Berikan Dukungannya untuk Pelatihan Kartu Prakerja, Sri Mulyani: Ini Program Bagus, Program Baru

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan, Sri Mulyani setelah KTT LUar Biasa G20

TRIBUNWOW.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi sejumlah pihak yang meminta manfaat pelatihan Kartu Prakerja untuk diberikan sebagai insentif.

Sejumlah pihak menilai bahwa manfaat Kartu Prakerja sebesar Rp 1 juta lebih baik dicairkan untuk membantu masyarakat secara tunai.

Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa desain Kartu Prakerja sudah beralih fungsi daripada rencana awal.

Bahas Kartu Prakerja, Fahri Hamzah: Bikin Pelatihan Online Terus Ngebayar Perusahaan, Itu Kan Ngawur

Ia mengatakan bahwa Kartu Prakerja yang awalnya murni untuk pelatihan, kini telah dialihkan menjadi bantuan sosial.

Dilansir Kompas.com, Jumat (1/5/2020), Sri Mulyani menjelaskan bahwa melalui Kartu Prakerja, pemerintah akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) sejumlah Rp 600 ribu.

BLT tersebut akan diberikan setiap bulannya selama empat bulan.

Ia lalu menyinggung mengenai biaya manfaat pelatihan dari Kartu Prakerja yang diminta untuk dicairkan.

"Kemudian yang dipersoalkan, perlukan Rp 1 juta? Kemarin sudah direview, apakah itu justified, karena yang dipermasalahkan apakah memang kursusnya harganya segitu?," ujar Sri Mulyani.

Pihaknya menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengkaji pelaksanaan kebijakan tersebut.

Program Kartu Prakerja tersebut merupakan pemenuhan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tujuan pelaksanaanya adalah untuk meningkatkan kesiapan tenaga kerja Indonesia dengan berbagai pelatihan.

Sri Mulyani meyakini dana bantuan pelatihan Rp 1 juta tersebut tetap perlu dipertahankan karena ia menilai desain program Kartu Prakerja tersebut sudah baik.

"Ini program bagus, program baru, janji Presiden Jokowi untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia agar skillnya meningkat. Namun karena outbreak, maka didivide, ada bantalan sosial yang diberikan cash. Namun kita enggak boleh give up dengan sistem pelatihannya," tutur Sri Mulyani.

Meski menyatakan dukungannya akan program pelatihan dalam Kartu Prakerja, Sri Mulyani tetap mengapresiasi kritik yang telah disampaikan.

Ia mengatakan bahwa kritik tersebut dapat digunakan pemerintah untuk melihat kelemahan kebijakannya.

"Kritik-kritik ini bagus, pemerintah jadi tahu kelemahannya di sini, bolongnya di sini dan pemerintah bukan seperti makhluk yang masukan tidak di dengar. Kritik sosial seperti ini akan masuk terus," tandasnya.

Diketahui, penerima Kartu Prakerja akan mendapat paket manfaat sebesar Rp 3.550.000.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 2.550.000 akan diberikan secara tunai untuk membantu perekonomian penerima.

Sementara itu, sejumlah Rp 1 juta akan diberikan dalam bentuk pelatihan secara online untuk meningkatkan kompetensi penerima Kartu Prakerja.

Cara Mencairkan Dana Kartu Prakerja Lewat ATM untuk Bayar Pelatihan Online

Anggaran Dana Kartu Prakerja

 Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Sabtu (11/4/2020), diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan meringankan biaya hidup akibat pandemi Virus Corona.

Merebaknya Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat menghentikan aktivitasnya sebagai upaya memutus rantai pernyebaran virus.

Namun hal ini berdampak kepada sejumlah usaha yang berkurang pemasukannya atau bahkan tidak mendapat pemasukan sama sekali.

Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah pengusaha terpaksa melakukan PHK atau merumahkan sejumlah pekerjanya.

Menanggapi tingkat pengangguran yang tiba-tiba melonjak saat Pandemi Virus Corona ini, pemerintah akan memberikan sejumlah bantuan yang diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat.

Salah satu yang digagas oleh pemerintah adalah diadakannya Kartu Prakerja yang tujuannya menyasar para pekerja yang dirumahkan dan di-PHK pada masa mewabahnya Covid-19 ini.

Untuk menjadi peserta program Kartu Prakerja, pendaftar harus memenuhi syarat yaitu berkewarganegaraan Indonesia dan berusia 18 tahun, serta tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Seperti yang dilansir Kompas.com, Minggu (12/4/2020), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan bahwa total biaya yang dianggarkan untuk Kartu Prakerja tahun ini sebesar Rp 20 triliun.

“Sampai akhir 2020, direncanakan akan ada lebih dari 30 gelombang pendaftaran. Dan, total anggaran yang disediakan pemerintah untuk tahun ini adalah sebesar Rp 20 triliun,” kata Airlangga.

Pendaftar akan diminta untuk membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id, lalu mengisi kolom identitas yang tersedia.

Tanggapi Kritikan Program Kartu Prakerja pada Najwa, Jokowi: Tidak Murni Training, Sudah Semi Bansos

Kemudian pendaftar akan diminta mengikuti tes motivasi dan kemampuan dasar selama sekitar 15 menit.

Selanjutnya pendaftar bergabung pada gelombang pendaftaraan yang sedang dibuka.

"Setiap minggunya, mulai 11 April 2020 sampai minggu ke-4 November 2020, akan dibuka kuota untuk sekitar 164 ribu peserta," ujar Airlangga.

"Jika belum berhasil diterima sebagai peserta pada gelombang pertama, pe ndaftar dapat bergabung pada gelombang selanjutnya," imbuhnya.

Ia menerangkan setiap penerima Kartu Pra Kerja akan mendapat paket manfaat senilai Rp 3.550.000.

Dana tersebut diberikan dalam bentuk biaya pelatihan Rp 1 juta dan dana insentif yang akan ditransfer langsung ke peserta.

Insentif itu terdiri atas insentif pasca penuntasan pelatihan pertama sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan dengan total nilai Rp. 2,4 juta.

Ada juga isentif paska pengisian survei evaluasi sebesar Rp 50.000 per survei untuk 3 kali survei dengan total nilai Rp 150 ribu.

"Bantuan akan hangus apabila dalam waktu 30 hari sejak ditetapkan sebagai penerima, peserta belum menggunakan Kartu Prakerja untuk pelatihan pertama," jelas Airlangga.

Kartu Prakerja bukanlah kartu fisik, melainkan sebuah kode unik 16 angka yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran pelatihan.

Peserta bisa memilih pelatihan yang diinginkan pada platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja, yaitu Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Maubelajarapa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijarmahir, dan Sisnaker. (TribunWow.com)