TRIBUNWOW.COM - Seorang epidemiologis asal Inggris, Roger Saunders mengaku terjebak tak bisa pulang dari Indonesia akibat wabah Virus Corona.
Roger Saunders mengaku sempat sakit flu berat meski belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi.
Hal itu diungkapkan Roger Saunders saat menjadi narasumber dalam acara Hot Indonesia tvOne yang tayang pada Minggu (19/5/2020).
• Soal Transparansi Data Corona Indonesia, Epidemiologis Inggris: Hati-hati saat Anda Lihat Semuanya
Roger Saunders mengatakan dirinya ke Indonesia pada akhir Desember.
Sebelum ke Indonesia sempat melakukan vaksin flu tahunan.
"Benar saya tiba di sini lalu sebelum meninggalkan Inggris saya melakukan vaksinasi flu tahunan."
"Setelah saya berada di sini beberapa hari dan pada Tahun Baru saya tidak bisa berbicara, suaraku hilang sama sekali," cerita Rogers.
Kemudian, ia mengatakan bahwa diirnya hanya melakukan perawatan seperti orang biasa.
"Dengan suhu tinggi dan saya berpikir, astaga saya mengalami flu berat dan sepertinya sangat berat."
"Tapi saya mengistirahatkan diri saya lakukan hal yang biasa dilakukan jika saya terserang flu berat," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa suhu tubuh yang panas disebabkan karena tubuh belum dapat menerima sesuatu yang janggal yang baru saja masuk ke tubuh manusia, misalnya bakteri atau virus.
Sehingga, ia hanya mengosumsi obat penurun panas.
• Viral Foto Petugas Pemakaman Pakai APD Lengkap Antar Jenazah Covid-19 Seberangi Sungai di Solok
"Saat suhu tubuh Anda tinggi, maka tubuh mengenali sesuatu yang janggal dan tidak disukai."
"Maka saya minum Panadol dan mengistirahatkan diri, saya minum 500 ml gram setiap empat jam," lanjutnya.
Selain demam, Rogers mengatakan juga sempat terserang batuk kering.
Meski demikian, ia menduga itu hanya penyakit flu tahunan yang menyerang semua orang.
"Keluar keringat dan lalu batuk mulai berkembang, batuk kering."
"Saya merawatnya seperti setiap kali terserang batuk tiap tahunnya jangan lupa setiap tahun kita akan terserang batuk dan demam. Maka Anda mengikuti prosedur standar yang ada," jelasnya.
Rogers dengan tegas mengatakan dirinya sembuh tanpa bantuan para dokter.
Bahkan, ia mengaku turut membantu beberapa orang yang juga sakit di hotel tempat ia menginap.
Rogers mengatakan dirinya bisa membantu mereka dengan obat yang ia bawa.
• Cegah Penyebaran Covid-19, WHO Rilis Rekomendasi Terbaru soal Kegiatan selama Puasa Ramadan
"Ya akhirnya saya menyembuhkan banyak orang di hotel tempat saya menginap."
"Karena saat bepergian saya selalu membawa obat-obatan, " kata Rogers.
Meski demikian, karena obat yang dibawa terbatas maka ia menyarankan orang yang sakit melakukan apa yang ia lakukan hingga akhirnya sembuh.
"Sayangnya saya tidak punya cukup untuk mengobati semua orang," ujar Rogers.
"Namun saya berikan saran apa yang harus mereka lakukan."
"Mereka mengikutinya dan kini berkeliaran di hotel dalam keadaan sehat," kata dia.
Lihat videonya mulai menit awal:
Bicara soal Transparansi Data Virus Corona di Indonesia
Pada kesempatan yang sama, Roger juga menilai langkah pemerintah dalam mengatasi Virus Corona di Indonesia sudah tepat.
Ia juga sempat membahas masalah transparansi data Virus Corona di Indonesia.
• Dampak Virus Corona, Satu Keluarga di Banten Kelaparan: Dua Hari Tidak Makan, Belum Ada Bantuan
Roger Saunders mulanya mengatakan bahwa pandemi memang biasanya mengejutkan banyak orang.
Selain itu, pandemi juga membuat semua orang tak siap.
"Kasus khusus ini yang Anda bisa sebut pandemi sangat mengejutkan setiap orang dan tak ada orang yang siap," kata Rogers.
Namun, Rogers merasa pemerintah sudah mengambil keputusan yang tepat dengan sesuai imbauan WHO.
"Namun pemerintah Anda mengambil langkah yang masuk akal mengikuti kriteria dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)."
"Hal itu harus dilanjutkan dengan isolasi," lanjutnya.
Lalu, ia sempat menyinggung data yang sempat ditanyakan oleh Pengamat Politik, Sandrina Malakiano.
• Cegah Penyebaran Covid-19, WHO Rilis Rekomendasi Terbaru soal Kegiatan selama Puasa Ramadan
Menurut Rogers, jika memang ingin melihat data yang sebenarnya harus hati-hati.
Pasalnya, data yang asli bisa saja membuat orang syok.
"Sederhananya jika Anda memerhatikan statistik, waspadalah."
"Karena statistik mungkin tidak memberitahu yang ingin Anda ketahui," ucap dia.
Sehingga, ia mengingatkan kembali ke Sandrina mengenai soal data statistik terkait Virus Corona di Indonesia.
"Saya mengajar statistik di sebuah universitas, saya ingatkan bahwa Anda harus hati-hati saat Anda melihat keseluruhannya," imbaunya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)