TRIBUNWOW.COM - Bulan Ramadan kali ini akan menjadi berbeda dari Ramadan sebelumnya.
Saat ini untuk pertama kalinya, umat muslim di seluruh dunia harus merelakan tidak bisa beribadah bersama karena adanya pandemi Virus Corona (Covid-19).
Menanggapi adanya pandemi Covid-19, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi telah memberikan sejumlah anjuran terkait berpuasa di tengah pandemi.
• 10 Ucapan Selamat Puasa Ramadan 2020/1441 H, Cocok Dibagikan Lewat WhatsApp, Twitter, IG, FB
Dikutip TribunWow.com dari akun Facebook resmi Kementerian Agama (Kemenag) @KementerianAgamaRI, awalnya pemerintah telah menetapkan Jumat (24/4/2020) sebagai awal bulan Ramadan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Fachrul Razi lewat Telekonferensi Pers Hasil Sidang Isbat, Kamis (23/4/2020).
"Karenanya akhirnya kami dengan suara mutlak mengatakan bahwa awal Ramadan 1441 Hijriah jatuh pada esok hari bertepatan dengan hari Jumat tanggal 24 April 2020," ucap Fachrul Razi.
Kemudian Fachrul Razi mengatakan bahwa bulan Ramadan kali ini masyarakat harus bisa menyesuaikan kegiatan selama Ramadan dengan situasi Indonesia yang tengah melawan pandemi Covid-19.
"Ramadan tahun ini, tahun 1441 Hijriah hadir pada saat dunia sedang dilanda Pandemi Covid-19, karenanya banyak hal yang harus kita sesuaikan agar nilai-nilai ibadah kita tidak berkurang, dan penyebaran Covid-19 dapat kita eliminasi," paparnya.
Fachrul Razi lalu memaparkan kegiatan apa saja yang kini tidak bisa dilakukan selama bulan Ramadan karena adanya pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut mulai dari bukber atau buka bersama, yakni acara yang kerap diadakan sepanjang bulan Ramadan, baik oleh perseorangan, maupun masjid.
Ibadah khusus di bulan Ramadan seperti salat Tarawih berjamaah pun kini sudah tak bisa dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Meskipun di tahun ini kita tidak bisa berbuka puasa bersama, Tadarus bersama, Tarawih bersama, dan juga Itikaf bersama di masjid," jelas Fachrul Razi.
Meskipun sudah tidak bisa dilakukan, Fachrul Razi meminta agar para umat muslim tetap meningkatkan keimanan mereka selama bulan Ramadan.
"Namun hal itu tidak boleh mengurangi semangat, dan tekad kita untuk memanfaatkan kehadiran Ramadan bagi peningkatan ibadah kita," ucap Fachrul Razi.
• Niat Salat Tarawih dan Witir Sendiri atau jemaah di Rumah selama Pandemi Virus Corona
Mudik Berpeluang Sebar Virus
Selain kegiatan tersebut, Fachrul Razi juga menyinggung soal ziarah kubur, dan mudik.
Ia menganjurkan agar masyarakat tidak melakukan kedua kegiatan tersebut untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Bahkan tahun ini dianjurkan untuk tidak melakukan ziarah kubur karena akan berpeluang untuk bertemu dengan orang banyak yang sangat mungkin di antaranya ada yang sudah terhinggapi Covid-19," kata Fachrul Razi.
"Kita juga dianjurkan, bahkan dilarang pemerintah untuk mudik."
"Karena mudik berpeluang untuk menyebarkan virus yang tanpa disadari kita bawa pulang dari kota, dan tersebarluaskan di kampung," imbuhnya.
Fachrul Razi kembali menekankan agar masyarakat tetap bisa memanfaatkan bulan suci Ramadan semaksimal mungkin, terlepas dari adanya pandemi Covid-19.
"Dalam situasi ini ibadah puasa harus tetap kita tekuni dengan sebaik-baiknya, sambil tetap menjaga kesehatan, dan daya tahan tubuh," kata dia.
"Karena puasa adalah ibadah wajib untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," sambungnya.
Bahayakah Berpuasa saat Pandemi Corona?
Dikutip dari english.alarabiya.net, Rabu (22/4/2020), dr. Maher Balkis seorang ahli penyakit menular di klinik Cleveland, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab menjelaskan tidak ada halangan bagi umat muslim untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan meskipun ada pandemi Covid-19.
dr. Maher mengatakan berpuasa selama bulan Ramadan tetap aman untuk dilakukan selama mengikuti anjuran-anjuran sesuai penanganan Covid-19.
Anjuran tersebut di antaranya adalah physical distancing, dan selalu menjaga kebersihan tubuh.
“Seharusnya aman bagi orang-orang untuk berpuasa selama bulan Ramadhan asalkan mereka mengikuti pedoman physical distancing dan menjaga kebersihan tangan untuk membantu mencegah terkena infeksi virus,” katanya.
Selama melakukan physical distancing berarti umat muslim harus menghindari segala kegiatan yang melibatkan konsentrasi massa dalam jumlah besar, di antaranya adalah kegiatan berbuka bersama, salat Tarawih berjamaah, dan acara pengajian bersama yang biasa diadakan selama bulan Ramadan.
dr. Maher mengatakan selama ini belum ada riset yang menunjukkan bahwa berpuasa dapat meningkatkan potensi tertular Covid-19.
Namun di sisi lain, dr. Maher tetap menganjurkan bagi mereka yang sakit disarankan agar berkonsultasi ke dokter sebelum menjalankan ibadah puasa.
“Belum ada hasil penelitian tentang dampak puasa terhadap pasien COVID-19," jelasnya.
"Namun, orang yang sakit, terutama mereka yang terkena COVID-19, mungkin dapat mempertimbangkan dari sisi keagamaan untuk membatalkan puasa/tidak menjalankan puasa dengan konsultasi dokter, ” lanjut dr. Maher.
• Jadwal Buka Puasa dan Imsakiyah Ramadan 2020/1441 H untuk Wilayah Aceh dan Sekitarnya
Selanjutnya, dr. Maher membagikan tips untuk meningkatkan daya tahan tubuh saat berpuasa di tengah pandemi Covid-19.
Berikut adalah tips dr. Maher:
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik saat berbuka puasa, dan sahur
Hindari makan berlebihan ketika berbuka, dan sahur
Pilih menu berbuka yang bergizi tinggi, termasuk sayur-sayuran berdaun hijau.
Jauhi makanan-makanan yang mengandung pengawet.
• Tanya Ustaz: Apa Amalan yang Dicontohkan Rasulullah saat Puasa Ramadan di Tengah Wabah?
Simak video berikut ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)