Terkini Daerah

Sintya Wulandari, Gadis Yatim Piatu Asal Jepara Tewas Masih Pakai Mukena, Diduga Dibunuh saat Salat

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto petugas medis saat memeriksa luka korban pembunuhan Sintya Wulandari (kiri), foto KTP Sintya Wulandari (kanan), Rabu (13/5/2020). Sintya ditemukan tewas dalam kondisi masih mengenakan mukena salat.

TRIBUNWOW.COM - Seorang remaja wanita yatim piatu asal Kabupaten Jepara ditemukan meninggal dunia dalam kondisi masih mengenakan mukena.

Peristiwa ini terjadi di Desa Dongos, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara pada Rabu (13/5/2020), sekitar pukul 16.30 WIB.

Berdasarkan laporan kepolisian, korban bernama Sintya Wulandari, warga setempat. 

Wanita berusia 21 tahun itu ditemukan kakaknya bernama Agus, dalam kondisi sudah tak bernyawa. 

Pengakuan Pelaku Pembunuhan Pasutri di Bekasi, Sakit Hati karena Dua Anaknya Diperkosa Putra Korban

Seorang SPG Ditemukan Tewas di Kamar Kos Kawasan Blora, Polisi Periksa CCTV

Korban mengenakan baju lengan panjang motif kotak warna biru dan celana panjang halus. 

Keluar darah dari dalam mulutnya. Posisi tubuh almarhum tergeletak di lantai, mengenakan mukena bagian bawah.

Korban diduga dibunuh saat salat. Polisi belum menjelaskan detil penyebab kematian Sintya Wulandari. 

Belum dijelaskan juga adanya luka fisik di tubuh korban. 

Sementara itu, polisi mendapati hp dan motor Honda Vario K 6797 AQC milik korban telah hilang. 

Asumsi pun muncul korban dirampok sekaligus dibunuh.

Anak Yatim Piatu

Korban diketahui anak yatim piatu.

Dia tinggal serumah dengan dua kakak kandungnya, Agus (26) dan Indayati (33).

Ayahnya, Sujono telah meninggal 10 tahun lalu. 

Sedangkan ibunya, Namah meninggal 2 tahun lalu. 

Kapolres Jepara, AKBP Nugroho Tri Nuryanto menuturkan pihaknya sedang menyelidiki kematian Sintya Wulandari. 

"Kita sedang olah tempat kejadian perkara, mohon bersabar menanti hasilnya," ujar AKBP Nugroho.

SPG di Blora Tewas Membusuk di Kos, Teman Ungkap Keluhan Terakhir Korban, Dianggap Pasien Covid-19

Ia mengimbau para netizen tak menyebarkan kabar hoaks terkait penangkapan pelaku pembunuhan Sintya. 

Sebagai informasi, netizen di media sosial sudah dihebohkan kabar ditangkapnya pelaku pembunuhan Sintya Wulandari. 

Beberapa foto-foto percakapan Whatsapp (WA) pun disebar. 

Mereka menyebarkan informasi tanpa bukti bahwa pelaku pembunuhan adalah pacar almarhum. 

Kabar tersebut langsung disanggah Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Djohan Andika.

"Biarkan kami bekerja dulu," kata dia.

AKP Djohan pula meminta netizen tak sembarang membagikan foto kematian korban secara terang-terangan.

"Tolong hormati privasi korban juga," pintanya. 

Jelang Ulang Tahun ke-21

Beberapa netizen pun kaget ketika menyadari korban lahir di bulan Mei. 

Sesuai data KTP, Sintya Wulandari kelahiran Jepara tanggal 27 Mei 1999. 

Akhir bulan ini adalah ulang tahunnya. 

Namun Sintya sudah bersama Sang Khalik jelang ulang tahun.

Ucapan duka pun membanjiri kolom komentar.

Wulanwwuullaann: Inalilahiwainalilahirojiun smoga arwah almarhumah shinta wulan dari kusnul khotimah, Aamiin

Ova: Stop share foto korban.

Ulya Nadzhifa: Wis yatim piatu koq ijh tegel dirampok dipateni sisan, iku ati tah beton trotoar, ra dwe perasaan blas mpane, krjo mbok sing apek,nk kdarung di obong massa, ngko massa sing di salahno..

UllyNhur Fitri Yanti: Khusnul khotimah mbak. Allah tempatkan Yang indah buat almh mbak...amin.

Zima Subastian: Ya allah, mugi diparingi ganjaran setimpal kagem pelakune. Mugi khusnul kotimah kangge korban e, amin (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Gadis Yatim Piatu Asal Jepara Tewas Masih Pakai Mukena, Diduga Dibunuh Saat Sholat di Kamar