Virus Corona

Anies Baswedan Yakin Banyak Pasien Corona Tak Terdeteksi: Tesnya Sedikit, Jumlah Positif Sedikit

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan rapat dengan Wapres RI Ma'ruf Amin terkait penanganan wabah Covid-19, Kamis (2/4/2020)

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kasus di Virus Corona (Covid-19) di Ibu Kota berada dalam situasi yang mengkhawatirkan.

Laporan tersebut ia sampaikan saat melakukan teleconference dengan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020).

Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (2/4/2020), awalnya Anies menunjukkan jumlah warga Jakarta yang dikubur dengan menggunakan protokol penguburan jenazah Covid-19, yakni menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, serta jenazah dibungkus plastik.

Grafik angka pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terus naik (KompasTV)

Cemaskan Mobilitas Masyarakat ke Luar Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Kekhawatirannya pada Wapres

Ditunjukkan oleh Anies, bahwa angka pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 terus naik.

Anies mengatakan apabila melihat kasus-kasus di tempat lain, kasus positif Covid-19 terlihat kecil karena terlambatnya hasil tes laboratorium.

"Bila kita melihat dari pelajaran di tempat lain, kasus yang confirm selalu lebih kecil jumlahnya, dibanding yang senyatanya, biasanya setelah satu bulan kemudian kita baru tahu," ujarnya.

Anies kemudian menggambarkan prediksi besaran kasus positif Covid-19 melalui angka kematian pasien.

"Kalau kita proyeksikan misalnya kita kembali menggunakan angka tadi," katanya.

"Misalnya saat ini sudah ada 400 orang yang meninggal, sebut lah tingkat kematiannya adalah 10 persen, maka proyeksi kita yang saat ini sudah ada itu empat ribu kasus."

"Bila yang meninggal lima persen, artinya kita ada delapan ribu kasus," sambung Anies.

Anies menyimpulkan, jumlah positif kasus Covid-19 tergantung dari tes yang dilakukan oleh instansi kesehatan, apabila yang dites banyak, maka kasus positif yang ditemukan juga akan banyak.

"Jadi jumlah yang dites hasilnya positif, itu tergantung kecepatan kita melakukan testing, karena yang ditesnya sedikit, maka jumlah yang confirm (dikonfirmasi) positif jadi sedikit juga," kata Anies.

"Kalau yang ditesnya itu banyak, dan orang-orang yang mungkin relevan dengan interaksi mereka-mereka yang confirm positif, mungkin kita akan menemukan angka yang lebih tinggi," tambahnya.

Kemudian, Anies berpesan kepada Ma'ruf Amin bahwa kondisi di Jakarta saat ini cenderung mengkhwatirkan.

Ia merujuk pada kurva pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 yang masih terus naik hingga saat ini.

"Jadi Pak Wapres saat ini di Jakarta kita belum menyaksikan kurva ini merata," kata Anies.

"Kurvanya masih meningkat, ini agak mengkhawatirkan."

"Jadi kalau kita perhatikan masih meningkat terus," imbuhnya.

Fadjroel Rachman Tegaskan Mudik Lebaran Tetap Diperbolehkan: Diawasi Pemerintah Daerah Masing-masing

Simak videonya mulai menit ke-7.30:

Anies: 283 Pemakaman, Jangan Hanya Anggap Angka Statistik

Sebelumnya, Anies Baswedan juga telah memperingatkan bahwa situasi di Ibu Kota, kini sangat mengkhawatirkan akibat pandemi Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan berkaca pada tingginya jumlah pasien positif dan angka kematian kasus Virus Corona di Jakarta.

Dalam tayangan Youtube KompasTV, Senin (31/3/2020), Anies mengatakan sudah ada 283 pemakaman dengan menggunakan prosedur jenazah Covid-19.

• Karantina Wilayah DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta 5 Sektor Ini Tetap Jalan di Tengah Virus Corona

Jumlah tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.

Namun, menurut Anies, tidak semuanya yang meninggal sudah dipastikan positif Covid-19.

Sedangkan diketahui, untuk jumlah kematian yang sudah terkonfirmasi positif adalah 78 kasus.

"Data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, ini adalah Dinas yang mengurusi Pemakaman, di bulan Maret ini terjadi pemulasaran dan pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19," ujar Anies.

"Protap itu antaranya bahwa jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, lalu harus dimakamkan kurang dari empat jam, lalu petugasnya menggunakan APD," jelasnya.

"Sejak tanggal enam ada itu mulai ada kejadian pertama sampai kemarin tanggal 29, itu ada 283 kasus," imbuh Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan karena tidak semua yang meninggal sudah mengikuti tes Covid-19.

Ataupun masih berstatus pasien dalam pengawasan dan menunggu hasil tes.

"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites karena itu tidak bisa disebut sebagai positif," jelas Anies.

"Atau sudah dites tapi belum ada hasilnya kemudian wafat, ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait Covid-19 amat mengkhawatirkan," sambungnya.

Maka dari itu, Anies meminta dengan sangat kepada seluruh masayarakat Jakarta untuk tidak menyepelekan Virus Corona, serta tetap mengikuti imbauan dari pemerintah, yakni tetap di rumah dan menerapkan social distancing.

Harapannya angka tersebut bisa menjadi tolok ukur keadaan darurat di Jakarta akibat Covid-19, supaya bisa menjadi perhatian lebih.

Dirinya juga berharap kasus kematian di Jakarta tidak terus mengalami peningkatan pada setiap harinya.

"Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik, 283 itu bukan angka statistik, itu adalah warga kita bulan lalu sehat, yang bulan lalu bisa berkegiatan," tegasnya.

"Mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara dan ini semua harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius melakukan pembatasan, tinggalah di rumah, disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua."

"Jangan sampai dinas pertamanan dan hutan kota yang mengurusi makam ini mempunyai angka lebih tinggi lagi," pungkasnya.

Simak videonya:

(TribunWow.com/Anung/Elfan)

Baca juga artikel ini di Tribunnews.com dengan judul Anies Baswedan Yakin Banyak Pasien Corona Tak Terdeteksi: Tesnya Sedikit, Jumlah Positif Sedikit