TRIBUNWOW.COM - Ketua RT 03, RW 14 Selembaran, Jaya, Kosambi di Tangerang, Irwanto dengan tegas mengungkap masalahnnya di depan sang Bupati Ahmed Zaki Iskandar terkait masalah bantuan sosial.
Hal itu terjadi di acara iNews yang tayang pada Sabtu (18/4/2020).
Mulanya, Ahmed Zaki menjelaskan bahwa Ketua RT bisa mengajukan nama-nama yang dianggap kurang mampu hingga berhak menerima bantuan sosial.
• Ganjar Pranowo Singgung Media yang Soroti Kurangnya APD di RSUP Kariadi: Agar Tidak Terlalu Keruh
Nantinya, Dinas Sosial yang menyeleksi lagi siapa yang benar-benar menerima bantuan.
Namun, Irwanto merasa hal itu justru membuatnya semakin bingung.
"Jadi oleh pihak dari Dinas Sosial nanti kita akan verifikasi lagi," kata Ahmed Zaki.
"Pak Bupati saya boleh menyampaikan sesuatu? Justru begini Pak Bupati, apabila verifikasi dilakukan oleh orang kelurahan atau mungkin lebih di atasnya itu malah jadi dilema buat kami," jawab Irwanto.
Pasalnya, pihak berwenang dari lapisan bawah seperti RT yang lebih mengetahui kondisi keluarga yang tak mampu atau tidak.
"Mereka tidak akan tahu kondisi bahwa, kondisi yang sebenarnya, apa mereka tahu?"
"Kami lah yang tahu bahwa itu keadaan mereka," ujar Irwanto.
Lalu, Irwanto dengan sabar menjelaskan lagi bahwa para RT bisa menyetorkan data ke kelurahan hingga nantinya Dinas Sosial akan mendatangi warga-warga yang didata tersebut untuk dilakukan seleksi.
• Viral Curhatan Ketua RT Mengaku Difitnah Korupsi Bantuan Corona: Mereka Hanya Dengar Pidato Presiden
"Betul kan namanya dari Pak Irwanto ya kan nama-namanya kan dari Pak Irwanto kita nanti akan turun, turun ke Pak Irwanto ketemu, mana kira-kira tunjukkin rumahnya yang mana ya."
"Kemudian kondisinya seperti apa, nah ini jadi di saat-saat seperti ini, jangan terlalu mudah memutuskan sesuatu," jelas Ahmed Zaki.
Ia melanjutkan, pihaknya akan melibatkan berbagai macam elemen untuk menyeleksi lagi data yang sudah diberikan.
"Sudah serahkan pada kami, biar nanti kami yang kerja, kita bisa panggil juga teman-teman, anak-anak mahasiswa kemudian bisa juga panggil dari berbagai macam elemen yang bisa ikut membantu dan mendata memverifikasi mereka."
"Yang penting nama-nama yang diajukan itu sesuai dengan kriteria-kriteria yang sudah diberikan," kata Ahmed Zaki.
Lalu, Irwanto memprotes lagi pasalnya saat ia mendatangi kelurahan dan kecamatan, mereka tidak menjelaskan seperti yang diungkapkan oleh sang Bupati.
"Bener pak, bapak kan menyampaikan seperti itu tapi kan kemarin sudah data harusnya pihak kelurahan, pihak kecamatan sudah pak."
"Sudah pak kami terima data dari Bapak nanti kami verifikasi ulang, seharusnya kan seperti itu," ujar Irwanto.
"Sebetulnya dari pihak kecamatan sudah saya telepon," jawab Ahmed Zaki.
• Tak Alami Gejala Virus Corona, WNI di India Diberi Obat-obatan Dosis Tinggi: Tak Sesuai Prosedur
Lalu, Irwanto mengatakan bahwa kelurahan dan kecamatan justru hanya mengatakan akan memberikan bantuan kepada 20 keluarga saja.
Akibatnya, dengan tegas Ahmed Zaki akan memanggil Kepala Desa maupun Camat tersebut.
"Tapi kemarin kenyataanya berbeda, kenyataanya ini cuma 20 itu bagaimana, saya juga bingung di lapangan," kata Irwanto lagi.
"Sudah nanti saya panggil Kepala Desanya dan Camatnya sudah semuanya. Jadi masukin saja 137 nanti itu biar kami yang seleksi lagi," balas Ahmed Zaki.
Lalu, Irwanto meminta lagi agar hal yang ia keluhkan itu juga diwujudkan pada RT-RT lain.
"Dan termasuk para RT lainnya juga gitu ya pak," pinta Irwanto.
Lihat videonya mulai menit ke-6:46:
Merasa Difitnah Korupsi Bansos
Ketua RT 03, RW 14 Selembaran, Jaya, Kosambi di Tangerang, Irwanto mengungkap ceritanya terkait bantuan sosial Virus Corona.
Irwanto sempat mengungkapkan keluh kesahnnya di media sosial hingga viral.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Officiall iNews pada Sabtu (18/4/2020), Irwanto mulanya menjelaskan soal perintah untuk mendata warga kurang mampu.
• Kementerian Agraria Potong Anggaran Rp 1,9 Triliun demi Corona, Sofyan Djalil: Kita Harus Selamatkan
Hal itu dilakukan sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh petunjuk kelurahan.
"Baik Bu, yang terjadi saat ini, kami diperintahkan untuk mendata, mendata masyarakat kita, di lingkungan RT itu yang sesuai dengan kriteria dilakukan, atau diberikan lewat selebaran kelurahan."
"Dan itu lantas kita lakukan semua warga yang berhak baik itu kontrakan yang tidak pulang kampung karena mereka punya hak untuk bantuan tersebut," jelas Irwanto.
Dari pendataan yang dilakukan terdapat 137 keluarga yang berhak menerima bantuan.
Namun, dirinya terkejut ketika kecamatan menjelaskan bahwa hanya 20 keluarga yang berhak menerima bantuan sosial.
"Begitu kami data itu totalnya lebih kurang 137 yang berhak menerima bantuan sesuai kriteria."
"Tapi nyatanya begitu kami laporkan ke pihak kelurahan, kelurahan menjawab kembali ada perintah dari kecamatan bahwa kuotanya 20 per RT," ungkapnya.
Akibatnya ia merasa bingung dengan masalah itu.
• Media Asing Soroti Tradisi Ramadan Indonesia yang Berubah di Tengah Pandemi Virus Corona
"Jadi saya bingung dan semua rekan-rekan RT juga serba bingung, yang mana dan bagaimana ini sebenarnya," sambungnya.
Sementara itu, warga yang sudah terlanjut terdata merasa sudah yakin akan mendapatkan bantuan.
Mereka hanya mengacu pada pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
"Sedangkan KK kita sudah kita kumpulkan, warga taunya KK yang sudah kita ambil akan mereka pikir sudah mendapatkan hal itu karena mereka hanya mendengar dari pidato Bapak Presiden, Pidatonya Bapak Zaki sebagai Bupati Tangerang," jelas Irwanto.
"Nah mereka mengacu dari situ, 'kami berhak untuk dapat'," imbuhnya.
Akibatnya, para Ketua RT di Kecamatan Kosambi bingung.
"Jadi saya, kita, khususnya para RT di Kecamatan Kosambi dan saat ini sangat-sangat dilema."
"Bahkan sebelum itu dicairkan ini saja sudah menjadi beban hati buat kami semua para RT karena," ucapnya.
• Bahas Pemaparan Erick Thohir soal Mafia Alat Kesehatan, Arya Sinulingga: Parah, Terlalu Sibuk Dagang
Tak hanya itu, warga juga menuduhnya hal yang tidak-tidak karena masalah tersebut.
"Mereka bilang kalau memang hanya 20, bagi keluarga RT saja, itu jawaban mereka."
"Ini dia bilang tebang pilih, padahal kami sendiri juga bingung yang mana yang harus didulukan," ceritanya.
Irwanto membenarkan bahwa dirinya juga sempat difitnah menggelapkan uang yang bukan miliknya.
"Pak Irwanto benar Anda difitnah katanya, dalam tanda kutip memakan uang bantuan gitu pak," tanya presenter.
"Oh betul bu, selama ini kalau pembagian itu sifatnya minim yang terjadi di wilayah kami khususnya pasti kalimat itu akan terlontar."
"Bahkan kalau diikuti hati saja kita sudah tidak ketahan bu," jawab Irwanto membenarkan. (TribunWow.com/Mariah Gipty)