TRIBUNWOW.COM - Tidak sedikit masyarakat yang menginginkan adanya rapid test di tengah pandemi Virus Corona.
Hal itu dilakukan untuk memastikan diri supaya bisa terhindar dari penyebaran Virus Corona.
Rapid test atau tes cepat Virus Corona kali ini bisa Anda dapatkan secara gratis.
Dilansir TribunWow.com, perusahaan asuransi Alianz bekerja sama dengan Halodoc menggelar rapid test secara gratis untuk semua masyarakat secara umum, khususnya untuk warga DKI Jakarta.
• Wanti-wanti soal Perppu Virus Corona, Refly Harun: Ada Impunity terkait Penggunaan Uang Negara
Kepastian tersebut disampaikan oleh Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia, Karin Zulkarnaen dalam acara Sapa Indonesia Pagi yang tayang di Youtube KompasTV, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sebagai bukti kepedulian dengan kondisi Indonesia yang sedang menghadapi Virus Corona.
Karin Zulkarnaen mengatakan ada dua tempat yang disediakan oleh Alianz, yakni di Kemayoran Jakarta Pusat dan Cilandak Jakarta Selatan.
Untuk pelaksanaannya sudah dimulai sejak Senin (20/4/2020) dan akan berlangsung selama satu minggu sampai Sabtu (25/4/2020).
"Alians beserta rekan halodoc menggelar acara rapid test gratis yang dimulai dari hari Senin hingga Sabtu minggu ini di dua lokasi, di Kemayoran dan Cilandak," ujar Karin Zulkarnaen.
"Program ini kami lakukan adalah bukti kepedulian dari alians Indonesia melalui yayasan Alians peduli agar kami bisa memberikan akses terhadap rapid test bagi masyarakat secara umum di Jakarta," jelasnya.
Menurutnya, antisias warga untuk mengikuti rapid test dari Alianz tersebut sangat tinggi.
Untuk caranya yaitu bisa dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc.
Dalam aplikasi tersebut peserta bisa memilih waktu yang tepat untuk melakukan rapid test.
• Bandingkan dengan Gus Dur, Rizal Ramli Kritik Jokowi di ILC: Memerintah Pakai Aturan, Bukan Imbauan
"Sudah ribuan warga Jakarta yang mendaftarkan diri melalui aplikasi halodoc bagi warga, siapapun itu, bukan hanya nasabah Alians, masyarakat publik bisa mendaftarkan diri dan memilih waktu-waktu yang sudah disediakan di aplikasi tersebut," ungkap Karin Zulkarnaen.
Kemudian untuk pelaksanaanya, Karin Zulkarnaen menjelaskan dilakukan dengan cara drive thru, sehingga tidak membutuhkan waktu lama.
Peserta hanya akan diambil sampel darah.
Sedangkan untuk hasilnya bisa diketahui melalui aplikasi tersebut.
"Kemudian rapid test ini dilakukan dengan metode drive tru, jadi bisa menggunakan kendaraan mobil, motor, atapun bisa juga dengan berjalan kaki pada dua lokasi tersebut," bebernya.
"Kemudian nanti akan diambil sampel darah, jadi nanti hasil juga akan dikirim kepada peserta rapid test tersebut," pungkasnya.
• Rizal Ramli Lontarkan Maaf pada Jokowi di Acara ILC: Kamu Tidak Lakukan Strategi yang Benar
Simak videonya:
Evaluasi Pandemi Corona, Jokowi Singgung Tes Masif, dan Jaminan Tak Tutupi Data
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan lima poin penting terkait penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
6 poin tersebut membahas mulai perintah pelaksanaan tes masif, hingga respon Jokowi soal kecurigaan orang-orang yang menuduh pemerintah menutupi data seputar kasus Covid-19 di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat mengadakan Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Istana Merdeka, Senin (20/4/2020).
Dikutip dari YouTube Sekreatariat Presiden, Senin (20/4/2020), berikut ini adalah lima poin yang disampaikan oleh Jokowi.
1. Imbauan Tes Masif
Pertama Jokowi mengigatkan kepada seluruh pemerintah daerah agar terus menyadari betapa pentingnya melakukan tes masif guna menekan penyebaran Covid-19.
"Saya ingin agar ditekankan kepada seluruh provinsi kabupaten, dan kota mengenai pentingnya pengujian sampel secara masif," kata Jokowi.
"Kemudian diikuti dengan pelacakan yang progresif, dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat."
"Tiga hal ini yang harusnya terus menerus ditekankan kepada seluruh daerah," lanjutnya.
Jokowi ingin agar pemerintah daerah bisa bergerak lebih agresif untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat," tegasnya.
• Rocky Gerung Bandingkan Kepemimpinan Jokowi dengan Donald Trump: Presiden Indonesia Diganggu Terus
2. Telemedicine
Selanjutnya, Jokowi menyinggung soal telemedicine.
Telemedicine sendiri merupakan cara dimana tenaga medis dapat memberikan konsultasi kepada pasien tanpa perlu bertatap muka langsung.
Melalui cara tersebut kontak langsung antara tenaga medis, dan pasien dapat dikurangi, serta ikut menurunkan potensi penyebaran Covid-19.
Jokowi mengapresiasi langkah tersebut, dan ingin agar terus dipraktikan oleh seluruh tenaga medis.
"Kemudian yang kedua saya juga sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis menggunakan teknologi, dan ini saya kira lebih diperbesar, yaitu telemedicine, agar ini terus ditingkatkan jumlahnya," jelas Jokowi.
"Sehingga kontak antara pasien, dengan dokter bisa dikurangi," imbuhnya.
3. Solusi RS Rujukan Penuh
Ketiga, Jokowi juga menyinggung soal solusi mengatasi rumah sakit rujukan yang kelebihan kapasitas.
Ia ingin agar manajemen rumah sakit-rumah sakit rujukan dibenahi, dan merawat pasien dengan gejala berat terlebih dahulu.
"Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul, mana yang sedang, dan ringan, mana yang berat, mana yang memerlukan penanganan yang lebih," kata Jokowi.
• Serukan Solidaritas di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi: Obat Corona Belum Ada, Temukan Solusi Lokal
4. Tak Pernah Sembunyikan Data
Ia lalu menjawab tudingan mengenai adanya kecurigaan pemerintah menutupi data pandemi Covid-19.
Jokowi memastikan data terbuka untuk siapapun yang ingin mengakses.
"Sistem, data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak," ujar Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu tegas mengatakan komitmennya terkait keterbukaan data.
Ia tak ingin ada pihak yang curiga bahwa pemerintah menyembunyikan data soal pandemi Covid-19.
"Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini mentup-nutupi," kata Jokowi.
Dengan nada bicara yang lebih tinggi dari biasanya, Jokowi memastikan pemerintah tidak pernah berniat menutupi data seputar pandemi Covid-19.
"Tidak ada sejak awal kita ingin menutupi masalah-masalah yang ada," tegasnya.
5. Distribusi Logistik Lancar
Kemudian RI 1 lanjut membahas soal pengiriman bantuan, dan distribusi logistik kepada masyarakat terdampak Covid-19.
"Pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi itu betul-betul tidak ada hambatan di lapangan," jelasnya.
Jokowi ingin sebelum Ramadan kebutuhan masyarkat telah tercukupi dengan baik.
"Stok pangan cukup, pastikan agar kita memasuki bulan Ramadan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan," kata dia.
6. Bansos Tepat Sasaran
Presiden Jokowi lanjut menjelaskan soal bantuan sosial (Bansos)
Awalnya ia mengatakan bahwa pengiriman bantuan sosial telah dimulai Senin (20/4/2020) pagi.
Daerah pertama yang disasar adalah DKI Jakarta, baru kemudian Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan baru masuk ke daerah lainnya.
Ia juga berpesan agar bantuan yang dikirim oleh pemerintah sampai kepada pihak yang membutuhkan.
"Saya ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu betul-betul tepat sasaran, ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan," kata Jokowi.
"Sehingga barang-barangnya bisa diterima oleh penerima dengan baik, dan sekali lagi bisa benar tepat sasaran," tandasnya.
• Pakar Sebut PSBB Tak Bisa Putus Mata Rantai Virus Corona: Untuk Tenaga Medis Menarik Napas
Simak videonya mulai menit awal:
(TribunWow/Elfan Nugroho/Anung)