TRIBUNWOW.COM - China mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pada semua anggota PBB untuk memenuhi kewajiban keuangan mereka pada PBB, Jumat (15/5/2020).
China juga menekankan bahwa Washington telah berutang pada PBB lebih dari 2 miliar dolar.
"Pada 14 Mei total penilaian yang belum dibayar di bawah anggaran rutin PBB dan anggaran pemeliharaan masing-masing mencapai 1,63 dan 2,14 miliar dolar AS," kata pihak China,
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, AS merupakan kontributor terbesar untuk anggaran PBB.
Per tahun AS harus membayarkan sekitar 6 miliar.
Jumlah itu terdiri dari 22 persen biaya operasional tahunan, 3 miliar dolar AS untuk tagihan, dan 25 persen dari operasi pemeliharaan perdamaian.
Amerika Serikat juga memiliki tahun fiskal yang berjalan dari Oktober hingga Oktober, yang dapat membuatnya tampak seperti debitur yang bahkan lebih besar pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Namun, AS menepis pihaknya tak membayar tagihan ke PBB.
Mereka menyebut China sengaja mengatakan hal itu untuk mengalihkan perhatian dari upaya krisi Virus Corona.
Nominal yang harusnya dibayarkan pun tak sebanyak yang ditudingkan China.
Yakni sekitar 888 juta dolar AS.
Diketahui pada Kamis (14/5/2020) sekitar 50 dari 193 negara termasuk China membayar kontribusi mereka.
Sementara China tercatat menduduki posisi kedua dalam soal pembayaran ke PBB.
China membayar sekitar 12 persen dari biaya operasional PBB dan sekitar 15 persen dari anggaran pemeliharaan perdamaian. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)