Virus Corona

Ungkap Alasan Pilih Pratikno untuk Umumkan Dirinya Positif Covid-19, Budi Karya: Sesuatu yang Bijak

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat tampil di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (5/5/2020).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan alasannya meminta tolong Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, untuk mengumumkan saat dirinya dinyatakan terjangkit Virus Corona.

Budi Karya dinyatakan positif menderita Covid-19 pada 14 Maret yang lalu, ia kemudian menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Setelah sempat dirawat sementara waktu, Budi Karya kemudian dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.

Menangis Kenang Penjuangannya Melawan Covid-19, Menhub Budi Karya Sumadi: Maaf Kalau Saya Cengeng

Sementara itu, kabar positifnya Budi Karya terjangkit Virus Corona dikabarkan secara resmi oleh Pratikno melalui konfrensi pers.

Dilansir KompasTV, Selasa (5/5/2020), Budi Karya menuturkan bahwa ide tersebut datang dari istrinya.

"Pak Pratik itu adalah sahabat keluarga, jadi oleh karenanya istri saya telepon istrinya, minta tolong disampaikan," kata Budi Karya.

"Saya pikir itu sesuatu yang bijak ya, Pak Pratik adalah satu pembantu Presiden yang utama, istrinya sahabat istri saya."

"Saya pikir itu sesuatu yang tepatlah," imbuhnya.

Budi Karya mengapresiasi Pratikno yang bersedia mengumumkan secara terbuka penyakit yang diderita Budi Karya.

Ia juga tidak merasa ada masalah dengan keterbukaan tersebut karena Virus Corona bukan merupakan aib atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Videonya saat Dipergoki Istri Viral, Anggota Polsek Medan Timur Ketahuan Selingkuh dan Kini Ditindak

"Saya mengapresiasi itu, karena memang dinyatakan bahwa harus diumumkan, harus open dan sebagainya," ujar Budi Karya.

"Bagi saya enggak apa-apa, ini kan bukan satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Nyatanya sekarang saya sembuh."

"Jadi saya berterimakasih pada Pak Pratik yang mengumumkan saat itu, karena penting ada suatu keterbukaan bahwa pejabat pun bisa kena," tandasnya.

Dinyatakan Negatif Corona, Menhub Budi Karya Sumadi Dapat Bekerja Lagi Mulai 5 Mei

Selanjutnya, Budi Karya menuturkan kisahnya saat berperang melawan Covid-19 setelah sempat tak sadarkan diri selama 14 hari.

Ia tak kuasa menahan tangis ketika mengenang pengalamannya saat berusaha memulihkan diri setelah terinfeksi.

Menurut Budi Karya, doa dan dukungan yang diberikan oleh rekan-rekannya merupakan obat paling mujarab yang membuatnya segera sembuh.

Sambil terisak, ia mengucapkan terima kasih pada rekan-rekan yang telah mendukung dan mendoakannya agar segera sembuh.

"Terima kasih Tuhan, terima kasih teman-teman yang mendoakan saya. Teman-teman (SMA) Xaverius itu kirim (doa) teman satu alumni kita. Saya meneteskan air mata," ujar Budi Karya.

Adanya dukungan dari sejumlah wartawan yang turut mendoakan dan menyemangatinya juga membuatnya terharu.

Ia merasa masih dibutuhkan karena masih banyak yang menginginkan untuk dapat bertemu kembali dengannya.

"Saya juga dapat dari wartawan, 45 orang mengatakan, kami berdoa, jangan menyerah. Saya terharu. Saya merasa bahwa saya masih banyak teman-teman yang menginginkan kita sewaktu-waktu (bisa bertemu kembali)," tuturnya.

Budi Karya kemudian tak bisa lagi menahan tangis mengenang perjuangan dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak.

Ia terisak saat menuturkan kepedulian rekan-rekannya sesama alumnus Universitas Gadjah Mada yang menyampaikan dukungannya melalui nyanyian bersama.

"Dari teman-teman UGM juga begitu, nyanyi bersama. Jadi teman sekalian yang bukan seumuran saya, 20 tahun, 40 tahun," kata Budi Karya sambil mencucurkan air mata.

"Maaf kalau saya cengeng," imbuhnya.

Nadiem Makarim Bahas Teori Konspirasi Virus Corona: Ini Sudah Diprediksi Bertahun-tahun Sebelumnya

Dukungan dan doa tersebut menjadi kekuatannya agar tetap semangat untuk pulih setelah sempat tak sadarkan diri selama 14 hari dalam perawatan.

Kemudian Budi Karya menyampaikan bahwa pandemi Virus Corona ini membutuhkan kebersamaan dan solidaritas agar dapat segera ditanggulangi dengan baik.

Pemerintah dan masyarakat harus kompak bersama-sama melawan pandemi ini agar dapat segera dilenyapkan dari Indonesia.

"Maka, saya katakan bahwa pemerintah ingin ini dengan segera (selesai). Presiden selalu mengatakan, 'Yuk kita lakukan (bersama-sama)'. Sebagian mendorong, sebagian bully. Jangan dong. Kita harus kompak, kalau enggak kompak, enggak bisa," pungkasnya.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-07:15:

(TribunWow.com)