Terkini Nasional

Refly Harun Puji Belva Devara Bisa Kuliah di 2 Universitas 'Ngetop' Dunia: Luar Biasa Sesungguhnya

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Stafsus Milenial Presiden, Belva Devara (kiri), dan Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kanan). Refly Harun memuji Belva Devara yang mengundurkan diri sebagai stafsus milenial presiden.

TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Refly Harun menanggapi soal mundurnya CEO Ruangguru, Belva Devara menjadi staf khusus (stafsus).

Belva Devara mundur setalah ramai polemik Ruangguru ada dalam program Kartu Prakerja.

Dalam channel YouTube pribadinya Refly Harun pada Jumat (24/4/2020), Refly Harun sempat memuji latar belakang Belva Devara.

Refly Harun Tertawa Ulas Surat Pengunduran Diri Belva Devara: Ini Sudah seperti Presiden Ya

Mulanya, Refly menyinggung soal video yang sempat diunggahnya ke YouTube yang meminta agar Belva mundur dari jabatannya sebagai stafsus.

"Masih ingat pada video yang lalu saya memberi pilihan pada Mas Belva Devara yaitu mundur sebagai staf khusus presiden dan silahkan bekerja dengan pemerintah menggarap proyek pemerintah," ujar Refly.

"Atau kalau menjadi staf khusus tidak boleh menggarap proyek pemerintah," imbuhnya.

Lalu dalam video tersebut, Refly menayangkan video soal permintaannya pada Belva mundur.

Ia meminta Belva mundur agar tak terjadi conflict of interest atau konflik kepentingan.

Refly yakin Belva sudah mendapat banyak kritikan dari banyak pihak, selain dirinya.

Menurut pria 50 tahun ini, kritik memang berguna bagi pemerintah.

Jika tanpa kritik, konflik kepentingan bisa saja terjadi.

• Pasca-mundurnya Belva Devara, Jokowi Pahami Alasan hingga Dapat Tantangan Debat Terbuka

"Ya tentu bukan masukan saya saja, kritik banyak orang, itulah fungsinya kritik."

"Coba bayangkan kalau negara ini berjalan tanpa kritik maka potensi conflict of interest ini tidak bisa kita cegah, jadi dia memilih untuk mundur, jadi dia memilih untuk tidak menjadi staf presiden," ucapnya.

Lalu dalam kesempatan itu, Refly menyinggung soal konfirmasi Belva mundur dari staf presiden yang dipublikasikan di Instagram.

Refly juga menyinggung banyaknya pengikut Belva.

Menurut Refly, Belva patut memiliki banyak pengikut atas prestasinya.

"Dia tuliskan itu lagi-lagi di medsosnya, kalau dia kemarin dia tulis di Twitternya, ini dia tulis di dalam Instagram."

"Instagramnya lumayan banyak juga anak muda, karena memang Belva ini yang luar biasa sesungguhnya," ujarnya.

Setelah Belva resmi mundur dari posisi Stafsus milenial presiden RI Joko Widodo, Refly Harun mengungkit pernyataannya yang pernah minta Belva memilih, Jumat (24/4/2020). (YouTube Refly Harun)

 

• Belva Devara Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi, Ini Perjalanan Kariernya hingga Jadi CEO Ruangguru

Mantan Komisaris PT Pelindo I ini lalu membahas latar pendidikan Belva yang cukup luar biasa.

Diketahui Belva merupakan pemuda 29 tahun yang lulus dari dua universitas terbaik di dunia, yakni Stanford University dan Harvard University.

"Lulusan Nanyang Teknology School Singapore, S1nya lalu Double Degree, Double Master dari Stanford University dan Harvard University."

"Mungkin sebagian dari kita mungkin cuma bermimpi saja untuk masuk ke dua universitas ngetop di dunia itu ya," ungkapnya.

Lihat videonya mulai menit ke-2:28:

Belva Tak Ingin Bebani Jokowi

Staf Khusus (Stafsus) milenial Persiden RI Joko Widodo (Jokowi) Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari posisinya sebagai Stafsus.

Pria yang juga menjadi CEO dari Ruang Guru tersebut mengundurkan diri setelah beberapa hari sebelumnya sempat menjadi perhatian publik karena dituding memanfaatkan posisinya sebagai Stafsus untuk kepentingan perusahaan miliknya.

Pernyataan mengundurkan dirinya ia sampaikan lewat akun Instagram resmi miliknya, @belvadevara, Selasa (21/4/2020).

Belva Devara menyatakan telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai stafsus milennial Jokowi, Selasa (21/4/2020). (Instagram @belvadevara)

Pada unggahannya tersebut Belva mengakui telah mengirim surat pengunduran diri kepada Jokowi pada Rabu (15/4/2020), dan telah sampai kepada RI 1 di hari Jumat (17/4/2020).

Kemudian ia meluruskan kembali soal Ruang Guru menjadi mitra dari program Kartu Prakerja.

Ia menjelaskan sama sekali tidak ada konflik kepentingan pada kebijakan tersebut.

"Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan.

Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.⁣" tulis Belva.

• Curiga Ruang Guru Aji Mumpung, Refly Harun Minta Belva Mundur dari Stafsus: Tak Perlu Tanya Presiden

Alasan Mundur

Belva mengatakan pengunduran dirinya ia lakukan karena tidak ingin timbul adanya kerusuhan akibat adu pendapat soal dirinya terlibat konflik kepentingan.

Ia tak ingin pemerintah yang kini sedang sulit menangani Covid-19 justru disibukkan oleh asumsi dirinya terlibat konflik kepentingan.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan,

yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi COVID-19." ujar Belva.

Presiden Joko Widodo mengenalkan tujuh orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk membantunya dalam pemerintahan pada sebuah acara perkenalan yang berlangsung dengan santai di veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019) sore. Ketujuh staf khusus baru yang diperkenalkan Presiden Jokowi merupakan anak-anak muda berusia antara 23-36 tahun atau generasi milenial. Adapun ketujuh staf khusus baru yang diumumkan oleh Presiden Jokowi yaitu (kiri ke kanan) Andi Taufan Garuda Putra, Ayu Kartika Dewi, Adamas Belva Syah Devara, Gracia Billy Mambrasar, Putri Indahsari Tanjung, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf. Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris (Tribunnews/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

 

• Mantan Stafsus SBY Yenny Wahid Komentari Polemik Stafsus Jokowi: Boro-boro Dapat Proyek Pemerintah

Belva lalu berterima kasih atas Presiden Jokowi yang telah menerima pengunduran dirinya.

"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya.⁣" ujarnya.

Belva lanjut menjelaskan bagaimana dirinya banyak belajar selama menjadi Stafsus Jokowi.

Ia juga mengakui kinerja Jokowi yang ia anggap efektif, dan efisien serta transparan.

Meskipun telah keluar dari lingkar dalam pemerintahan, Belva tetap berkomitmen untuk membantu program-program pemerintah.

"Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden.

Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan.

Sehingga di manapun saya berada, di posisi apapun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI.⁣" tulis Belva.

Terakhir Belva juga menjawab mengapa dirinya tidak merespon pertanyaan-pertanyaan dari media.

"Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespon pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir karena saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu.

Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut.⁣" tulis Belva.  (TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung)