Virus Corona

Jawa Timur Nomor 2 Terbanyak Kasus Virus Corona, Khofifah: Hari Ini Kita Tembus 741 di Surabaya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam tayangan Youtube KompasTV, Selasa (14/4/2020)

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui adanya pelonjakan jumlah kasus Virus Corona (Covid-19) hingga Jawa Timur menduduki nomor dua terbanyak di Indonesia.

Seperti diketahui sejumlah wilayah di Jawa Timur sudah menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau (PSBB).

Tak terkecuali Surabaya yang termasuk dalam peta penyebaran Virus Corona nasional di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanggapi lonjakan jumlah penambahan kasus baru Corona di Jawa Timur. (Youtube/KompasTV)

Penuh Haru, Penyambutan Pasien yang Sembuh dari Virus Corona oleh Warga di Gunungkidul

Namun ternyata, kasus Virus Corona di Jawa Timur khususnya di Surabaya masih menunjukkan tren peningkatan.

Bahkan jumlah kasus Virus Corona di Jawa Timur kini berada di posisi kedua menggeser posisi Jawa Barat.

Melalui kanal YouTube KOMPASTV pada Rabu (13/5/2020), Khofifah mengungkapkan hal serupa.

Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa peningkatan kasus Virus Corona di Jawa Timur karena adanya hasil tes cepat dan pelacakan.

Selain itu, Khofifah juga mengatakan bahwa jumlah kasus saat ini merupakan gabungan data sebelum Surabaya menerapkan PSBB.

"Nah ini misalnya, beberapa kluster ini kan sebetulnya kira-kira dua minggu terjadi sebelum PSBB," ujar Khofifah.

"Hanya saja data ini keluar setelah PSBB, kami sebetulnya empat hari yang lalu sudah dapat, 'Ini bu, data-tata yang dulu sempat di PCR, ini yang positif'," imbuhnya.

UPDATE Virus Corona di Dunia Rabu 13 Mei 2020: 4,34 Juta Positif dan 1,6 Juta Dinyatakan Sembuh

Khofifah pun tak lupa mengungkapkan jumlah kasus Virus Corona di Surabaya yang mencapai angka 741.

"Kira-kira total nanti Surabaya 714, ini empat hari yang lalu," ujar Khofifah.

"Jadi kita sudah hitung, kapan ya 714, ternyata hari ini kita tembus kalau di Surabaya 741 bukan 714 malah," imbuhnya.

Oleh karena itu, Khofifah meminta kepada seluruh masyarakan Jawa Timur untuk terus mentaati imbauan pemerintah.

Bukan tanpa sebab, hal itu demi menekan angka penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.

"Saya ingin mengajak untuk kita semua bahwa kita harus bersinergi, sinergi, sinergi," kata Khofifah.

Lihat videonya

Millane Fernandez Yakin Dirinya Terkena Virus Corona tapi Enggan Lakukan Tes, Kenapa?

Prank Ngaku Positif Kena Corona dan Konsumsi Miras

Empat remaja di melakukan prank kepada perawat di RSUD Tenriawaru, Bone, Sulawesi Selatan.

Keempat remaja ini mengaku telah terinfeksi Virus Corona dan mengalami gejala penyakit tersebut.

Dikutip TribunWow.com, peristiwa itu terjadi pada Jumat (8/5/2020) malam.

Permintaan maaf pelaku prank yang mengaku terkena Virus Corona di Bone, Sulsel, diunggah Selasa (12/5/2020). (Capture Instagram @lambe_turah)

• Pengakuan Anggota DPRD Sulsel Nyaris Diamuk Petugas Covid-19: Saya Dibentak-bentak dan Diviralkan

Saat mendengar pengakuan para remaja tersebut, para perawat sempat panik.

Setelah diperiksa para perawat di RSUD Tenriawaru, ternyata keempat remaja ini berada di bawah pengaruh minuman keras saat kejadian.

Pihak RSUD Tenriawaru kemudian melaporkan tindakan keempat remaja tersebut ke Polres Bone pada Minggu (10/5/2020).

"Ada ulah beberapa orang anak yang datang ke rumah sakit mengaku terkena Covid," jelas Humas RSUD Tenriawaru Ramli Syam, dikutip dari tayangan iNews, Selasa (12/5/2020).

"Tapi ternyata tidak. Entah tujuannya nge-prank, kita juga tidak tahu," papar Ramli Syam.

"Yang jelas, sudah menimbulkan keresahan," ungkapnya.

Pihak keluarga dari seorang pelaku meminta agar tidak perlu ada proses hukum atas perilaku keisengan tersebut.

"Kalau pun ada jalan untuk bisa tidak terproses secara hukum, artinya ada pembinaan, itu harapan kami dari pihak keluarga," kata orang tua seorang pelaku, Nur Hidayah.

Setelah kejadian itu, keempat pelaku prank meminta maaf dan membuat klarifikasi yang diunggah di akun Instagram @lambe_turah, Selasa (12/5/2020).

"Memohon maaf kepada seluruh warga Indonesia dan untuk masyarakat Bone, khususnya perawat RSUD Tenriawaru atas kejadian yang kurang menyenangkan," ucap ES dalam video yang diunggah tersebut.

Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian.

"Pada saat kejadian hari Jumat (8/5/2020), teman kami atas nama ARS terkena sesak napas," kata ES.

Saat itu keempat remaja ini tengah mengonsumsi minuman keras (miras) dan tiba-tiba ARS kejang-kejang.

Teman-teman yang mengantar menyebutkan ARS terpapar Virus Corona dari kakeknya yang juga sudah dinyatakan positif.

• Kronologi Anggota DPRD Sulsel Cekcok dengan Petugas Covid-19, Tak Mau Disemprot Disinfektan

Humas RSUD Tenriawaru, Bone, Sulawesi Selatan, Ramli Syam, Selasa (12/5/2020). (Capture YouTube iNews)

ARS kemudian dirujuk ke RSUD Tenriawaru.

"Pada saat itu saya sedang panik. Kami langsung membawa ke rumah sakit pada saat itu," jelas ES.

Perawat RSUD langsung memeriksa dengan protokol kesehatan lengkap dengan alat pelindung diri (APD).

Namun saat diperiksa, ketiga temannya berseru prank.

Dalam video lainnya, ARS juga meminta maaf atas kejadian tersebut.

"Saya atas nama ARS memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Bone, khususnya perawat RSUD Tenriawaru atas kejadian yang kurang menyenangkan," ucap ARS.

"Saat itu saya sedang sakit asma dan sedang mengonsumsi minuman beralkohol," jelasnya.

"Jadi teman-teman saya membawa saya ke RSU dalam keadaan panik," tambah ARS.

• Terbongkar Fakta Viral Abah Tono Ngaku Berpenghasilan Rp 2 Ribu, Para Dermawan Mengeluh Di-Prank

Lihat videonya mulai dari awal:

(TribunWow.com/Khis/Brigitta Winasis)