TRIBUNWOW.COM - Pada hari pertama berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan sebuah pesan kepada masyarakat Indonesia.
Pesan tersebut berisi tentang kondisi terkini Indonesia yang sedang dilanda wabah Virus Corona (Covid-19).
Pidato Jokowi ia sampaikan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/4/2020).
• Tanggapi Daerah Lain yang Ingin Terapkan PSBB, Jokowi: Hati-hati dan Jangan Grusa-grusu
Jokowi pada pesan tersebut mulanya menyinggung bagaimana situasi Indonesia kini sedang sulit, dan banyak negara yang juga menghadapi masalah serupa.
Setelah membahas situasi Indonesia, Jokowi kemudian melanjutkan menyampaikan penghargaan, dan rasa terima kasih kepada tenaga medis, aparatur negara, hingga relawan.
Tidak ketinggalan, Jokowi juga berterima kasih atas pengertian masyarakat Indonesia yang patuh untuk tinggal di rumah, dan disiplin mengikuti anjuran pemerintah.
Pidato RI 1 tersebut memiliki gaya yang mirip dengan pidato Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada bulan Maret lalu, yang juga membahas soal wabah Covid-19.
Saat membuka pidato mereka, Jokowi, dan PM Lee Hsien Loong sama-sama menyebutkan, dan mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam perjuangan melawan Covid-19.
Dalam pidato Jokowi, ia menyebutkan mulai dari tenaga medis, hingga relawan yang suka rela berjuang.
Di sisi lain, PM Lee Hsien Loong menyampaikan rasa terima kasihnya mulai dari petugas kesehatan, hingga orang-orang yang memiliki profesi sebagai sopir taksi, dan petugas kebersihan.
Keduanya juga sama-sama memiliki kepercayaan terhadap masyarakatnya untuk bersama-sama menagani Covid-19.
Mereka optimis, dan percaya akan kerja sama antara pemerintah, dan masyarkat dalam menangani wabah Covid-19.
PM Lee Hsien Loong, dan Jokowi juga berterus terang bahwa kondisi negara sedang dalam krisis.
Namun keduanya tetap menyuarakan keyakinan, dan optimis akan mampu melewati rintangan tersebut dengan bantuan masyarakatnya.
Hal yang menjadi pembeda adalah sesekali mimik PM Lee Hsien Loong nampak tersenyum saat menyampaikan pesannya.
Sedangkan di sisi lain Jokowi nampak lebih serius ketika menyampaikan pesannya terkait wabah Covid-19 di Indonesia.
Pada akhir pidato, Presiden Jokowi, dan PM Lee Hsien Loong sama-sama meminta kepada masyarakat mereka untuk bisa terus bersabar, dan berjuang melawan penyebaran Covid-19.
Berikut ini adalah pidato lengkap dari Presiden Jokowi, dan PM Lee Hsien Loong.
Jokowi: Kita Tidak Sendiri
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/4/2020), Presiden Jokowi membuka pidatonya dengan mengulas situasi dunia yang sama gemparnya karena menghadapi Covid-19.
"Saat ini 209 negara di dunia termasuk negara kita Indonesia, sedang menghadapi tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan Indonesia kini memang sedang berada di masa-masa yang sulit.
Dirinya tidak memungkiri banyak warga yang telah berkorban dalam menghadapi wabah Covid-19 ini.
"Masa yang berat bagi kehidupan kita, bahkan pandemi Corona ini telah membawa kesedihan bagi sebagian orang, dan kesulitan bagi banyak orang," kata Jokowi.
"Dan kita semua mengalami perubahan besar dalam kehidupan kita sehari-hari."
• DKI Jakarta Resmi Berlakukan PSBB, Kurungan 1 Tahun dan Denda Rp 100 Juta Menanti Bagi Pelanggar
Apresiasi Tim Medis, hingga Masyarakat
Selanjutnya Jokowi menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat, dan seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam melawan penyebaran Covid-19.
Pertama ia menyampaikan penghargaan kepada pihak tenaga medis.
"Saya sampaikan penghargaan, dan apresiasi yang tinggi, dan terima kasih kepada semua dokter, semua perawat, dan seluruh tenaga medis yang telah berjuang di garis depan," kata Jokowi.
Selanjutnya Jokowi juga mengungkapkan apresiasinya kepada TNI, Polri, dan relawan yang ikut turun langsung ke lapangan, membantu menangani penyebaran Covid-19.
"Atas nama masyarakat, dan negara, saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya, karena apa yang bapak, ibu, dan saudara-saudara lakukan merupakan pengorbanan yang luar biasa, " ucap Jokowi.
Terakhir Jokowi menyampaikan rasa terima kasih atas masyarakat yang bisa mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap berada di rumah selama wabah Covid-19 berlangsung.
"Karena dengan berada di rumah, kita semua telah berupaya memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19, dan artinya telah menyelamatkan banyak keluarga dari virus ini," tuturnya.
• Setelah DKI Jakarta, Jokowi Ingatkan Daerah Lain untuk Tidak Gusrah-gusruh dalam Menetapkan PSBB
Kita Tidak Sendiri
Selanjutnya Jokowi menyuarakan semangat kepada masyarakat Indonesia agar terus berjuang melawan wabah Covid-19.
"Mari kita terus bersama-sama menangani pandemi ini, bergotong-royong, bersatu padu, karena hanya dengan cara kebersamaan ini, kita akan dapat mengatasinya," kata Jokowi.
Ayah Gibran Rakabuming Raka itu menegaskan bahwa Indonesia tidak berjuang sendiri dalam menghadapi wabah Covid-19.
"Kita tidak sendiri, kita bersama dengan negara-negara lain, yang juga mengalami hal yang sama, untuk bersama mengatasi pandemi ini," katanya.
Dengan pidatonya yang penuh semangat, dan keyakinan, Jokowi kembali meminta kepada masyarakat agar tetap berjuang hingga wabah Covid-19 berlalu.
"Dan tetaplah bersabar, optimis, tetap disiplin berada di rumah," ucap Jokowi.
"Jaga jarak dalam berinteraksi dengan orang lain, hindari kerumunan, rajin mencuci tangan, pakailah masker saat keluar rumah."
"Ketika kedisiplinan kuat itu kita lakukan, Insyallah kita akan kembali pada situasi, dan kondisi normal," lanjutnya.
Jokowi optimis akan tiba saatnya dimana kondisi dapat kembali normal apabila semua pihak saling membantu, dan tetap disiplin.
"Untuk saat ini mari lah kita tetap berada di rumah saja," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit awal:
PM Singapura: Kita Tidak Meninggalkan Siapapun
Dikutip dari YouTube Prime Minister's Office, Singapore, Kamis (12/3/2020), pada awalnya PM Lee telah memaparkan sejumlah rencana dan program Singapura untuk menghadapi Covid-19.
Kemudian ia mulai menyoroti sektor psikologi, dan mental yang terdampak akibat wabah Covid-19.
PM Lee menyebut satu per satu orang-orang yang saat ini berjuang keras di tengah bahaya Covid-19.
Mulai dari petugas kesehatan, petugas kebersihan, pegawai sipil, hingga supir taksi.
PM Lee menegaskan bahwa semua orang yang berjuang, mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat Singapura.
"Seluruh masyarakat Singapura, mendukung mereka," ucapnya sambil tersenyum.
Ia lalu menjelaskan pemerintah juga akan bertindak terbuka dan transparan dalam memaparkan rencana mereka.
Pria berumur 68 tahun itu lalu menyampaikan bagaimana warga Singapura selalu kooperatif dalam instruksi-instruksi yang diberikan, seperti soal masker yang hanya diperuntukkan untuk orang-orang sakit, dan tidak perlu adanya rasa khawatir akan kehabisan bahan pangan.
"Masyarakat menerima jaminan kita, dan mengubah perilaku mereka," kata PM Lee.
• Masih Tetap Ditagih Cicilan, Sopir Taksi Online Ini Mengadu ke Jokowi Lewat Video sambil Menangis
Beberapa kali PM Lee mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada sifat koopreatif warga Singapura, dan mengapresiasi respon warganya dalam menghadapi Covid-19.
"Saya berterima kasih karena sebagian besar masyarakat Singapura merespon dengan tenang dan bertanggung jawab."
"Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan anda," lanjutnya.
PM Lee juga menyinggung bagaimana respon masyarakat Singapura yang tenang dalam mengahadapi Covid-19, telah mendapat pengakuan dari dunia internasional.
"Apa yang membedakan Singapura berbeda dengan negara-negara lain, adalah kita memiliki kepercayaan antara satu sama lain, kita menghadapi ini bersama, dan kita tidak meninggalkan siapapun di belakang," tegas PM Lee.
Demi memberikan rasa aman dan menumbuhkan kepercayaan, PM Lee mengatakan warganya harus bersiap karena wabah Covid-19 akan terus dirsakan dalam jangka waktu yang belum tentu kapan selesai.
Namun ia juga menambahkan bahwa Singapura akan terus bekerja sama, baik pemerintah maupun warganya dalam menghadapi situasi krisis tersebut.
"Ini adalah Singapura, kita adalah Singapura," lanjutnya.
"Tak bisa dipungkiri, kita masih akan terus berada di situasi yang berisiko tinggi seperti ini, untuk beberapa waktu ke depan, tapi apabila kita meningkatkan kewaspadaan kita, dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri kita, dan keluarga kita, kita akan terus mampu menjaga ekonomi kita terus berjalan, dan melanjutkan kehidupan sehari-hari kita."
"Pada waktu krisis, semua orang memiliki bagian untuk dimainkan, saya harap Anda akan bekerja dengan saya, dan kolega saya, untuk menjaga keluarga kita tetap sehat, menjaga Singapura tetap aman, dan berjalan ke depan bersama, terima kasih," tutup PM Lee.
Video pidato di YouTube tersebut menuai pujian dan apresiasi dari warganet.
Berikut adalah beberapa komentar warganet yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
"Terima kasih PM Lee, Anda dan pemerintah telah memperoleh kepercayaan masyarakat, #SG United," tulis akun @QQ the cat.
"Terima kasih PM Lee telah menjamin kita soal virus," tulis @Carmen Liu.
"Terima kasih atas jaminannya," tulis @nicki dhaliwal.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-9.00:
(TribunWow.com/Anung)