Virus Corona

Prabowo Angkat Bicara soal Corona, Gamblang Sebut Kondisi Kini Layaknya Perang: Musuh Tak Kelihatan

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto dalam saluran YouTube Kompas TV, Selasa (28/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto angkat bicara soal perkembangan wabah Virus Corona di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Prabowo Subianto menyebut wabah Virus Corona kini layaknya perang yang harus dihadapi seluruh masyarakat.

Bahkan, menurut dia masyarakat kini tengah berperang dengan musuh yang tak tampak wujudnya.

Hal itu disampaikan Prabowo Subianto melalui jumpa pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (28/4/2020).

Sunarsih (paling kiri) menyerahkan celengan umrahnya kepada Pemkot Probolinggo untuk penanganan wabah corona. (KOMPAS.com/A. Faisol)

Kabar Baik, Anies Baswedan Sebut Adanya Penurunan Kasus Corona di DKI setelah PSBB: Itu Harus Diakui

Stok Pangan Defisit di Tengah Corona, Jokowi: Beras Defisit di 7 Provinsi, Telur Ayam di 22 Provinsi

Pada kesempatan itu, Prabowo menyebut Virus Corona merupakan ancaman besar bagi seluruh manusia.

"Wabah Covid-19 ini adalah ancaman yang sangat berbahaya, bukan saja kepada bangsa dan negara Indonesia tapi seluruh umat manusia," terang Prabowo.

"Ini sebenarnya adalah perang, perang melawan musuh yang tidak kelihatan, perang terhadap musuh yang tidak punya ideologi, tidak punya agenda lain selain mengancam keselamatan manusia," sambungnya.

Prabowo mengatakan, banyak negara yang kondisinya lebih parah ketimbang Indonesia setelah dilanda Virus Corona.

Meskipun begitu, ia mengaku optimis masyarakat Indonesia bisa bersama-sama melawan virus dengan nama lain Covid-19 itu.

"Seluruh dunia terpengaruh, banyak negara yang lebih parah dari kita," ucap Prabowo.

"Tetapi titik-titik terang sudah kelihatan, kita dengan upaya-upaya yang dilakukan seluruh bangsa Indonesia, kita optimis, kita hadapi dan kita selesaikan bersama."

Dinyatakan Negatif Corona, Menhub Budi Karya Sumadi Dapat Bekerja Lagi Mulai 5 Mei

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk tetap menaati anjuran pemerintah.

Prabowo mengklaim, anjuran tersebut didapat pemerintah dari sejumlah ahli terpercaya.

"Tentunya kita berdisiplin, ikuti petunjuk semua yang sudah dilakukan," ungkapnya.

"Petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan pemerintah berdasarkan saran-saran para pakar kesehatan dunia dan pakar terbaik kesehatan di Indonesia."

Lantas, ia menyinggung soal nasib warga yang terdampak Virus Corona.

Meskipun banyak warga yang kondisi ekonominya terpuruk, Prabowo menyebut pemerintah tengah bekerja keras untuk memperbaiki keadaan.

Tak hanya itu, ia juga menyebut seluruh masyarakat berperan besar dalam penanganan Virus Corona.

"Kita telah melakukan upaya itu, situasi memang masih berat, banyak yang mengalami pukulan terhadap penghasilan hidup dia," jelas Prabowo.

"Pemerintah bekerja keras tapi sebetulnya seluruh bangsa harus bahu membahu."

"Yang kuat harus bantu yang lemah, kita bersatu semuanya, kita percaya kita akan atasi masalah ini," tukasnya.

Dikenal sebagai Dai tapi Jadi Jubir Kampanye Prabowo, Babe Haikal: Saya Bukan Ustaz, Bukan Politisi

Simak video berikut ini:

 

Prediksi Ahli Epidemiologi

Di sisi lain, sebelumnya Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono kembali mengingatkan masyarakat soal risiko mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Pandu Riono menyebut mudik dalam waktu dekat hanya akan menimbulkan masalah baru.

Bahkan, menurut dia mudik dapat mengancam nyawa pemudik maupun sanak keluarga di kampung halaman.

Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (27/4/2020).

• Tak Hanya Pengendara Mobil, Pemudik yang Pakai Motor Juga akan Dipaksa Putar Balik

Pada kesempatan itu, Pandu Riono menjelaskan mudik bisa memperbesar risiko penularan Virus Corona di daerah.

Jika terjadi angka mudik separuh dari tahun lalu, Pandu memprediksi akan ada lonjakan Virus Corona hingga 200 ribu kasus baru.

"Jadi mudik itu adalah eksodus atau perbesaran yang kita lihat bisa memberikan dampak ke daerah tujuan mudik," terang Pandu.

"Kita melakukan pemodelan, ternyata kalau dari separuh dari pemudik yang tahun lalu itu bisa memberikan dampak peningkatan kasus yang cukup besar sampai 200 ribu dari kasus yang ada."

Bahkan menurut dia, tak hanya lonjakan kasus, angka kematian akan meningkat tajam seiring dengan banyaknya masyarakat yang mudik.

Pandu menjelaskan, lonjakan angka kematian tersebut disebabkan karena fasilitas kesehatan penanganan Virus Corona yang belum memadai di daerah.

"200 ribu ini akan ada di kampung halaman yang jauh dari pelayanan kesehatan yang memadai," jelas Pandu.

"Sehingga angka kematiannya akan tinggi, jadi tidak hanya kasus baru saja tapi menimbulkan kematian karena kapasitas layanan kesehata di daerah sangat terbatas."

• Benarkah Kasus Corona di DKI Jakarta Melambat seperti yang Disampaikan Doni Monardo? Cek Faktanya

Karena itu, Pandu mengimbau warga agar tak nekad mudik ke kampung halaman.

Sebab, selain membahayakan diri sendiri mudik juga dinilainya bisa mengancam nyawa orang lain.

"Sebagian dari mereka akan membutuhkan ICU, sebagian dari mereka akan membutuhkan ventilator," jelas Pandu.

"Jadi buat apa mudik kalau akhirnya mudik ke alam baka? Itu yang jadi masalah."

Lantas, Pandu menyebut mudik di tengah pandemi hanya akan menambah masalah baru.

"Ya itu betul sih logikanya sederhana, tetapi kalau sudah terinfeksi atau menginfeksi saudaranya, orangtuanya, buat apa mudik?," terang Pandu.

"Karena ini kan memberikan masalah baru, kalau mudik hanya silaturahmi, semuanya sehat, semua menggembirakan itu menyenangkan sekali."

"Tapi kalau menjadikan mudik membuat masalah baru mungkin di hari raya kita menghadiri pemakaman saudara kita," tukasnya. (TribunWow.com)