Virus Corona

Keprihatinan Erlina Burhan soal Bayi PDP di Sultra yang Tewas akibat Tak Ditangani, RS Tak Punya APD

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Erlina Burhan dalam tayangan YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Seorang bayi yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona di Sulawesi Tenggara (Sultra) dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (10/4/2020).

Dilansir TribunWow.com, bayi meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit (RS) dan dikabarkan tak mendapat penanganan apapun dari para tenaga medis.

Nasib malang itu menimpa sang bayi karena rumah sakit tak memiliki stok alat pelindung diri (APD) sehingga tenaga medis tak berani mendekat.

Terkait hal itu, anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Erlina Burhan pun menyampaikan keprihatinannya.

Proses pemakaman jasad bayi PDP Virus Corona oleh keluarga yang ditayangkan kanal YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020). (YouTube Official iNews)

Viral Video Oknum Polantas di Medan Ludahi Mobil yang Dirazia, Modus Pungli Libatkan Warga Sipil

Jokowi Beri Apresiasi pada 4 Komponen yang Telah Berjuang Atasi Virus Corona: Pengorbanan Luar Biasa

Melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020), Erlina Burhan menyebut kejadian itu tak seharusnya terjadi.

"Ini sungguh memprihatinkan ya, memperihatinkan sekali, harusnya tidak boleh tarjadi," ucap Erlina.

Menurut Erlina, setiap pasien berhak mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit.

Namun, di sisi lain tenaga medis disebutnya juga harus dibekali APD selama merawat pasien Virus Corona.

"Karena pertama, pasien harus segera dilayani. Yang kedua, tapi juga petugas kesehatan harus dibekali dengan APD yang cukup," kata Erlina.

"Ini kan merupakan suatu lesson learn ya, jadi pengalaman buat semua orang bahwa distribusi APD yang dikatakan jumlahnya sudah banyak itu harus segera dilakukan."

Saat Jokowi Gabung di Konser Amal Didi Kempot, Beri Sapaan hingga Imbauan Sobat Ambyar: Kita Diuji

Lantas, Erlina mengimbau pemerintah untuk menyediakan APD di semua rumah sakit di Indonesia.

Hal itu disebabkan karena setiap rumah sakit tak bisa memprediksi korban Virus Corona yang perlu ditangani.

"Dan kalau bisa pihak rumah sakit yang merupakan tempat rujukan segera berkoordinasi," ujarnya.

"Karena mungkin APD itu ada di dinas kesehatan belum didistribusikan."

Melanjutkan penjelasannya, ia lantas menyinggung soal rumitnya birokrasi pemerintahan selama penanganan wabah Virus Corona.

Halaman
12