TRIBUNWOW.COM - Aksi sebuah keluarga di Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan sempat menggegerkan warga sekitar.
Berawal dari aksi mengamuk dan menyandera orang lewat, satu keluarga tersebut juga tega membunuh anaknya sendiri.
ROS (16) yang merupakan anggota keluarga tersebut tewas setelah dibunuh oleh keluarganya sendiri.
• Polisi Jelaskan Alasan Napi Bully Ferdian Paleka, Sebut Tak Suka Aksi Prank Sampah sang YouTuber
Ros tewas setelah ia digorok oleh ayahnya sendiri Darwis dan kakak-kakak kandungnya.
Dikutip dari TribunBantaeng.com, Minggu (10/5/2020), selain membunuh ROS keluarga itu juga sempat melakukan aksi penyanderaan dan pembacokan.
Akibat aksi mereka tiga orang warga kampung yakni Sumang alias Usman (45), Irfandi (16), dan Enal (25) menjadi korban penyanderaan.
Enal mengalami luka bacok akibat sabetan parang Darwis (50).
Sedangkan Usman mengalami luka gores di bagian telinga.
Darwis sendiri merupakan ayah dari ROS, ia melakukan aksinya itu bersama istri dan anak-anaknya.
Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri mengatakan kejiwaan satu keluarga itu akan diperiksa oleh psikiater.
"Untuk memeriksa kejiwaan, kami akan meminta psikiater untuk memeriksa kejiwaan satu keluarga tersebut," ujarnya.
Aksi nekat Darwis dan anak-anaknya sempat dicurigai oleh warga sekitar terjadi lantaran pengaruh ilmu hitam dan kerasukan.
Namun setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, Wawan mengatkan kasus terjadi karena 'Siri'.
Berdasarkan penjelasan TribunBantaeng.com, 'Siri' merupakan istilah dari bahasa Bugis-Makassar.
Kalimat tersebut memiliki makna keadaan tertimpa malu atau terhina dalam masyarakat.
Diketahui korban tewas yakni ROS ternyata berhubungan badan dengan Usman alias Sumang, pria yang masih merupakan sepupu sendiri.
Informasi tersebut disebut Wawan didapat setelah melakukan pemeriksaan terhadap kesembilan anggota keluarga itu yakni DA sebagai kepala keluarga, yakni AN (50), RA (30), DH (28), SI (21), AD (14), AO (40), dan RI (24).
Kendati demikian, Wawan mengatakan penyeilidikan masih akan terus dilakukan untuk mencari tahu tudingan soal keterlibatan ilmu hitam dalam kasus tersebut.
"Terkait motifnya kita tidak berhenti. Isu yang berkembang di lapangan mengenai ilmu hitam tidak tertutup kemungkinan kita lakukan (pemeriksaan) untuk mengurai motif-motif lain," kata dia.
• Mengamuk karena Tak Terima Ditegur Petugas PSBB, Pemuda Ini Akhirnya Diamankan Polisi
Drama Penyanderaan dan Kerasukan
Kasus bermula ketika anggota keluarga pelaku menahan seorang warga yang sedang melintas di depan rumah.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (11/5/2020), awalnya aksi penyanderaan tersebut dilakukan oleh DA (50).
Ia mengamuk dan membacok seorang warga di Dusun Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Bantaeng, Sulawesi Selatan.
• Viral karena Ngaku Dapat Rp 1500 per Hari dari Hasil Mulung, Abah Tono Ternyata Punya Rumah Tingkat
Tak hanya mengamuk, DA juga menyandera dua warga bernama Usman (34) dan Irfan (16) di dalam kediamannya.
Penyanderaan dilakukan oleh DA setelah ia membacok seorang warga di jalan.
"Kerasukan satu keluarga, sandera orang, dan sembarang mereka ngomong," kata Ahmad, salah seorang warga setempat.
Tak berselang lama aparat kepolisian pun datang ke lokasi kejadian dan bernegosiasi dengan pelaku.
Namun DA tetap bertahan dirumahnya sembari memegang senjata tajam dan berteriak-teriak.
Pihak kepolisian akhirnya masuk ke rumah DA secara paksa dan menangkap pelaku.
Kesembilan orang tersebut akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian.
"Ada delapan yang kami amankan dan saat ini diamankan di Mapolres Bantaeng," kata Aipda Sandri, Paur Humas Polres Bantaeng. (TribunWow.com/Anung)
Artikel ini telah diolah dari tribun-timur.com dengan judul Kisah Tragis Gadis Bantaeng Tewas Digorok Keluarga Kandung, Alasan Siri' Ketahuan Zina dengan Sepupu