan penanganan percepatan Covid-19, memang (ada) upaya-upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah," terang Ali Ngabalin.
"Salah satu yang terpenting adalah semua penanganan ini harus by regulasi," tuturnya.
Kebijakan yang dikeluarkan tersebut bertujuan untuk menyambut pola hidup baru di tengah pandemi terutama di tempat kerja.
Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-9 di tempat kerja dan untuk mendorong adaptasi masyarakat dan pelaku usaha pada aturan new normal.
"Karena itulah pemerintah mengeluarkan protokol kesehatan di tempat kerja untuk menyambut pola hidup baru di tengah pandemi Covid-19 melalui Keputusan Menteri Kesehatan 328 tahun 2020," kata Ali Ngabalin.
"Untuk memitigasi persiapan tempat kerja kemudian beradaptasi melalui pola hidup baru atau yang kita kenal dengan new normal di tengah pandemi Covid-19," lanjutnya.
• Sempat Jadi Stafsus di Pemerintahan Jokowi, Ini Alasan Refly Harun Hanya Tahan 4 Bulan di Istana
Di samping sebagai usaha mengurangi potensi penularan, panduan new normal di tempat kerja tersebut bertujuan agar masyarakat bisa bekerja kembali di tengah pandemi.
Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga penularan Virus Corona di Indonesia tidak semakin bertambah.
Dengan adanya regulasi tersebut, pemerintah juga berharap dapat menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat sehingga dapat beraktivitas seperti biasa.
"Selain sebagai upaya memitigasi, pemerintah ingin agar aktivitas dan roda perkonomian nasional kembali bisa bergerak di tengah-tengah pandemi Covid-19," ujar Ali Ngabalin.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa panduan new normal di tempat kerja tersebut memuat tiga agenda penting.
Agenda tersebut adalah panduan kebijakan manajemen, panduan bagi pekerja yang masih harus ke tempat kerja, dan edukasi bagi pekerja mengenai pencegahan penyebaran Virus Corona.
"Setidaknya ada tiga agenda penting yang mungkin menjadi panduan di tempat kerja maupun pusat-pusat perekonomian, itu tidak lain kecuali panduan kebijakan manajemen dan pencegahan penyebaran Covid-19, kemudian panduan bagi pekerja esensial yang harus ke tempat kerja, dan kemudian yang ketiga adalah edukasi pekerja di masa pandemi Covid-19 ini."
• Pasien Positif Corona di Banyuwangi yang Kabur dari Rumah Diburu Petugas, Diduga Kembali ke Surabaya
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-08.16:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Via)