TRIBUNWOW.COM - Sembuh dari Corona, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengungkapkan gejala awal yang dirasakannya saat terjangkit Covid-19.
Ia mengaku merasa mual, lemas, namun tidak sesak napas.
Mulanya, Bima Arya menyebut ada dua kemungkinan ia bisa terpapar Virus Corona.
Pertama virus tertular ketika dirinya, istri, dan sejumlah pegawai Pemerintah Kota Bogor melakukan kunjungan ke Turki dan Azerbaijan beberapa waktu lalu.
• Waspada Gejala Ringan-Berat Virus Corona, Simak Ciri-ciri Orang Terjangkit Covid-19 dari Kemenkes
"Tetapi faktanya hanya dua orang ikut serta dalam kunjungan yang terpapar positif."
"Sedangkan anggota lain dalam rombongan tidak apa-apa, termasuk istri saya negatif. Saya agak ragu kalau terpapar di Turki," ujar, dikutip dari channel YouTube KompasTV, Kamis (16/04/2020).
Bima Arya melanjutkan, kemungkinan selanjutnya virus tersebut terpapar saat dirinya berada di dalam perjalanannya pulang dari Turki ke Tanah Air dengan pesawat .
"Atau mungkin dari interaksi dengan orang-orang yang ada di sekitar saya, setelah dua hari kedatangan saya di Indonesia," imbuhnya.
Tepat pada hari Kamis tanggal 19 Maret 2020 lalu, Bima Arya dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil tes swab yang telah dilakukan.
Semenjak itu, dirinya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.
Dalam perbincangan dengan Aiman Witjaksono, Bima Arya meluruskan informasi terkait gejala klinis Covid-19 di tubuhnya.
Ia menjelaskan dia bukan termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG) ketika itu.
"Sebetulnya bukan tanpa gejala, ada gejala tapi ringan."
"Gejalanya mungkin yang pernah merasakan demam berdarah agak mirip seperti itu."
"Mual, lemas, kehilangan nafsu makan, sedikit batuk tapi nggak demam. Alhamdulillah tidak sesak napas," urainya menggambarkan kondisinya ketika itu.
• Hati-hati Gejala Baru Virus Corona, Tak Bisa Cium Bau hingga Kulit Merah dan Gatal-gatal
Cerita selama di rumah sakit
Setelah dinyatakan positif, Bima Arya mendapatkan perawatan di RSUD Kota Bogor selama 22 hari lamanya.
Menurutnya selama berhari-hari di rumah sakit merupakan hal yang tidak bisa terlupakan di kehidupan Bima Arya.
"Mulai hari pertama hingga 22 hari selanjutnya, saya diuji dengan sesuatu yang luar biasa, bagi saya ini tidak terlupakan," ucapnya.
Bima Arya mengaku selama di ruang isolasi merasakan berbagai keterbatasan.
"Saya berada di ruangan berukuran 3x7 meter, hanya ada satu tempat tidur dan satu rak di sebelah saya. Kemudian ada kursi dan meja, meja untuk saya makan dan untuk saya menulis, hanya seorang diri."
"Dan hanya berinteraksi dengan dokter visit 1 kali sehari pada jam 8 atau 9 pagi."
"Kemudian ada suster secara rutin, mungkin datang 5 kali sehari untuk mengecek tensi darah, kemudian saturasi, tekanan darah untuk memastikan perkembangan saya."
"Dua hari sekali di ambil cek sampel darah. Dan sesekali menikmati cahaya matahari yang menerobos dari jendela rumah sakit," ucapnya menceritakan.
• Makamkan Puluhan Korban Corona, Sopir Mobil Jenazah Menangis di Mata Najwa: Kami Juga Punya Keluarga
Bahagia saat isolasi mandiri di rumah
Kabar baiknya, sejak Sabtu (11/4/2020) Bima Arya setelah menjalani perawatan berhari-hari, ia diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya dengan pertimbangan tidak terlihatnya gajala-gejala klinis Covid-19.
Namun Bima Arya tetap diminta melakukan isolasi secara mandiri di rumahnya.
Serta masih melakukan pembatasan untuk berinteraksi dengan penghuni rumah lainnya.
Bima Arya mengaku sangat bahagia bisa kembali dan bertemu dengan keluarganya.
"Saya sangat happy, rileks dan juga menyenangkan, kalau di rumah sakit terdapat keterbatasan," katanya membandingkan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ciri dan Gejala Corona yang Dirasakan Bima Arya: Mirip DBD, Mual dan Lemas, Namun Tak Sesak Napas