TRIBUNWOW.COM - Penyanyi dangdut senior Inul Daratista menceritakan masa lalunya sebagai biduan daerah.
Hal itu blak-blakan terungkap di kanal YouTube Luna Maya, Selasa (5/5/2020).
Awalnya Luna Maya penasaran dengan cerita 'Goyang Ngebor' yang membuat nama Inul melambung sebagai pedangdut nasional.
• Inul Daratista Ungkap Sumpahnya pada Rhoma Irama, Curhat ke Luna Maya Kini Jadi Kenyataan
Inul yang lahir di Pasuruan Jawa Timur mulanya merupakan sosok yang besar di keluarga kurang mampu.
Bahkan ia harus meninggalkan bangku SMP dan memilih jalur dangdut untuk membantu kehidupan keluarganya.
Karenanya, Luna penasaran dengan popularitas Goyang Ngebor yang akhirnya bisa membuat Inul sesukses sekarang.
"Aku pengen tahu juga ceritanya Mbak Inul waktu pertama kali, mempopulerkan namanya Goyang Ngebor. Itu Mbak Inul yang nyiptain atau enggak sengaja atau ada yang inspirasinya dari mana sih mbak inul," tanya Luna.
Inul menyampaikan bahwa dirinya merupakan penyanyi dangdut yang atraktif.
Hal itu ternyata warna baru dalam dunia hiburan dangdut di daerah yang terkenal erotis.
Inul menceritakan bahwa ia mengkolaborasikan berbagai macam goyangan yang ia kenal.
Oleh karena itu, karakternya terkesan heboh ketika di atas panggung.
"Enggak makanya aku bilang dulu itu aku nyanyinya atraktif gitu loh," kata Inul.
"Ada penyanyi dangdut banyak banget dengan goyangan macem-macem, goyangan sexy, goyangan ini, jadi aku itu mengkolab semua mbak. Jadi di atas panggung itu heboh gitu aku," tambahnya.
• Inul Daratista Dampingi Anaknya Mengaji: Jangan Sampai Ibadah Anak Dikalahkan Game Fortnite
Inul menceritakan bahwa gaya penyanyi dangdut di daerah kala itu sangatlah menohok.
Berbagai gaya pakaian terbuka ia ceritakan karena ia sendiri juga dalam kultur dangdut seperti itu.
Ia juga menceritakan betapa teman-temannya sangat vulgar ketika di atas panggung.
Namun, ia menyisihkan sisi vulgar dan lebih menonjolkan sisi atraktifnya di atas panggung,
"Karena kan kalau penyanyi dangdut rata-rata kan seksi, pakai rok mini ada yang celana dalamnya di kasih payetlah, joget sambil kelihatan celana dalemnya. Ini beneran mbak, kalau di daerah gitu, dan aku ngalamin banget," ujar Inul.
"Karena temen-teman aku tuh kalau nyanyi lagu dangdut itu ya, dia pakai gaun panjang tapi resletingnya sampai di sini nih mbak (Pinggul atas), nanti kalau makin panas makin panas resletingnya di buka mbak gitu."
"Nah kalau aku itu enggak, aku atraktif tapi sehat gitu goyangnya ke sana ke mari gitu," tambahnya.
Penyanyi berusia 41 tahun itu menuturkan, ia secara natural menciptakan Goyang Ngebor yang menjadi identitasnya.
Gaya atraktifnya kemudian membuat orang heran dan meihat wajah baru dalam dunia dangdut yang selama ini dikenal cukup vulgar, terutama ketika ia mulai merambah dangut nasional.
• Curhat Masa Kecilnya yang Penuh Perjuangan, Inul Daratista: Gak Pintar Bergaul, Hidupku Hanya Kerja
Sebelum ia ke Jakarta, goyangan atraktifnya itu sudah sangat populer di daerah Jawa Timur.
Meskipun saat itu ia hanya bermain dari panggung-panggung hajatan dengan honor yang masih sangat kecil.
"Orang itu kayaknya heran karena selama ini yang dillihat penyanyi dangdut itu gemulai tapi porno, aku enggak aku atraktif," lanjut Inul.
"Aku bukan menciptakan tapi natural aja gitu dan waktu datang ke Jakarta, orang heran lihat aku joget kayak gitu. Padahal di Jawa Timur aku sudah nge-top. Di hajatan-hajatan tapi honornya 100 ribu 200 ribu gitu," imbuhnya.
Inul menuturkan, ia dipopolerkan secara nasional oleh Eko Patrio dan Tika Panggabean yang takjub melihat gaya berdangdutnya.
Oleh karena itu, Eko Patrio dan Tika Panggabean kemudian memberi label goyangannya sebagai Goyang Ngebor.
"Jadi yang mempopulerkan itu mas Eko Patrio waktu aku nyanyi di RCTI," kata Inul Daratista.
"Dia (Eko) melihat sama Tika Panggabean, 'kok bisa kamu nyanyi goyangannya kayak begitu, baru kali ini aku lihat penyanyi dangdut kayak begitu tingkahnya, kamu kayak orang ngebor atas bawah atas'," kata Inul Daratista.
"Itu mas Eko sama Tika Panggabean yang kasih stempel itu, bukan aku yang menciptakan," ujar Inul Daratista melanjutkan.
• Inul Daratista Ngaku Stres karena Virus Corona: Mikir Gaji Pegawai Awal Bulan Iki, THR Tengah Bulan
Simak videonya mulai dari menit ke 9.00
Curhat Masa Kecil
Pedangdut Inul Daratista mengungkapkan isi hatinya tentang masa kecilnya yang penuh perjuangan.
Hal tersebut ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagramnya @inul.d, Senin (4/5/2020).
Dalam unggahan tersebut, Inul memposting foto selfienya mengenakan kaus hitam.
Melalui kolom caption-nya, ia menceritakan masa mudanya yang berat dan penuh perjuangan.
Inul menyebut, ayahnya adalah seorang penjahit, sementara ibunya adalah tukang cuci.
Ketika masih kecil, ia terbiasa makan dengan berutang beras kepada tetangganya, dan memetik sayur dari kebun tetangganya.
Padahal keluarga Inul memiliki 7 orang anak yang harus dihidupi.
Selain itu, dirinya juga menceritakan masa mudanya yang harus berjualan kacang, nasi bungkus, hingga rokok sepulang sekolah.
Hingga kini saat dirinya sukses, Inul mengaku tak mau jadi orang yang serakah.
Terakhir, Inul memberikan nasihat kepada warganet agar selalu rendah hati.
Menurutnya semua hanya titipan Tuhan.
Berikut curahan hati Inul Daratista:
"Hidup tdk perlu memaksakan hanya krn ingin dapat pengakuan.
Hidup ini simple saja,apa adanya.
Ketika dulu aku miskin tdk punya apa2,bapak cuma penjahit kampung yg penghasilannya tdk seberapa,cukup buat makan sehari itupun klo ada yg jahitin baju,klo tdk terpaksa aku dan emak ngutang di toko berasbiasa hidup prihatin,
makan juga metik daun kelor di kebon org,dgn tempe kukus sepotong,terkadang makan telor dadar yg cuma 2 butir di goreng lebar sekali di bagi 7 org aku ibu bpk dan adik2.
Aku tdk malu tapi tdk bisa menerima keadaan ini sampe aku gede, aku hrs merubah nasib !!
Bahagialah kamu yg hidup dr orok sdh jd anak org kaya,smua tercukupi,beda dgn org tdk punya,cuma bisa membayangkan sajaemak jd tukang cuci,
jualan kacang tanganku sampai luka krn tiap hari ngupasin kacang yg sdh di tuangin air panas,jualan nasi bungkus ,jualan rokok pinggir jalanraya setelah pulang sekolahsmua sdh aku jalani.
Tapi ketika sekarang smua bisa kuraih,aku bukan org yg serakah.
Ketika memiliki bendapun aku selalu menimbang2 perlukah buat keperluanku setiap hari ??
Biarpun aku punya tdk serta merta smua wajib ada di depan mata.
Smua yg aku punya hrs ada kegunaannya,bukan buat pamer2.
Aku tdk pintar bergaul .
Hidupku hanya kerja.
Hasilnya aku nikmati buat bocahku yg cuma 1 .1nya.
Tapi ketika aku punya,hal pertama yg ingin kulakukan membuat makmur emak bapakku,keluargaku kerabatku,ketika sekelilingku sdh bisa merasakan hasil cristalisasi keringatku baru aku tenang.
Senang rasanya hidupku bermanfaat buat org lain,bisa membantu dlm keadaan aku mampu,menolong sebisanyadiatas langit ada langit,aku bersyukur krn ketika aku susah tak pernah minta2,ketika aku punya tak pernah kufur, krn aku percaya jodoh hidup mati rezeki sdh digariskan.
Hebat itu bukan krn rumah seperti istana dan mobil mewah.
Hebat itu ketika smua bisa di miliki tapi tetap bersyukur dan tdk dumeh,dumeh iso nduwe ndase dongak
Belajar dr perjalanan hidup.
Bisa kuat krn ditempa kerja keras.
Mampu bertahan krn sdh pernah dicambuk.
Tahan menderita,kuat berdiri sbb sdh pernah menginjak bara.
Kamu tdk bisa membeli pengalaman hidup seseorg hanya krn kamu org besar dan punya uang.
Semua hanya titipan
Takutlah dgn TUHAN."
(TribunWow.com/Rilo/Maria)