TRIBUNWOW.COM - Pekerja Seni, Anji Manji mengaku menyambut baik wacana pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, meskipun merasa senang, Anji emngaku tetap merasa waswas jika PSBB benar-benar dilonggarkan.
Tak hanya itu, menurutnya pelonggaran PSBB tak akan berpengaruh besar pada penurunan ekonomi pekerja seni seperti dirinya.
Hal tersebut disampaikan Anji melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (13/5/2020).
• Keluhan Karyawan yang Di-PHK soal Kenaikan Iuran BPJS: Kantong Orang Susah, Uang 10 Ribu Juga Besar
• Tidak PSBB, Bali Jadi Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan Corona Tertinggi, Gubernur: Tanpa Mengancam
Pada kesempatan itu, mulanya Anji mempertanyakan soal kesiapan pemerintah melonggarkan PSBB.
Menurut dia, saat ini belum waktunya PSBB dilonggarkan.
"Tentu saja gembira sih tapi disertai dengan rasa waswas," kata Anji.
"Karena apakah benar sudah saatnya terjadi relaksasi gitu? Padahal sebenarnya untuk industri kreatif atau industri musik sepertinya relaksasi pun tidak akan mengembalikan keadaan seperti semula."
Anji bahkan menyebut kondisi perekonomian para pekerja seni paling cepat akan pulih tahun depan.
Karena itu, mendengar soal pelonggaran PSBB Anji mengaku merasa waswas.
• Tidak PSBB, Bali Jadi Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan Corona Tertinggi, Gubernur: Tanpa Mengancam
"Pasti masih sampai tahun depan baru bisa kembali seperti semula," ucap Anji.
"Menurut saya iya, bahkan dari kaminya masih waswas sebenarnya."
Lebih lanjut lagi, Anji mengungkap kekhawatiran yang dirasakan banyak kerabatnya terkait Virus Corona.
"Teman-teman band saya pun kemarin waktu ada konser online itu, jadi kan saya buat di rumah dengan jarak yang jauh-jauh," terang Anji.
"Tapi mereka tetap waswas."
Terkait hal itu, Anji lantas hingga kini belum merasa aman jika PSBB benar-benar dilonggarkan.
"Sebenarnya dari kaminya pun belum merasa safety untuk melaksanakan acara seperti sedia kala," kata Anji.
"Jadi untuk relaksasi pada dasarnya senang pasti, tapi tetap waswas."
Melanjutkan penjelasannya, Anji membeberkan kerugian yang dialami banyak pengusaha seni akibat Virus Corona.
Menurut dia bahkan banyak usaha di bidang seni yang tak bisa beroperasi akibat pandemi ini.
"Sangat, semuanya mati, mulai dari musisi, kru, EO, penyedia vendor, vendor panggung, lighting, sound system dan lain-lain semua terganggu."
"Dan itu total kami berhenti," tandasnya.
• PSBB akan Dilonggarkan, IDI Beri Contoh Penutupan McDonalds Sarinah: Monggo Saja Kalau Sudah Puncak
Simak video berikut ini dari menit awal:
Imbau Menteri Tak Bicara Ngawur
Di sisi lain, sebelumnya Ekonom senior, Faisal Basri secara terang-terangan menyampaikan imbauan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Faisal Basri menilai Jokowi harus mendisiplinkan para menteri agar tak banyak bicara jika tak paham betul penanganan virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Menurut dia, banyaknya menteri yang bicara ke hadapan publik justru akan semakin memperburuk keadaan.
Hal itu disampaikan Faisal Basri dalam acara Mata Najwa, Rabu (13/5/2020).
• Bupati Boltim Kritik Pedas Menteri Jokowi soal Bansos, Karni Ilyas: Sampai Ngamuk Segala Macam?
Mulanya, Faisal Basri menyinggung pemenuhan alat tes Virus Corona yang hingga kini masih belum dijalankan.
Ia menilai, jumlah tes Virus Corona di Indonesia masih sangat kurang.
"Mobilisasikanlah secara nasional, seluruh kedutaan kita di dunia cari itu yang namanya alat tes itu," terang Faisal.
Tak hanya itu, Faisal pun turut menyinggung banyaknya calo yang mencari keuntungan di tengah wabah Virus Corona.
Ia mengatakan, pemerintah pusat tak seharusnya menghabiskan uang dengan membeli alat tes Virus Corona dari para calo.
"Dan yang reliable, jangan dikasih ke calo-calo yang mencari keuntungan besar-besaran di tengah pandemi," ucap Faisal.
"Di sinilah letak pentingnya pemerintah pusat."
• Iuran BPJS Kesehatan Naik saat Pandemi Virus Corona, Berikut Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui
Lebih lanjut, Faisal meminta pemerintah mempercayai daerah untuk turut melakukan penanganan Virus Corona,
Saat ini, menurutnya pemerintah pusat belum percaya penuh pada pemerintah daerah.
Hal itu terbukti dengan permintaan izin daerah kepada pusat jika ingin menangani Virus Corona.
"Nah kalau daerah, serahkanlah daerah itu paling tahu kondisi daerah," kata dia.
"Kemudian kondisi sosial ekonomi daerah yang tahu, jadi pusat jangan terlalu sepeeri sekarang gitu ya, izinkan tidak izinkan."
"Sudah bukan kewenangan pusat itu kalau menurut saya, bikin guideline saja," sambungnya.
Menurut Faisal, yang perlu dilakukan pemerintah pusat untuk daerah yakni menyiapkan alat tes Virus Corona yang hingga kini masih kurang.
"Yang tidak bisa dilakukan misalnya pengadaan alat tes dalam skala besar, jadi daerah tidak melakukan sendiri-sendiri seperti sekarang," ujarnya.
"Itu tugas pusat menjadi penting."
Di ujung penjelasannya, Faisal lantas menyampaikan imbauannya pada Jokowi.
Ia menyebut, orang nomor satu di Indonesia itu harus mendisiplinkan para menteri agar tak asal bicara soal Virus Corona.
"Satu lagi yang penting adalah Pak Jokowi diminta mendisiplinkan menterinya."
"Enggak usah ngomong Covid deh kalau bukan bidangnya, ngaco, hampir pasti ngaco," tandasnya. (TribunWow.com)