Virus Corona

Harimau dan Hewan Peliharaan Dilaporkan Positif Virus Corona, Virolog: Covid-19 Hanya Untuk Manusia

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Virus Corona

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah hewan dilaporkan terjangkit Virus Corona, hal ini terbukti dari hasil tes yang menunjukkan hasil positif.

Menurut para ahli, virus ini hanya dapat menular antar manusia, namun baru-baru ini muncul kasus positif yang berasal dari hewan.

Sejumlah peneliti dari berbagai negara telah menganalisis mengenai kemungkinan menularnya virus tersebut ke hewan, namun hingga kini, belum ada hasil yang jelas mengenai alur penularan tersebut.

Seekor Harimau di AS Positif Virus Corona, Diduga Tertular Penjaga Kebun Binatang

Dikutip dari Kompas.com, Senin (13/4/2020), beberapa hewan yang dilaporkan terjangkit Virus Corona tersebut adalah seekor harimau, anjing, dan kucing.

Harimau yang terbukti terjangkit Virus Corona tersebut adalah penghuni Kebun Binatang Bronx, Amerika Serikat.

Harimau berusia 4 tahun bernama Nadia tersebut menjalani tes Virus Corona dikarenakan menunjukkan gejala yang konsisten dengan penyakit tersebut.

Kepala dokter hewan Kebun Binatang Bronx, Paul Calle, menjelaskan bahwa hal ini menjadi suatu penemuan yang mengejutkan karena ia tidak menyangka bahwa Covid-19 bisa ditularkan ke hewan.

"Ini adalah pertama kalinya, sepengetahuan kami, bahwa seekor binatang (liar) sakit karena Covid-19 dari seseorang," ujar Paul.

"Ini satu-satunya hal yang tidak masuk akal," imbuhnya.

Harimau tersebut diduga terjangkit Virus Corona karena tertular oleh penjaganya yang sudah terpapar virus tersebut namun tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).

Sebelum harimau, seekor anjing di Hongkong juga dilaporkan teridentifikasi positif terjangkit Virus Corona.

Anjing di Hong Kong Terjangkit Virus Corona Tingkat Rendah, Awalnya Tak Miliki Gejala Relevan

Anjing berjenis pomeranian ini menjadi kasus pertama penularan Virus Corona pada hewan.

Anjing berusia 17 tahun tersebut positif terjangkit Virus Corona diduga tertular dari pemiliknya yang telah terinfeksi lebih dahulu.

Ia kemudian dirawat dan dikarantina serta menjalani berbagai jenis pemeriksaan.

Setelah akhirnya dinyatakan negatif, anjing tersebut kemudian dibebaskan namun meninggal 3 hari berikutnya.

Seorang dokter hewan di Hongkong mengatakan bahwa kematian anjing tersebut bisa jadi karena stres dan cemas yang dialami selama menjalani karantina.

Sementara itu, seekor kucing rumah di Provinsi Liege, Belgia juga dikabarkan positif terpapar Virus Corona.

Kucing tersebut dikabarkan menunjukkan gejala seperti diare, muntah, dan gangguan pernapasan.

Sampel mutah dan feses dari kucing tersebut diperiksa di laboratorium kedokteran hewan dan dinyatakan terdapat Virus Corona dari spesimen tersebut.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh FPS Public Health saat konferensi pers tentang laporan harian perkembangan virus corona, Jumat (27/3/2020).

Perwakilan dari tim yang meneliti spesimen kucing tersebut, Profesor Steven Van Gucht, menyatakan bahwa dari sampel yang diteliti, kucing tersebut positif terjangkit Virus Corona.

"Fakultas Kedokteran Hewan di Liege melaporkan bahwa infeksi virus corona telah ditemukan pada kucing," ujar Steven.

Diketahui pemilik kucing tersebut juga telah dinyatakan terinfeksi Virus Corona seminggu sebelumnya, sehingga bukan tidak mungkin kucing tersbeut tertular dari sang pemilik.

Kucing tersebut menjalani perawatan dan karantina, lalu dinyatakan sembuh sembilan hari selanjutnya.

Penjelasan Ahli Virologi

Menanggapai adanya fenomena tersebut, Ahli Virologi drh. Moh. Indro Cahyono menjelaskan bahwa Virus Corona ini bisa menjangkit ke semua makhluk hidup, bahkan ke hewan.

"Virus ini tidak mungkin mengalamai mutasi dalam waktu singkat dan cepat, yang dipermasalahkan adalah hasil dari tes yang menunjukkan respon positif," ujar Indro dalam tayangan iNews Siang, Minggu (12/4/2020).

"Respon positif ini ditunjukkan dari hasil tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang didapat dari tes swab."

"Jika di dalam satu wilayah terjadi wabah, maka hampir sebagian besar makhluk hidup, termasuk manusia dan mungkin bahkan harimau,"imbuhnya.

Ahli Virologi drh. Moh. Indro Cahyono menjelaskan mengenai perbedaan istilah Vektor dan Carrier sebagai pembawa Virus Corona, Minggu (11/4/2020). (YouTube Official iNews)

Indro kemudian menyoroti adanya kemungkinan Virus Corona dapat menginfeksi makhluk hidup lain atau tidak.

"Virus Covid-19 hanya bisa menempel ke reseptor yang ada di manusia sehingga ia hanya akan menimbulkan infeksi kepada manusia saja," jelas Indro.

Dikatakannya bahwa Virus Corona hanya dapat menginfeksi manusia, namun tidak mustahil virus ini menempel ke hewan meskipun tidak mengakibatkan infeksi lebih lanjut.

"Sehingga kepada harimau sangat mungkin didapat hasil PCR positif tapi dia tidak mungkin menular ke harimau," terangnya.

Indro menegaskan bahwa Virus Corona tersebut hanya bisa menginfeksi manusia.

"Covid-19 hanya untuk manusia, dan bahkan untuk manusia kita bisa bagi dua kategori, manusia yang baru pertamakali terkena, atau yang sudah pernah kena namun sembuh dan terpapar lagi," ujar Indro menjelaskan.

Ia kemudian menambahkan bila seseorang baru terkena Virus Corona, maka orang tersebut akan merasakan gangguan kesehatan karena infeksi yang disebabkan virus tersebut.

"Untuk yang baru terkena, maka ia akan menimbulkan sakit, selama paling tidak seminggu kemudian nanti antibodi kita akan keluar dan akan sembuh dalam waktu tujuh sampai 14 hari," kata Indro.

Menurutnya, orang yang sudah pernah terjangkit virus tersebut bisa saja terjangkit lagi, namun tidak akan mengalami infeksi seperti saat awal terjangkit.

Hal ini disebabkan karena sistem imunitas tubuh yang sudah bisa mengenali virus jenis baru tersebut, sehingga bisa menangkal infeksi yang akan terjadi dalam tubuh.

Beda Carrier dan Vektor sebagai Sumber Penularan Virus Corona, Virolog: Vektor Manusianya Sehat

"Dan jika ia sudah pernah kena, maka ia akan memiliki sel memori dan memiliki kekebalan pada Virus Covid-19," jelas Indro.

"Ia masih bisa terkena, tapi sistem kekebalan tubuhnya dia akan melawan," tandasnya.

Meskipun tidak berisiko terkena infeksi, namun orang yang sudah kebal tersebut masih mungkin menjadi pembawa virus.

Ia lalu menjelaskan bahwa manusia yang sudah kebal terhadap virus tersebut namun terkena lagi, tidak akan bisa menjadi sumber penularan bagi orang lain.

"Apakah manusia yang sudah kebal ini akan menularkan lagi ke orang lain? jawabannya tidak, karena kekebalan di dalam tubuh kita sudah menghabiskan virus yang ada di dalam tubuh," ujar Indro.

Meski tidak menjadi sumber penularan karena tidak bisa lagi terinfeksi Virus Corona, namun orang tersebut tetap bisa menjadi pembawa virus.

"Tapi pakaian yang kita bawa, baju, celana, mungkin tangan kita tidak sengaja memegang material-material yang mungkin mengandung virus," jelas Indro.

"Sehingga pada saat kita berjalan dari satu tempat ke tempat lain, maka kita akan membawa virus juga dan bisa punya kemungkinan untuk menularkan ke orang lain," imbuhnya.

Ia lalu menjelaskan bahwa orang yang tidak terinfeksi virus, tetapi membawa virus itu disebut sebagai Vektor.

"Tapi ini istilahnya bukan Carrier, tapi sebagai Vektor, Vektor itu pembawa," jelas Indro.

Indro menjelaskan beda Carrier dan Vektor, yang mana Carrier adalah penular virus dari orang yang terinfeksi virus tersebut.

Namun bila orang itu tidak terinfeksi karena sudah kebal, namun membawa virus secara tidak sengaja di barang atau permukaan tubuhnya, disebut dengan istilah Vektor.

"Kita harus membedakan antara vektor dengan carrier, vektor adalah pembawa sementara manusianya sendiri sehat, jadi badan kita mungkin terbawa, Bisa ditangani dengan mudah dengan mandi dan mencuci baju," tandas Indro.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com/Via)