TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Ngabalin turut mengomentari soal viral tagar 'Indonesia Terserah'.
Hal itu diungkapkan Ali Ngabalin saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi tv One pada Kamis (21/5/2020).
Dalam kesempatan itu, Ali Ngabalin terlihat akan menahan tangis saat membahas perjuangan para tenaga medis.
• Sebut Wacana Pelonggaran PSBB Jadi Alasan Tagar Indonesia Terserah, Erlina Burhan: Kaget Sekali
Mulanya ia mengucapkan terima kasih pada para tenaga medis, termasuk dokter Erlina Burhan yang ikut menjadi narasumber di acara tersebut.
"Kalimat saya yang pertama adalah tentu memberikan apresiasi dan terima kasih yang luar biasa kepada teman-teman para medis saya."
"Saya kemudian uni Erlina Burhan dan teman-teman para tenaga medis adalah petugas-petugas negara yang kami telah membuat sumpah dan janji untuk melayani publik," ucap Ali Ngabalin.
Soal viral 'Indonesia Terserah', menurut Ngabalin itu hanya reaksi sesaat para tenaga medis.
Menurutnya itu adalah bentuk kepedulian dari tenaga medis pada masyarakat.
"Jadi kalau ada hastag kemudian ada video benar tadi kata Uni terimakasih menurut saya ini dukungan juga bahwa ini adalah reaksi sesaat yang saya kira wujud cinta dan kasih sayang," ujarnya.
Kemudian, Ngabalin justru tampak terdiam dan sempat terhenti melanjutkan pernyataannya.
Dengan terbata-bata, Ngabalin menyinggung para tenaga medis yang sudah meninggal dunia akibat membantu menangani Covid-19.
• Bahas PSBB, Erlina Burhan Tegur Ali Ngabalin yang Tak Jawab Pertanyaan: Jangan Tergiur Negara Lain
"Serta pengorbanan mereka ya karena tidak sedikit dokter yang ya tidak sedikit dokter yang meninggal dunia," ujarnya parau.
Sehingga, pemerintah dan masyarakat seharusnya kompak disiplin menaati protokol kesehatan.
"Jadi memang kalau tidak ada kesadaran kita bersama tidak saja masyarakat tapi penyelenggara negara."
"Kita musti juga punya satu kata dan kalimat yang sama agar publik bisa mendapatkan informasi yang baik dan benar," ujarnya.
Menurut Ngabalin harus ada pesan-pesan agar semua optimis menghadapi pandemi ini.
"Satu kata jadi ada komunikasi publik yang tentu saja, message pesan itu harus sampai kepada masyrakat agar masyarakat itu bisa juga mendapatkan informasi yang penuh confident dalam menghadapi masa-masa pandemi ini," ungkapnya.
• Jokowi Minta Warga Berdamai dengan Corona, Ngabalin Bantah Isu Pelonggaran PSBB: Kita Tanggung Jawab
Ngabalin ingin masyarakat sadar bahwa para tenaga medis merupakan garda terdepan penanganan Covid-19.
"Karena itu saya tadi mencatat dengan baik uni yang menyampaikan bahwa tidak mengurangi semangat kejuangan pengorbanan dari teman-teman para medis yang hari ini semua orang di republik ini tahu dia adalah garda terdepan dari pandemi ini," lanjutnya.
Lihat videonya mulai menit ke-5:24:
Bantah Pemerintah Tak Konsisten
Sebelumnya, Ali Ngabalin menjawab soal kritikan pada Pemerintah Pusat yang dinilai sering berubah-ubah kebijakannya.
Hal itu diungkapkan Ali Ngabalin melalui di acara Indonesia Lawyers Club pada Selasa (19/5/2020).
Mulanya, Ali Ngabalin menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menghalangi atau melarang orang beribadah.
• Anies Ungkap Kabar Baik PSBB 2 Minggu ke Depan, jika Berhasil maka akan Dimulai Fase Relaksasi
"Tanggal 19 (Mei 2020) kemarin itu presiden secara langsung dan jelas mengatakan bahwa dalam hal ibadah tidak ada kewenangan negara dan pemerintah untuk menghalang-halangi dan melarang," ucap pria yang kerap disebut Ngabalin itu.
"Tapi dalam hal untuk mengimbau orang, untuk melaksanakan ibadah dari rumah, bekerja dari rumah."
Lantas, Ngabalin pun menyinggung sejumlah ibadah yang bisa dilaksanakan di rumah.
"Berkali-kali tadi kita dengar ada beberapa kegiatan ibadah wajib itu saja bisa dilakukan di rumah," terang Ngabalin.
"Tadi juga sudah disampaikan bahwa dari fatwa Muhammadiyah, fatwa NU, fatwa Majelis Ulama."
Ngabalin mengatakan, pernyataan itu disampaikannya mewakili pemerintah.
• Di ILC, Anies Gamblang Minta Pemerintah Instropeksi Diri: Harus Konsisten, Tak Ada Longgarkan PSBB
"Ini atas nama pemerintah, saya duduk di sini atas nama pemerintah," jelasnya.
"Jadi apa yang saya kemukakan ini adalah kebijakan pemerintah yang dilakukan dan saya resmi bicara atas nama pemerintah."
Tak hanya dirinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutnya juga mewakili pemerintah.
Ia menyebut, pemerintah sama sekali tak melarang warga untuk beribadah.
"Bahwa presiden atas nama pemerintah dan negara tidak melarang orang untuk beribadah," terang Ngabalin.
"Baik itu Katholik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, apalagi kita Islam yang sekarang akan menghadapi Id ini."
Lebih lanjut, Ngabalin menyoroti dukungan semua masyarakat dalam setiap kebijakan pemerintah.
• Perpanjang PSBB DKI Jakarta, Anies Baswedan Tegas Tak Ada Perbedaan Usia: Risikonya Semua Sama
"Tetapi bahwa anjuran dan imbauan pemerintah, sadar pemerintah bahwa tidak mungkin semua kebijakan yang dilakukan, kalau tidak didukung oleh semua lapisan masyarakat."
"Seluruh ormas-ormas Islam dalam hal menghadapi Id ini," tandasnya.
Sehingga Ngabalin menilai bahwa regulasi yang berubah-ubah terjadi karena memang kondisinya berubah-ubah.
"Itu sebabnya kenapa regulasi ini menjadi penting kalau kemudian tadi ada yang menyebutkan tentang perubahan dari satu regulasi ke regulasi lain karena memang dinamisnya situasi ini," ujar Ngabalin.
Ngabalin melanjutkan, tidak hanya di Indonesia saja yang kesulitan menghadapi Virus Corona.
"Tidak saja di Indonesia, di seluruh dunia menghadapi Corona itu dengan kalang kabut," katanya.
Meski demikian, Mantan Anggota DPR ini merasa bersyukur bahwa di Indonesia merupakan negara yang mempercayai adanya Tuhan.
Sehingga, pendekatan-pendekatan dalam menentukan regulasi banyak berdasarkan dari segi agama.
"Syukur Alhamdulilah di Indonesia banyak sekali orang ahli-ahli melakukan pendekatan kepada Tuhan, kepada Allah Swt."
"Para ulama, para habait para kyai, para ustaz, para tuan-tuan guru sehingga rahmat dan kasih sayang Allah itu selalu mewarnai kehidupan kita di tanah air," ujarnya.
• Anies Baswedan Sebut Jakarta Berpeluang Kembali Normal dan Bebas dari PSBB dalam 2 Minggu ke Depan
Lihat videonya mulai menit ke-3.45:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)