Puasa Ramadan 2020

Tenaga Medis yang Tangani Virus Corona Boleh Tak Puasa Ramadan, PP Muhamaddiyah: Ganti Hari Lain

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

TRIBUNWOW.COM - Puasa Ramadan 2020 sebentar lagi akan tiba.

Seluruh umat muslim wajib melaksanakanna, kecuali orang-orang yang dianggap boleh tidak berpuasa, seperti orang sakit, haid, ibu hamil dan menyusui, lansia hingga musafir.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut petugas medis yang menangani Virus Corona boleh tidak berpuasa.

Namun, wajib menggantinya di hari lain.

Tanya Pak Ustaz: Apakah Membersihkan Kotoran Telinga dan Hidung Bikin Puasa Ramadan Batal?

"Bagi tenaga kesehatan yang bertugas dan memerlukan stamina kuat yang apabila berpuasa ada masalah, maka dapat tidak berpuasa dan mengganti di waktu lain," kata Haedar kepada Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Menurut Haedar, langkah-langkah tersebut dapat diambil mengingat saat ini masyarakat tengah menghadapi situasi darurat pandemi.

Haedar pun menyampaikan sejumlah imbauan untuk umat Islam menjalankan ibadah Ramadhan di tengah wabah Covid-19.

Ia meminta masyarakat untuk tidak memaksakan salat tarawih di masjid.

Tarawih disarankan di rumah, baik sendiri maupun berjemaah dengan anggota keluarga. Disarankan pula untuk tak beriktikaf di masjid.

Diimbau untuk iktikaf di rumah dengan tetap khusyuk. Selain itu, berbuka puasa juga disarankan untuk tak dilakukan di masjid, tetapi cukup di rumah masing-masing.

"Jika memiliki kelebihan rezeki digunakan untuk bantu sesama yang terdampak Covid-19," ujar Haedar. 

Haedar juga meminta supaya tidak ada kegiatan ceramah atau lainnya di masjid, dan dapat diganti dengan ceramah secara daring.

Kumandang azan dan ikamah, kata Haedar, dapat diselenggarakan di masjid hanya untuk penanda waktu shalat wajib lima waktu.

Tanya Pak Ustaz: Apakah Suami-Istri Boleh Berhubungan Intim di Malam Hari di Bulan Puasa Ramadan?

Tapi, diimbau untuk tidak untuk shalat berjamaah di masjid tersebut.

Terakhir, demi mencegah semakin meluasnya wabah, masyarakat diwanti-wanti untuk tak mudik Lebaran.

"Demi cegah kedaruratan dan untuk kemaslahatan semua, tidak perlu mudik Lebaran. Mudik dapat diganti dengan komunikasi daring yang hangat dan penuh persaudaraan," kata Haedar.

Haedar mengatakan, upaya-upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama.

"Ikhtiar dan doa terus sama-sama kita lakukan. Semuanya memerlukan kesdaran bersama," kata dia. (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PP Muhammadiyah: Tenaga Medis yang Bertugas Boleh Tak Puasa, Ganti di Hari Lain"