Virus Corona

Ungkap Dilema yang Terjadi saat Corona, Bima Arya: Saya sebagai Alumni Covid Punya Sense yang Kuat

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/5/2020). Dirinya mengungkapkan dilema yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona.

TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan dilema yang sedang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Bima Arya menyebut dua dilema tersebut yakni berkaitan dengan masalah kultur atau budaya dan struktur.

Menurut Bima Arya, dalam kondisi yang terjadi saat ini maka mau tidak mau harus mengorbankan dari segi kultur.

Budaya yang dimaksud adalah berkaitan dengan mudik dan juga hal-hal lain yang menjadi khas pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

TUMPAH RUAH - Ribuan calon penumpang tumpah ruah memenuhi arel Terminal Bus AKAP Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (23/4/2020. (Wartakota/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

 

Kemarahan sekaligus Kesedihan Aa Gym Lihat Bandara dan Mall Ramai saat Corona: Lihat Masjid Kosong

Berharap Banyak pada Tahun 2024, Amien Rais: Rezim Sekarang Sudah Berat Sekali, Jangan Kita Recokin

Meski begitu, Bima Arya mengakui hal itu tidak akan mudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena memang sudah mengakar.

Namun harapannya, masyarakat tetap harus bisa menerima keadaan tersebut dengan alasan tidak lain demi kesehatan dan keselamatan orang banyak.

Hal ini disampaikan Bima Arya dalam acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di kanal Youtube KompasTV, Jumat (22/5/2020).

"Ini kan dilema antara kultur dan struktur," ujar Bima Arya.

Kalau kultur ini kita berhadapan dengan tradisi yang sudah mengakar, yang sudah terjadi di keseharian warga selama puluhan tahun, tradisi mudik, tradisi beli baju baru dll," jelasnya.

"Tidak mudah kultur ini dilawan, dirubah."

Bima Arya kemudian mengatakan bahwa selain budaya, faktor lain adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat akan kondisi mendesak atau darurat.

Ali Ngabalin Tegas Sebut Belum Ada Pelonggaran PSBB, Erlina Burhan: Saya Ingin Memegang Perkataannya

Karena menurutnya, tidak semua orang mempunyai pemahaman yang sama tentang penyebaran maupun risiko dari Covid-19.

"Enggak semua punya sense of ergency yang sama," kata Bima Arya.

"Enggak semua punya tafsir yang sama tentang Covid-19," imbuhnya.

Lebih lanjut, Bima Arya pribadi sebagai orang yang pernah terjangkit Virus Corona tentunya lebih paham dan lebih sadar akan Virus Corona.

Namun untuk masyarakat umum pastinya masih banyak yang merasa bodoh bahkan mengaku tidak takut dengan Covid-19.

"Saya sebagai alumni Covid punya sense yang kuat tentang betapa bahayanya Covid-19 ini," ungkapnya.

"Tetapi buat saudara-saudara kita di wilayah plural, pedesaan, plosok yang merasa ini ya penyakit orang kaya."

"Kemudian jauh dari realita dan dibesar-besarkan dan lain-lain. Sangat tidak mudah," tegasnya.

Sebut Wajar Adanya Perubahan Kebijakan yang Dilakukan Jokowi, Ali Ngabalin: Namanya juga Presiden

Kemudian faktor kedua yang lebih menentukan adalah jelas pada struktur dari pemerintahnya.

Kebijakan dari pemerintah yang tidak konsisten dan terkesan tumpang tindih dinilai akan juga berpengaruh terhadap perilaku masyarakat.

"Lebih diperparah lagi ketika strukturnya bermasalah," papar Bima Arya.

"Kebijakan yang tidak konsisten dari pusat sampai ke daerah, kedua kewenangan yang tumpang tindih, yang ketiga corak kepemimpinan yang berbeda-beda," tegasnya.

Bima Arya pribadi selaku kepala pemerintah Kota Bogor mengaku akan berusaha secara maksimal untuk menyelematkan warganya.

Terlebih hal itu merupakan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk untuk kepala daerah lain.

"Ini situasi memang luar biasa, tetapi adalah tugas dan tanggung jawab para kepala daerah untuk iktiar maksimal,"

"Ikhtiar kita adalah pengamanan berlapis, pendekatan kultural," pungkasnya.

Penjelasan Quraish Shihab soal Ziarah Kubur saat Lebaran di Tengah Pandemi Virus Corona

Sebut Pemerintah Tak Dengar Jeritan Rakyat, Amien Rais Singgung China: Casingnya Itu Membela Rakyat

Simak videonya mulai menit ke- 6.34

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)