TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung soal banyaknya korban Virus Corona yang telah dikonfirmasi oleh pemerintah.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menyatakan jumlah korban yang disampaikan adalah cerminan kemampuan melakukan tes Virus Corona.
Menurut dia, jumlah alat yang terbatas memunculkan hasil yang rendah pula.
• TikTok Bantu Rp 100 Miliar untuk Tenaga Medis, Eggy Massadiah: TikTokers Kalian Pahlawan Kemanusiaan
• Larang ASN Mudik, Jokowi Mengaku akan Kaji Kemungkinan Larangan Mudik Lebaran untuk Masyarakat Umum
Hal itu disampaikan Anies Baswedan melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (8/4/2020).
"Soal ini itu kita enggak perlu kajian-kajian kok, udah tinggal lihat data seluruh dunia, virusnya sama, manusianya sama, cara penyebarannya sama," kata Anies.
Anies menyampaikan, tak hanya Jakarta, semua daerah kini tengah berperang melawan wabah Virus Corona.
Karena itu, ia meminta semua pihak tak saling menyalahkan soal penyebaran virus yang makin meluas.
"Jadi mau kajian apa lagi? Dan ini bukan dimulai dari Jakarta, bukan dimulai dari Bogor," jelas Anies.
"Ini adalah virus yang datangnya dari luar dan sekarang kita menghadapai konsekuensi, ya sudah kita kerjakan yang bisa kita lakukan sambil melihat pengalaman dari berbagai tempat."
Lantas, Anies menyatakan pengalaman negara lain menghadapi wabah Virus Corona dapat dijadikan sebagai rujukan.
• Tak Hanya Dana Insentif, Penerima Kartu Pra-kerja akan Mendapat Pelatihan Keterampilan secara Online
Karenanya, ia yakin betul Indonesia bakal bisa melewati dan memerangi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
"Kalau itu kita kerjakan, kita punya rujukan negara lain yang sudah mengalami lebih awal," ucapnya.
"InsyaAllah kita bisa kendalikan, saya yakin insyaAllah bisa."
Meskipun begitu, Anies menilai semua usaha pemerintah akan sia-sia jika seluruh masyarakat Indonesia tak turut serta melawan Virus Corona.
"Tapi membutuhkan kerja sama semua, tidak bisa sendirian," ujarnya.
"Dan seluruh masyarakat terlibat sampai level keluarga, RT, RW semua terlibat, itu juga yang sedang kita kerjakan di Jakarta."
Lebih lanjut, Anies menyinggung soal total korban Virus Corona yang secara rutin disampaikan oleh pemerintah.
Menurutnya, alat tes yang terbatas menyebabkan data jumlah korban yang disampaikan pemerintah menjadi rendah.
"Data kita akurat, hanya kemampuan melakukan testing masih terbatas," ungkapnya.
"Jadi ketika kita bisa mengatakan angka konfirm positif itu berapa, itu mencerminkan bukan banyaknya masalah. Tapi kemampuan mengetes kita."
"Saya beri ilustrasi saja, kalau kita punya alat hanya bisa mengetes 100 sampel maka ya berapapun kasus di luar, nanti yang keluar 100 sampel," tukasnya.
• Produksi Masker Sendiri, Warga Binaan Rutan Trenggalek Ini Jual Lebih Murah dari Pasaran
Simak video berikut ini menit ke-10.17:
Anies Baswedan Izinkan Ojek Beroperasi
Di sisi lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ojek masih diperbolehkan beroperasi saat PSBB.
Anies Baswedan bahkan akan mengusahakan ojek diperbolehkan mengangkut orang dan barang selama PSBB.
Meskipun, dalam Peraturan Menteri Kesehatan, ojek hanya diperbolehkan mengangkut barang selama PSBB berlangsung.
• Marak Dipakai Warga yang WFH, Keamanan Aplikasi Zoom Dipertanyakan, Apakah Ada Masalah Privasi?
Melalui tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/4/2020), Anies Baswedan mengaku tengah mendiskusikan hal tersebut bersama Kementerian Kesehatan.
"Sesungguhnya peraturan gubernur sudah siap tapi ada satu isu yang kita harus selesaikan bersama dengan Kementerian Kesehatan. Terkait dengan ojek," jelas Anies.
"Jadi dalam peraturan Menteri Kesehatan, ojek itu boleh mengangkut, mengantarkan barang tetapi tidak boleh mengantarkan orang."
Tak hanya dengan Menkes, Anies bahkan mengaku juga tengah berdiskusi dengan pengelola agar ojek diizinkan beroperasi, termasuk mengangkut orang dan barang.
Meskipun begitu, ia tetap mengimbau para ojek untuk tetap menjaga jarak dagar terhindar dari penularan Virus Corona.
"Nah, kita berkomunikasi dengan para pengelola ojek dan mereka sudah memiliki protap, untuk pengemudi ojek ini bisa memiliki protap Covid supaya tidak terjadi interaksi tapi tetap bisa menjalankan tugasnya," kata Anies.
"Jadi karena itu, sesungguhnya mereka bisa juga asal mengikuti protap itu. Kami berpandangan ojek ini bisa bawa orang juga."
Terkait hal itu, Anies menyebut peraturan tengah dibuat dan akan segara terbit.
• Kabar Baik, PNS Golongan I, II, dan III Tetap Dapat THR dan Gaji ke-13, Segini Besarannya
"Dan ini yang kemudian harus disesuaikan peraturannya, jadi kita nanti tunggu waktu sebentar, peraturan insyaAllah segera kita keluarkan," ujarnya.
"Iya betul, bisa membawa orang dan barang."
Meskipun masih melonggarkan pengemudi ojek beroperasi, Anies menyebut pihaknya tak akan tinggal diam jika ada warga yang melanggar aturan PSBB.
Anies menyebut, pihaknya akan memberikan sanksi pada siapapun yang tetap beraktivitas di luar rumah selama PSBB.
"Betul ada sanksi, jadi pemprov dengan kepolisian dan TNI akan melakukan patroli, kita semua sosialisasi," terang Anies.
"Yang kita kerjakan itu mengamankan seluruh warga, jadi kami berharap sekali ini dipandang tanggung jawab bersama. (TribunWow.com)
Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan: Jumlah Korban Positif Tak Cerminkan Masalah, tapi Kemampuan Tes yang Terbatas