TRIBUNWOW.COM - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona berinisial L (23) meninggal dunia.
Warga asal Madiun itu dikabarkan sempat sakit selama satu minggu di Jakarta.
Namun, ia akhirnya pulang kampung lantaran berencana menikah dalam waktu dekat ini.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia: Pasien Positif Tembus 3.512 Orang, Ada Tambahan 219 Kasus Baru
“Sebenarnya almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya."
"Namun, Allah berkehendak lain, ia meninggal setelah dua hari dirawat di RSUD dr Soedono Madiun,” ujar Camat Kare Tarnu Ashidiq yang dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).
Menurut Tarnu, saat di Jakarta, L sempat dibawa ke rumah sakit dan sempat diopname dan didiagnosis sakit demam berdarah.
Selanjutnya korban dipulangkan dan diantar langsung oleh majikannya menggunakan mobil pribadi ke kampung halaman L, Sabtu (4/4/2020).
Setiba di rumah, korban tidak langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Selama tiga hari di rumah, L merasakan badannya lemas, tidak mau makan, dan sulit diajak berkomunikasi.
Khawatir dengan kondisi L, orangtuanya membawa L ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif oleh orang pintar, Selasa (7/4/2020).
Di tempat pengobatan itu, L dinyatakan tidak sakit terjangkit Corona.
Namun, sakit yang diderita karena disantet orang.
Hal itu terlihat dari korban yang muntah darah.
“Saya mendapatkan informasi hasil pengobatan di Gresik. Disebutkan korban bukan sakit Corona, tetapi karena dibuat orang karena yang bersangkutan muntah darah,” ujar Tarnu.
Sepulang dari Gresik, Rabu (8/4/2020) pagi, L yang masih dalam kondisi lemas dibawa orangtuanya ke puskesmas.
L kemudian dirujuk ke RSUD dr Soedono karena riwayat korban yang pulang bekerja dari zona merah Corona.
Di rumah sakit, korban kembali mengalami muntah-muntah lalu diopname.
• Tolak Pemakaman Pasien Corona, Ketua RT di Semarang: Saya Nangis tapi Harus Teruskan Aspirasi Warga
Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia, Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.
Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah Corona.
Tarnu menambahkan setelah korban dirawat di RSUD Soedono, sore harinya rumah korban disemprot disinfektan.
Keluarga dan warga yang kontak langsung dengan L diminta mengarantina diri secara mandiri.
“Alhamdulillah, keluarganya semuanya dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.
Tarnu menyayangkan tindakan majikan korban yang memulangkan korban dalam kondisi sakit.
Semestinya korban tetap dirawat di rumah sakit hingga sembuh, bukan malah dipulangkan. (Kompas.com/Muhlis Al Alawi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Meninggal, Baby Sitter Berstatus PDP Covid-19 Berencana Menikahi Kekasihnya"