Melalui keterangan pers yang Kompas.com terima, PT Angkasa Pura II menginformasikan bahwa antrean terjadi di posko pemeriksaan dokumen perjalanan.
• Ini Ragam Dokumen Syarat Penumpang di Tengah Covid-19, Sebabkan Antrean Panjang di Bandara Soetta
Kendati demikian, terdapat cerita yang berbeda dari seorang penumpang bernama Ardi Gumelar Kusumah yang sudah antre dari pukul 02.00 WIB untuk terbang terkait urusan dinas.
“Penerbangan saya tadi pagi dari CGK tujuan Tarakan dengan pesawat Batik Air pukul 06.30 pagi. Saya datang ke Soetta jam 2 pagi, antrean sudah lumayan panjang,” kata Ardi saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Ardi menuturkan, antrean disebabkan karena penumpang pesawat harus mengisi form Kartu Kewaspadaan Kesehatan.
Setelah mengisi form, penumpang diharuskan mengantri kembali untuk memvalidasi dokumen seperti surat perjalanan dinas, dan hasil uji cepat (rapid test) virus corona terbaru yang tidak boleh lebih dari seminggu.
“Di tempat validasi dokumen, kita juga dikasih form clearance kesehatan. Isinya hasil pemeriksaan suhu, saturasi, dan nadi. (Clearance kesehatan) diisi, ditandatangani, dan diberikan stempel oleh petugas kesehatan yang bersangkutan,” ujar Ardi.
• Lihat Antrean Penumpang di Soetta, Hotman Paris: Pak Yurianto Rajin Suruh Cuci Tangan Aja Nih
Instruksi tidak jelas, jaga jarak diabaikan
Kendati antrean sudah terlihat panjang pada pukul 02.00 WIB, petugas kesehatan baru terlihat pukul 03.00 WIB.
Saat pemberian stempel, mereka juga harus pindah dari satu meja ke meja lain hanya untuk mendapatkannya.
“Belum jelas gitu instruksinya dari mulai kami masuk harus gimana. Petugas bandaranya pun kelihatan masih bingung. Soal jaga jarak, sudah diabaikan sama sekali karena padatnya antrean,” kata Ardi.
Dia juga mengatakan, antrean yang padat disebabkan karena petugas yang berjaga hanya beberapa orang saja. Selain itu, penerbangan dijadikan satu pintu hingga semua menumpuk di sana.
Usai mendapatkan stempel, Ardi melakukan pemeriksaan tiket oleh petugas bandara, melewati x-ray, dan sampai di konter check-in.
Ardi menuturkan, waktu yang dihabiskan dari mengisi form Kartu Kewaspadaan Kesehatan hingga sampai ke konter check-in adalah dua jam. Akibatnya, dia harus sahur secara terburu-buru mengejar imsak.
Kendati antrean yang dilewati cukup panjang, namun area konter check-in terbilang lengang.
“Tidak sepenuh waktu kita ngantri isi form dan validasi dokumen. Setelah check-in, saya salat subuh lalu masuk ke ruang tunggu. Sekitar 1 jam di ruang tunggu, kami dipanggil untuk masuk pesawat,” tutur Ardi.
Sebelum masuk ke pesawat, tepatnya di bagian pengecekkan tiket, dokumen Ardi kembali diperiksa.
Sesampainya di dalam pesawat, dia melihat penumpangnya tidak begitu banyak. Bahkan bangku yang tersedia banyak yang kosong.
“Selain bangku tengah yang memang dikosongkan untuk physical distancing. Pesawat saya transit di Balikpapan selama 1 jam. Setelah transit, penumpang semakin sedikit,” ujar Ardi.
• Viral Antrean Panjang di Terminal 2 Bandara Soetta Tanpa Physical Distancing, Ini Kata Angkasa Pura
Dia menuturkan bahwa dari Balikpapan ke Tarakan, penumpang pesawat yang ditumpangi berada di kisaran 30 orang saja.
Sementara kursi di depannya terlihat kosong dan terlihat hanya ada dua penumpang di kelas Ekonomi, dan satu di kelas Bisnis.
Personal AP II sudah berupaya mengatur antrean
PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan bahwa antrean terjadi di posko pemeriksaan dokumen perjalanan.
Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga menuturkan, personel AP II berupaya penuh mengatur antrean.
Kendati demikian, para calon penumpang pesawat yang datang cukup banyak di Terminal 2 Gate 4.
• APINDO Respons Ancaman Anies soal Sanksi Langgar PSBB: Antre Waktu Mau Naik, Itu yang Jadi Masalah
“Antrean di posko verifikasi dokumen terjadi mulai pukul 04:00 WIB, di mana calon penumpang memiliki tiket pesawat untuk penerbangan antara pukul 06:00 – 08:00 WIB,” kata Febri dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
“Di antara pukul tersebut terdapat 13 penerbangan dengan keberangkatan hampir bersamaan, yaitu 11 penerbangan Lion Air Group dan dua penerbangan Citilink,” imbuhnya.
Posko pemeriksaan dokumen perjalanan penuh lantara calon penumpang harus melakukan verifikasi kelengkapan dokumen sebagai syarat untuk bisa memproses check-in pada masa pengecualian dalam pembatasan penerbangan.
Ada pun dokumen yang diverifikasi sebagai syarat agar calon penumpang dapat memproses check in antara lain adalah tiket penerbangan, surat keterangan dinas, dan surat bebas Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Penumpang Antre Lama di Bandara Soekarno-Hatta: Petugas Bingung