Terkini Daerah

Fakta Patung Dewa di Kelenteng Kwan Sing Bio Runtuh, Dibangun Pakai Anggaran Rp 1,5 M, Tak Ada Tanda

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi depan kelenteng yang ditutup (kiri), tampak polisi belum bisa masuk ke lokasi, Kamis (16/4/2020). Dan capture video patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen di kelenteng Kwan Sing Bio runtuh, Kamis (16/4/2020)

TRIBUNWOW.COM - Peristiwa runtuhnya patung Kong Co Kwan Sing Tee Koen membuat publik heboh.

Diketahui, patung dewa setinggi 30 meter di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban itu ambruk pada Kamis (16/4/2020), sekitar pukul 10.00 WIB.

Patung yang dibuat pada tahun 2016 itu diketahui diresmikan oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan pada tahun 2017, dan diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.

Jadwal dan Materi Live Streaming TVRI Belajar dari Rumah bagi Siswa SMA/SMK, Mulai Pukul 10.00 WIB

Pembangunan dewa perang di Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar.

Pacca-roboh, patung dewa perang di Klenteng Kwan Sing Bio hanya menyisakan kerangka beton yang masih berdiri tegak.

Klenteng ditutup

Robohnya patung dewa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena klenteng tersebut ditutup selama pandemi untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Saat ini, lokasi masuk klenteng masih ditutup.

Dilansir Surya.co.id, pihak kemanan yang berjaga mengatakan penutupan atas perintah atasan.

Tak hanya pengunjung. Bahkan petugas kepolisian pun belum diperkenankan masuk melakukan penyelidikan.

Hak tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Tuban, AKB Geng Wahono.

Menurutnya saat mendengar laporan robohnya patung dewa raksasa, anggotanya segera bergerak ke lokasi.

Namun demikian, petugas tidak diperbolehkan masuk ke area lokasi patung runtuh.

Petugas hanya berada di luar kelenteng, karena pagar masuk masih ditutup berdasarkan perintah pengurus.

"Kita tidak boleh masuk, masih ditutup," ujar Geng.

Kapolsek menambahkan, tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, hanya material patung saja yang runtuh.

"Korban jiwa nihil," ungkap perwira pertama tersebut.

Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung tersebut.

"Entah itu karena material badan patung yang sudah banyak bercampur dengan air dan terjadi endapan atau apa, sehingga terus rontok, itu yang masih kami dalami," ujar dia.

Tidak ada tanda apa-apa

Mengutip dari Surya.co.id, Endang salah satu warga sekitar mengaku mendengar suara yang sangat keras saat patung roboh.

"Ada seperti suara angin, tiba-tiba langsung brughhh, seperti pesawat jatuh," kata Endang (59), warga Kelurahan Latsari, Tuban, saat menceritakan bangunan patung Kong Co roboh.

Kisah Viral Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk 5 Anaknya: Bisa Makan Saja Beruntung

Sementara saksi lain Jaman (55) menceritakan tidak ada tanda apa-apa dan patung dewa tiba-tiba saja roboh.

Ia mengatakan material patung yang roboh tidak sampai menimpa permukiman warga sekitar.

"Patung runtuh di dalam kelenteng saja, tidak sampai menimpa rumah warga," ujar Jaman yang tinggal di belakang kelenteng.Polisi yang mendatangi lokasi kemudian memagari sekitar patung dengan police line. (Kompas.com/Hamzah Arfah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Patung Dewa Raksasa yang Roboh di Tuban, Dibangun Tahun 2016 dengan Anggaran Rp 1,5 M"