TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mendukung penuh rencana mundurnya Achmad Purnomo dari Pilkada 2020.
Sebelumnya, Achmad Purnomo merupakan bakal calon Wali Kota Solo untuk menantang bakal calon lainnya yaitu Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada 2020.
Dengan rencana mundurnya Achmad Purnomo, maka praktis untuk saat ini hanya menyisakan Gibran sebagai bakal calon Wali Kota Solo 2020.
• Pilih Mundur dari Bursa Pilkada Solo di Tengah Pandemi Corona, Achmad Purnomo: Saya Tak sampai Hati
Dikutip TribunWow.com dari TribunSolo.com, Jumat (24/4/2020), Rudy tidak mempermasalahkan dengan rencana mundurnya Purnomo.
Bagkan tidak tanggung-tanggung, Rudy mendukung 1000 persen rencana dari Purnomo.
Dirinya mengaku akan lebih senang jika bakal calon lainnya, yakni Gibran mengikuti langkah dari Purnomo.
"Jika Pak Pur ingin mengundurkan diri dari bursa Calon Wali Kota Solo, kami sangat mendukung 1000 persen," ujar Rudy.
"Malah beneran kalau satu paket juga mengundurkan diri bursa calon Pilkada esok," jelasnya.
Sementara itu untuk menindaklanjuti rencana dari Purnomo, Rudy mengatakan akan menyiapkan surat pengurudan diri ke DPP PDID di Jakarta.
"Kami akan siapkan surat Pak Pur untuk dikirim ke pusat," terangnya.
Selain itu, Rudy menginginkan gelaran Pilkada 2020 bisa ditunda dengan melihat kondisi yang saat ini sedang tidak kondusif akibat penyebaran Virus Corona.
Dirinya menyarankan menunda Pilkada 2020 menjadi tahun 2024 atau bebarengan dengan Pemilu 2024.
• Saat Wali Kota FX Rudyatmo Larang Pejabat Mudik ke Solo: Masa VVIP Saya Karantina, Kan Gak Pantas
"Saya sarankan Pilkada dibarengkan dengan Pemilu 2024 nanti," kata Rudy.
"Saya males ngurus Pilkada di saat pandemi ini."
Menurut Rudy, untuk saat ini lebih baik memikirkan bagaimana cara mengatasi penyebaran Virus Corona yang belum diketahui akan sampai kapan berakhirnya.
Kemudian anggaran yang digunakan untuk Pilkada 2020 nanti bisa dialihkan untuk penanganan Virus Corona maupun dampak setelahnya.
"Saya masih fokus mengurus rakyat saya yang ini masih berjuang melawan pandemi ini," ungkapnya.
"Lebih baik anggaran Pemilu 2020 dialihkan untuk penanganan dan recovery Covid-19," tutup Rudy.
Purnomo: Saya Tidak Sampai Hati
Sebelumnya diberitakan, Bakal Calon (Balon) Wali Kota Solo dari DPC PDI Perjuangan Solo Achmad Purnomo menyatakan mengundurkan diri sebagai Balon Wali Kota Solo.
Dirinya menyatakan kini hanya ingin fokus mengurus masyarakat yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
"Saya tidak sampai hati, saya mikir harus fokus ke masyarakat kasihan mereka," papar Purnomo dihubungi TribunSolo.com, Jumat (24/4/2020).
Terkait rencananya mengundurkan diri, ia juga telah berkomunikasi dengan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Selain menyatakan rencana pengunduran dirinya, ia juga meminta agar Pilkada bisa ditunda hingga pandemi Covid-19 berakhir.
"Saya tidak ingin memikirkan Pilkada dulu, saya malah sarankan ditunda saja sampai corona selesai," jelas Poernomo.
• Dokter Jelaskan Beda Sesak Napas yang Dialami Penderita Covid-19 dengan Sesak Asma: Sensasinya Sama
Kemudian soal rencananya mengundurkan diri, ia akan segera mengirimkan surat resmi pengunduran dirinya.
"Secepatnya mengirim surat," kata Purnomo.
Terakhir Purnomo menekankan tidak ada pihak yang memaksanya untuk mundur.
Ia menegaskan dirinya keluar tanpa ada paksaan, dan murni keinginannya sendiri.
Rico Marbun: PDIP Sekarang Terbelah Jadi 2
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Media Nasional (Median) Rico Marbun pernah menganalogikan keberadaan putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka di PDIP bagai pisau bermata dua.
Alasan Rico mengatakan hal tersebut berdasarkan perpecahan yang terjadi di PDIP karena kini suara terbagi dua antara pendukung Gibran dan Achmad Purnomo.
"Situasi ini semacam pisau bermata dua untuk PDIP," Kata Rico dikutip dari acara 'KABAR PETANG' kanal Youtube tvOneNews, Rabu (18/12/2019).
"Kalau mereka tidak hati-hati mengambil keputusan ini akan sulit," tambahnya.
Rico kemudian menjelaskan soal strategi Gerindra dalam mendukung Gibran.
Ia mengatakan Gerindra tidak akan mendukung Gibran secara cuma-cuma.
"Kalau Gerindra pasti dia berkeinginan untuk memajukan jagoannya, dia ingin memasangkan Gibran dengan salah satu kadernya," ujar Rico.
"Kan enggak mungkin misalnya dia mau dukung hanya all PDIP finals."
"Itu kan dari 3 nama kuat, Achmad Purnomo, Teguh Prakosa, Gibran," tambahnya.
Ketika Gerindra memutuskan untuk mendukung Gibran, Rico mengatakan Gerindra sudah pasti akan menyertakan kadernya untuk mendampingi Gibran di Pilkada 2020.
"Gerindra sebagai partai kalau dia ingin memaksimalkan keuntungan untuk partainya nanti di 2024," kata Rico.
"Maka tidak cukup baginya hanya memberikan rekomendasi atau tiketnya secara gratis."
"Dia harus memasukkan juga kadernya."
"Paling mungkin menjadi orang nomor duanya Gibran," tambahnya.
• Yakin Megawati Restui Gibran, Hendri Satrio Sebut PDIP akan Dorong Anak Jokowi hingga Level Nasional
Suara PDIP terbagi 2
Kemudian Rico membahas soal pecahnya suara di PDIP akibat kehadiran Gibran.
Ia mengatakan kini PDIP terbagi menjadi dua pendukung, struktural dan kultural.
Struktural merupakan pendukung yang setia dengan Achmad Purnomo, sedangkan kultural pendukung yang setia dengan Jokowi dan Gibran.
"Sementara pada saat yang sama, kalau skenario itu yang berjalan, apa yang terjadi dengan PDIP," kata Rico.
"PDIP ini sekarang sudah terbelah menjadi dua, satu pemilih struktural, yang satu lagi pemilih kultural."
"Pemilih struktural, mereka yang memilih jajaran elit tokoh-tokoh PDIP secara pengurus, mereka itu adalah pemilih yang setia kepada Pak Purnomo, setia kepada Pak Teguh."
"Tapi juga ada pemilih kultural yang muda-muda, mereka yang setia kepada Pak Jokowi sebagai figur, setia juga kepada Gibran," tambahnya.
Rico menjelaskan hasil akhir kontestasi Pilkada 2020 di Kota Solo ada di tangan PDIP.
"Kuncinya ada di PDIP, kalau PDIP say (mengatakan) ok, dia bisa menemukan formula, mungkin pilkada bisa kita katakan relatif selesai," terangnya.
Video dapat dilihat di menit 14.50:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung Malik)