TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menindaklanjuti ditemukannya 34 karyawan pabrik rokok Sampoerna yang positif menderita Virus Corona (Covid-19).
Sebelumnya diketahui sebanyak 100 karyawan pabrik Sampoerna yang melakukan tes swab di RSU dr Soetomo Surabaya dalam dua gelombang.
Pada gelombang pertama yang diikuti 46 orang, sebanyak 34 orang positif Covid-19.
• Patroli Gabungan, Cara Khofifah Tertibkan PSBB Surabaya Raya: Ada Kerumunan Langsung Diminta Bubar
Dilansir TribunWow.com, Khofifah menanggapi isu penarikan produk rokok yang diproduksi Sampoerna.
Seperti diketahui, droplet yang keluar dari penderita Virus Corona dapat bertahan hidup selama beberapa jam pada permukaan benda tertentu.
"Virus ini bisa hidup berapa jam di jenis item tertentu," papar Khofifah Indar Parawansa, dikutip dari Kompas TV, Minggu (3/5/2020).
Khofifah menyebutkan dirinya akan berusaha memprioritaskan keamanan konsumen.
"Pada posisi seperti ini, secara teoretik, saintifik, sebetulnya kita sudah sempat melakukan telaah," papar Khofifah.
"Hal ini juga ada pendekatan sosiologis dan psikologis," tambah dia.
Menurut dia, secara psikologis masyarakat tentu akan khawatir dengan produk yang dikonsumsi saat mengetahui karyawannya ada yang positif Corona.
"Ketika kemudian masyarakat terkonfirmasi dari perusahaan tertentu, kemudian ada droplet misalnya, yang waktu itu dikerjakan oleh karyawan," terangnya.
"Karyawannya terkonfirmasi ada yang positif, pasti akan menimbulkan dampak psikologis bagi konsumennya," lanjut Khofifah.
• 100 Buruh Sampoerna Surabaya Positif Rapid Test Corona, Walkot Risma Sebut dari Pasien Tak Jujur
Ia menyinggung pemerintah setempat telah mempertimbangkan tindakan untuk menanggapi hal tersebut.
"Oleh karena itu sudah dilaksanakan pembahasan, sebetulnya," jelas Khofifah.
"Kami juga akan koordinasi kembali dengan Asosiasi Makanan Minuman dan Rokok," tambah dia.
"Kita meminta mereka mengambil posisi untuk bisa saling mencari solusi dari kemungkinan risiko dari yang ter-suspect di perusahaan rokok ini," kata Khofifah.
Ketika ditanya tentang kemungkinan menarik produk Sampoerna dari pasaran, Khofifah menegaskan dirinya mempertimbangkan hal tersebut.
"Kalau secara psikologis, sebetulnya masyarakat ini sudah memiliki kekhawatiran," ungkap mantan Menteri Sosial ini.
"Jangan-jangan ini yang saya konsumsi yang kemarin dilinting mereka yang suspect," lanjut Khofifah.
Menurut dia, risiko tersebut seharusnya sudah dapat diduga masyarakat dan perusahaan.
"Sebetulnya ini sesuatu yang sudah terprediksi oleh siapa pun, termasuk oleh perusahaan," papar Khofifah.
"Jadi untuk memberikan keamanan konsumen, hal-hal yang bisa menimbulkan kekhawatiran seyogyanya dihilangkan," lanjut politisi PKB ini.
"Jadi apa yang bikin khawatir, khawatirnya dari kapan, dan seterusnya," tegas Khofifah.
• Banyak Warga Surabaya Ngeyel Nongkrong setelah 14 Hari, Khofifah: Harus Ada langkah Lebih Represif
Lihat videonya mulai dari awal:
Berlakukan 4 Shift bagi Perusahaan agar Tidak Timbulkan Macet
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa buka suara soal evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga wilayah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur (Jatim).
Khususnya terhadap perbatasan wilayah Kota Surabaya yang tampaknya pada hari pertama tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya mulai berlaku pada hari ini Selasa (28/4/2020).
Dilansir TribunWow.com, pada hari pertama pemberlakukan PSBB di Surabaya Raya terjadi kemacetan panjang yang tidak terhindarkan di pintu masuk menuju Kota Pahlawan, tepatnya di Bundaran Waru, Surabaya.
Kemacetan akibat pelaksanaan pemeriksaan sesuai protol PSBB bahkan mengular cukup panjang.
Kemacetan juga diakibatkan adanya check poin yang memeriksa dan menegakan aturan PSBB kepada para pengendara.
Merespons hal tersebut Khofifah meminta maaf atas pelaksanaan PSBB yang tidak berjalan sesuai rencana.
Diketahui, kemacetan panjang dipicu oleh banyaknya pengendara sepeda motor yang umumnya merupakan karyawan di kawasan industri Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).
"Nah tadi di bundaran Waru, pertama kami mohon maaf kalau terjadi kemacetan panjang," terang Khofifah dikutip dari kanal metrotv, Rabu (29/4/2020).
"Tapi bahwa mereka sebagian besar membawa surat keterangan bahwa mereka bekerja di titik-titik yang sebagian besar di SIER, Surabaya Industrial Estate Rungkut," tambahnya.
Atas hal kesalahan perhitungan tersebut, Pemprov bersama jajarannya memberikan klarifikasinya kepada Dinaker dan pihak perusahaan.
Khofifah mengaku, sebelumnya telah menyampaikan surat edaran kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Surabaya terkait penerapan PSBB.
Namun apa yang terjadi di lapangan ternyata tidak sesuai dengan apa yang semestinya diharapkan.
Padahal PSBB merupakan opsi terakhir Pemprov untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Nah akhirnya kami melakukan evaluasi bersama Pangdam, Kapolda, dan Dinas Tenaga Kerja Surabaya, kami ingin mendapatkan penjelasan bagaimana sesungguhnya sosialisasi dan surat edaran yan katanya sudah selesai," ujar Khofifah.
"Dan di lapangan rupanya belum bisa diharapkan."
"PSBB ini adalah opsi terakhir yang kita pilih setelah kita melihat bahwa transmisi lokal juga sangat masif, peningkatan positif (Covid-19) juga sangat masif," tambahnya.
• Tanggapi Bansos Corona Salah Sasaran, Kemensos Jelaskan Alur Data: Kami Punya Prinsip Efektivitas
Pada akhirnya, setelah berkoordinasi dengan Disnaker beserta pihak perusahaan khususnya SIER, Pemprov kini melakukan penyusunan kembali rencana pelaksanaan PSBB.
Satu di antara opsi yang akan dilakukan agar kesalahan pada hari pertama tidak terjadi lagi ialah memberlakukan 4 shift pada setiap perusahaan di Surabaya, khususnya kawasan industri SIER.
"Nah akhirnya kita tadi melakukan koordinasi masing-masing (perusahaan), SIER misalnya kita koordinasi internal, saya menyampaikan apa yang kira-kira kita bisa melakukan rearrangement dari proses yang bisa dilakukan," terang Khofifah.
"Karena SIER itu banyak sekali perusahaannya."
"Nah tadi salah satu opsinya adalah menyiapkan empat shift untuk seluruh komplek di SIER ini."
"Ini akan memungkinkan malam ini mereka akan update 4 shift di SIER ini diberlakukan maka tidak akan ada lagi penumpukan kendaraan," tandasnya. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Rilo)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Puluhan Karyawan Sampoerna Positif Corona, Khofifah Pertimbangkan Tarik Produk: Sudah Terprediksi