Virus Corona

Tangani Pasien Corona, Dokter Astari Curhat di ILC: Kami Tak Ingin Tertular dan Tak Ingin Menulari

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter Astari dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (31/3/2020).

TRIBUNWOW.COM - Dokter Astari mengungkapkan keluh kesah para tenaga medis yang kini berjuang menyembukan pasien Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Astari menyebut tak ada satu pun tenaga medis yang ingin tertular, maupun menulari Virus Corona kepada orang lain.

Karena itu, ia menyebut semua tenaga medis selalu berusaha mengenakan alat pelindung diri (APD) sesuai aturan.

Dokter Astari dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (31/3/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Cegah Virus Corona, Yasonna Laoly Sebut 5.556 Napi Sudah Dilepaskan, Target 35.000 dalam Sepekan

Bingung Jokowi Tetapkan Status Darurat Sipil, Zainal Arifin: Saya Enggak Tahu yang Membisikkan Siapa

Hal itu disampaikan Astari melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (31/3/2020).

"Semua prosedur harus kami lakukan sesuai dengan SOP-nya," ucap Astari.

Selain menggunakan APD untuk melindungi diri, Astari menyebut para tenaga medis juga tak ingin mencelakakan orang lain.

Hal itu disebabkan karena besar peluang tenaga medis tertular virus yang telah merenggut ratusan warga Indonesia itu.

"Itu kami lakukan bukan untuk satu pihak, memang judulnya APD alat pelindung diri," jelas Astari.

"Tapi itu fungsinya adalah untuk kebaikan diri kami sendiri sebagai petugas medis, dan juga pasien," imbuhnya.

Astari menegaskan, petugas medis tak ingin tertular maupun menulari Virus Corona.

Mulai Batuk, Demam, dan Rasakan Gejala Covid-19, Haruskah Segera ke Dokter?

Terlebih kepada orang terdekat, misalnya keluarga.

"Kami tidak ingin tertular dan kami juga tidak ingin menulari," kata Astari.

Terkait hal itu, Astari pun menceritakan kisah pilu dirinya yang harus terpisah dari sang buah hati semenjak Virus Corona mewabah di Indonesia.

Sebagai seorang dokter, Astari harus turut membantu merawat pasien Virus Corona di rumah sakit.

"Saya pribadi yang paling terasa kaitannya dengan wabah Corona ini adalah saya dengan anak saya," kata Astari.

"Anak saya laki-laki umur satu tahun dan faktanya saya enggak bisa sama-sama dia di sini."

Demi keselatan bersama, Astari terpaksa harus menitipkan anaknya ke sang nenek.

Hingga kini, ia pun masih terpisah dengan buah hari yang baru berusia 1 tahun itu.

"Dia harus kami, istilahnya kembalikan ke Jawa, karena kami asalnya dari Klaten, Jawa Tengah," terangnya.

"Anak saya sekarang di Klaten, umur 1 tahun. Sekarang dititipkan ke neneknya. Kenapanya ya karena Corona Pak Karni."

Teriakan Warga yang Tolak Pemakaman Mantan Anggota DPRD PDP Corona hingga Blokade Jalan dengan Kursi

Simak video berikut ini menit ke-1.35:

Nasib Warga Kelas Bawah

Pada kesempatan itu, sebelumnya aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengungkapkan kondisi masyarakat kalangan bawah setelah Virus Corona masuk di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menyebut banyak warga yang terpaksa tetap bekerja di tengah wabah Virus Corona.

Ia menjelaskan, warga terpaksa tetap beraktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup meskipun sebanarnya takut tertular Virus Corona.

Alumnus Matematika UI Prediksikan Kapan Waktu Pandemi Corona Berakhir di Indonesia, di Akhir Mei

"Pertama, kalau saya mau bilang sama ngelihat tadi bapak-bapak asongan itu sebetulnya ada semacam fakta yang tidak terbahasakan kira-kira," ucap Haris.

Haris bahkan memberi istilah untuk menggambarkan perjuangan masyarakat kelas bawah yang tetap bekerja meski dilanda Virus Corona.

"Kerja mati, enggak kerja mati," ujar Haris Azhar.

Menurut dia, tak ada satu pun warga yang tak takut pada Virus Corona.

Termasuk masyarakat yang masih nekad bekerja, Haris menyebut mereka menyadari resiko terpapar Virus Corona.

"Pergi kerja ya mereka juga takut dengan Corona, meskipun tadi dibilang bahwa perlu ada penjelasan-penjelasan yang lebih membumi, antropoligis menjelaskan," ujarnya.

"Tetapi juga kesadaran itu ada."

Empat Pasien Covid-19 Asal Semarang Ungkap Kunci Kalahkan Virus Corona hingga Dinyatakan Sembuh

Melanjutkan penjelasannya, Haris menceritakan kisah seorang rekannya yang merupakan seorang pekerja informal.

Haris menyebut, para pekerja informal itu tetap bekerja meski takut tertular Virus Corona.

"Minggu lalu saya dikontak teman saya yang bekerja di sektor informal harian, dia bilang dia juga takut sama virus ini," jelas Haris.

"Tapi di rumah juga tekanannya, rong-rongan-nya juga nyata, jadi memang harus direspons."

Lebih lanjut, Haris mulai menyinggung soal sejumlah kebijakan pemerintah untuk mengatasi wabah Virus Corona.

Bahkan, menurutnya kini pemerintah masih kebingungan mencari cara menghentikan penyebaran virus dengan nama lain Covid-19 itu.

"Tapi saya mau mulai dengan aspek legislasi dulu, sebenarnya hari ini masih menggambarkan kebingungan," ucapnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)