Virus Corona

Kekecewaan Polisi yang Ditubruk Geng Motor saat Patroli PSBB pada Masyarakat: Seperti Tak Ada Corona

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (21/5/2020), Polisi yang ditubruk geng motor, AKP Revi Mingga turut mengungkap kekecawannya pada beberapa masyarakat. (Channel YouTube Najwa Shihab)

TRIBUNWOW.COM - Satu di antara personel Polres Jakarta Pusat, AKP Revi Mingga menjadi korban tabrakan pebalap liar.

Hal itu terjadi saat dirinya beristirahat sahur di tengah patroli Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (21/5/2020), AKP Revi Mingga turut mengungkap kekecawannya pada beberapa masyarakat.

Menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (21/5/2020), Polisi yang ditubruk geng motor, AKP Revi Mingga turut mengungkap kekecawannya pada beberapa masyarakat. (Channel YouTube Najwa Shihab)

Sambil Tahan Tangis, Polisi Petugas PSBB Ini Berharap Dapat Dites Swab, Ini Alasannya

 AKP Revi Mingga mulanya mengungkap kronologi kejadian peristiwa yang menimpanya.

Mulanya, AKP Revi menjelaskan dirinya bertugas melakuakan patroli pada Sabtu (16/5/2020).

"Jadi kejadiannya begini Mbak Nana, jadi seperti kita patroli bersama malam Minggu, malam Sabtu."

"Kebetulan malam Minggu bergabung dengan Pak Menwas kemarin dibagi dua, Bapak Kapolres beserta Dandim dibagi dua," ujar AKP Revi.

AKP Revi menjelaskan patroli itu dilakukan dari mulai Johar Baru hingga daerah Menteng.

"Kebetulan saya bergabung dengan Pak Menwas, jadi kita patroli seputar Johar Baru, Senen, sampe Menteng."

"Mungkin kita standby antisipasi tawuran, kadang ada tawuran jadi kita standby sampai jam setengah dua," ungkapnya.

• Tanggapi soal Evaluasi PSBB Corona, Dekan FKUI Sebut Punya Satu Patokan: Simpel Sebenarnya

Lalu, menjelang pukul dua, dirinya ditugaskan Kasat Sabhara melakukan persiapan pengawasan di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Di situ, ia sempat mendengar suara motor.

"Saya dipanggil Kasat Sabara, dipanggil persiapan pengawasan bersama di Bundaran HI."

"Jam dua tet, jadi sebenarnya itu pengawasan berlanjut saya mendengar suara motor mungkin dari sebelah kanan saya," ujar AKP Revi.

AKP Revi mengatakan bahwa dia sempat duduk-duduk untuk berbuka bersama termasuk dengan Kapolres Jakarta Pusat.

"Karena saya duduk pas di tengah-tengah itu tidak ada yang melintas mobil maupun motor, setelah itu duduk sahur dengan anggota semuanya bersama pejabat di Kapolres, Dandim ada di pos pantau sebelah kiri," ujarnya.

Namun, tiba-tiba ada suara preman hingga secara cepat dirinya ditabruk motor.

Ia lantas jatuh menimpa motor yang ia tengah parkirkan.

"La pada saat itu kejadiannya Mbak Nana secepat itu suara preman setelah itu saya tertimpa apa saya jatuh ke depan menimpa motor saya yang sedang parkir."

"Dan pada saat itu juga darah mengalir dari mata," katanya.

• Perpanjang PSBB Jakarta, Anies Baswedan: Dua Minggu Disiplin, Insyaallah Kembali seperti Biasa

Karena darah mengalir cukup deras di mata, AKP Revi sempat berupaya membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi.

"Dan kebetulan saya berupaya melihat secara paksa apa yang terjadi oh rupanya mata saya bisa melihat tapi darah mengalir tapi saya pegang dengan tangan kiri," ucapnya.

Setelah itu teman-temannya langsung menghampirinya dan membawanya segera ke rumah sakit.

Disebutkan bahwa yang menabrak dirinya itu bagian dari sekumpulan motor yang diduga akan menuju Blok M.

Mereka mengendara motor dengan kencang.

Hingga satu di antara pemotor itu menubruk dirinya.

"Menurut informasi sekumpulan motor yang sama kebetulan mungkin mengarah ke Blok M dengan kecepatan tinggi panik akhirnya ada satu motor langsung kendali kecepatanya belok ke kanan kebetulan kami sedang istirahat habis sahur jam 2 tepat," ungkapnya.

Ungkap Kekecawaan

AKP Revi menjelaskan dirinya sendiri sudah bertugas sebagai polisi selama 23 tahun.

Terkait aturan PSBB di tengah pandemi Virus Coroona, AKP Revi mengungkap keluhannya.

Ia menjelaskan bahwa Kapolres selalu meminta jajarannya untuk bertindak humanis dan persuasif dalam mengatur masyarakat demi mengurangi penyebaran Virus Corona.

Viral Polisi Petugas PSBB Menangis Minta Dites Swab sebelum Pulang: Kami Ingat Anak Istri di Rumah

"Saya sudah 23 tahuh ini. Kalau saat ini,inilah kadang-kadang ya kita sudah sering imbauan-imbauan sesuai perintah Bapak Kapolres selalu humanis selalu mengedepankan persuasif kita kedepankan jangan sampai terjadi sesuatu yang diinginkan," ujar AKP Revi.

Namun yang disayangkan adalah masyarakat sering melanggar aturan seakan-akan tidak terjadi Virus Corona.

"Tapi sayangnya dari kalangan masyarakat masih saja ada yang kadang-kadang tidak mengindahkan dalam arti."

"Semua perintah dari pemerintah sudah ada, aturan juga sudah ada jadi kayaknya tidak terjadi wabah Virus Corona saja," ungkapnya.

• Penambahan Kasus Corona Pecahkan Rekor, Yurianto Tampik Pelonggaran PSBB: Sedang Melakukan Kajian

Lihat videonya mulai menit ke-2:16:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)