TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis telinga-hidung-tenggorokan (THT), Dokter Gunterus Evans membagikan tips menghindari Virus Corona saat membeli makanan dari luar.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Dokter Gunterus Evans saat menjadi narasumber dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (4/5/2020).
Mulanya, seorang warga menanyakan apakah diare menjadi gejala orang yang terinfeksi Virus Corona atau tidak.
• Apakah Ruam di Kaki adalah Gejala Baru Virus Corona? Ahli Berikan Penjelasan
Warga itu juga menanyakan bagaimana menghindari Covid-19 saat membeli makanan di luar.
Gunterus Evans membenarkan diare menjadi satu di antara gejala orang yang terinfeksi Virus Corona.
"Jadi salah satu gejala dari infeksi Virus Corona ini bisa mengenai saluran pencernaan, jadi gejalanya seperti ada diare," ujar Gunterus Evans.
Oleh karena itu, Gunterus Evans meminta agar masyarakat lebih memilih memasak sendiri makanan ketimbang membeli di luar.
"Jadi sebaiknya, sarannya adalah sebisa mungkin kita makan masakan di rumah, masak sendiri, selain lebih bergizi juga lebih higienis," ungkap dia.
"Tapi apabila memang tidak memungkinkan dan harus membeli makanan, pertama dari plastik pembungkus dapat didisinfeksi dulu, salah satunya dengan penyemprotan dengan alkohol saja," imbuh dia.
• Apakah Virus Corona di dalam Orang Tanpa Gejala Bisa Hilang Sendiri? Begini Penjelasan dokter Corona
Setelah itu, Gunterus Evans mengatakan Virus Corona bisa mati bila terpapar panas.
"Setelah ditunggu beberapa saat baru makanannya boleh dikeluarkan. Apabila kira-kira masih curiga tidak higienis dapat dipanaskan terlebih dahulu, diharapkan bisa membunuh virusnya," beber dia.
Gunterus Evans juga menyoroti penyebaran Virus Corona.
Menurutnya, belum ada penelitian yang menyebut Virus Corona masuk melalui saluran pencernaan.
"Sebetulnya plastik pembungkus yang jika ada partikel virus yang menempel yang dapat terhirup oleh customernya itu. Karena sebetulnya virus ini dia lebih cenderung ke saluran napas, sedangkan makanan ke saluran pencernaan," urai Gunterus Evans.
"Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa virus ini dapat masuk lewat saluran pencernaan."
"Asam lambung dapat merusak partikel virus itu," imbuh dia.
Simak videonya mulai menit ke-3.00:
Apakah Virus Corona yang Dibawa Orang Tanpa Gejala Bisa Hilang Sendiri?
Virus Corona atau Covid-19 kini telah mewabah ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Hal ini disebabkan karena Virus Corona dapat menyebar secara cepat melalui droplet atau benda-benda mati yang sudah terpapar.
Bahkan, dalam beberapa kasus gejala Virus Corona juga sulit diketahui.
Satu di antara kesulitan adalah orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi besar menularkan Virus Corona.
Bagaimana tidak, orang yang sudah terinfeksi itu tidak mengalami gejala namun dapat menyebarkan virus ini kepada orang lain.
Dokter Spesialis Emergency Medicine dari Ikatan Dokter Indonesia, Dokter Corona Rintawan lantas memberikan penjelasan soal OTG.
Pertanyaan yang diajukan adalah apakah orang tanpa gejala yang membawa virus corona, Virus Corona bisa hilang dengan sendirinya atau bagaimana?
Corona Rintawan menjelaskan bahwa Virus Corona dalam OTG bisa mati dengan sendirinya, tergantung daya tahan tubuhnya.
Meski demikian, dirinya menyoroti bahaya Virus Corona yang disebarkan oleh OTG.
"Ya bisa kalau memang daya tahan tubuhnya bagus, virusnya juga akan terbunuh sendiri. Cuman permasalahannya selama dia tidak mengalami gejala, maka dia merasa sehat, kalau dia tidak aware, dia bisa menularkan ke orang lain, nah ini yang menjadi perhatian," ujar Corona Rintawan seperti dikutip TribunWow.com dari KompasTV, Kamis (30/4/2020).
• 6 Gejala Baru Virus Corona Covid-19, Panas Dingin, Nyeri Otot, hingga Sakit Kepala
Corona Rintawan juga membeberkan waktu penularan Virus Corona yang bisa mencapai 7-14 hari.
Oleh sebab itu, dirinya menekankan pentingnya pemakaian masker, terutama saat berada di kerumunan massa.
"Biasa 7-14 hari, ada yang bisa sampai 20 an. Jadi sebetulnya saran saya memang, kita tidak tahu kapan kita kemasukan virus atau enggak, makanya untuk orang-orang yang merasa sehat dan tapi punya risiko habis bertemu dengan kerumunan massa atau bekerja di tempat yang risiko wajib memakai masker agar tidak menularkan ke orang lain," urai dia.
Lebih lanjut, Corona Rintawan menjelaskan cara mengetahui OTG, yaitu melalui aplikasi yang dikeluarkan pemerintah.
"Pertama banyak aplikasi bisa menyebutkan bahwa kita termasuk risiko tinggi atau tidaknya," beber dia.
"Tapi secara aman, maka kita harus berasumsi kita semua bisa menularkan, jadi tentunya memakai masker itu wajib."
"Tidak ada salahnya untuk memakai masker, sekarang masker kain juga murah, hanya tinggal sering dicuci jadi saya kira itu jauh lebih baik," pungkas dia.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Vintoko)