TRIBUNWOW.COM - Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang membutuhkan relawan untuk membantu menangani pasien terkait Virus Corona yang akan dirawat.
Pembangunan rumah sakit yang terletak di Kelurahan Sei Jantung, Kecamatan Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tersebut kini telah mencapai tahap akhir.
Direncanakan pembangunan akan rampung sesuai tenggat waktu yang ditetapkan pada Minggu (5/4/2020).
• Tinjau RS Virus Corona di Pulau Galang, Jokowi: Senin Bisa Dioperasikan, Kita Harapkan Tidak Dipakai
Agar dapat beroperasional dengan baik, rumah sakit tersebut membutuhkan sejumlah relawan kesehatan untuk ditempatkan di sana.
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (1/4/2020), baru ada 17 relawan yang menyatakan siap bergabung.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan jumlah tersebut masih sangat kurang.
Ia berharap masyarakat mau bergabung dan mendaftar untuk menjadi relawan di rumah sakit tersebut.
"Bagi yang berminat bisa langsung ke Dinas Kesehatan Kepri," ujar Tjetjep.
Para relawan tersebut akan bekerja selama 14 hari, kemudian mereka akan menjalani masa karantina selama 2 pekan.
Setelah usai menjalani karantina, mereka akan bekerja kembali selama 14 hari, dan begitu seterusnya.
• Kabar Baik, Pembangunan Fasilitas Observasi dan Pengendalian Covid-19 Pulau Galang Capai 92 Persen
"Jadi siklusnya seperti itu, intinya mereka tidak full bekerja dan ada masa karantina juga untuk mereka, sehingga kesehatan mereka juga terjaga dan benar-benar sehat," kata Tjetjep.
Tjetjep memastikan para relawan tersebut akan dijaga keamanannya, karena pihaknya sudah menyiapkan 5.000 APD dan 200.000 sarung tangan dan masker yang bisa digunakan.
"Kami sudah minta 10.000 APD ke pusat, yang dibagi 5.000 ke lokasi observasi Galang dan 5.000 lagi diperuntukkan ke sejumlah rumah sakit rujukan di Kepri," jelas Tjetjep.
Sementara itu, dilansir Tribunnews.com, Senin (30/3/2020), penempatan furnitur pada ruang petugas medis dilaksanakan pada Minggu (29/3/2020), dan mobilisasi petugas medis dilakukan pada Rabu (1/4/2020).
"Berdasarkan Rapat Koordinasi antara Kementerian PUPR, TNI, Kontraktor BUMN & Konsultan Manajemen Konstruksi pada Minggu 29 Maret 2020 bahwa kelengkapan furnitur akan masuk ke fasilitas eks-Sinam mulai Minggu 29 Maret 2020, TNI akan mengelola dan mulai menempatkan petugas medik pada Rabu 1 April 2020," bunyi keterangan tertulis dari Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Senin (30/3/2020).
Direncanakan, dalam fasilitas observasi tersebut akan disediakan seribu tempat tidur untuk menampung pasien terkait Virus Corona.
Tahap pembangunan pertama menyasar pengerjaan dua gedung bertingkat yang akan menampung 340 tempat tidur.
• WNI dari Luar Negeri yang Miliki Gejala akan Diobservasi di RS Darurat Covid-19 Pulau Galang
Dua gedung tersebut diprioritaskan diselesaikan untuk menampung 240 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
340 tempat tidur tersebut disediakan untuk fasilitas observasi non ICU, sedangkan 20 tempat tidur lainnya akan disediakan untuk fasilitas ICU.
Adapun pembangunan tahap kedua akan membuat fasilitas kesehatan yang dapat menampung 640 tempat tidur.
Pembangunan tersebut juga dibagi menjadi tiga zonasi, yaitu Zona A, Zona B, dan Zona C.
Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, dan power house.
Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.
Zona C merupakan zona pembangunan tahap berikutnya dengan memanfaatkan lahan cadangan. (TribunWow.com/Via)